Tuesday 29 May 2012

Men In Black 3 (3D)


Men In Black 3 (3D)
----------------------------

Film Men In Black yang pertama dirilis pada tahun 1997 dengan bintangnya Tommy Lee Jones dan Will Smith. Seri kedua dengan title Man II Black dirilis pada tahun 2002. Sekarang ini di tahun 2012 dirilis seri ketiganya dengan title MIB pangkat 3. Diangkat dari komik Malibu karya Lowel Cunningham dan produser Steven Spielberg.

Ekspektasi yang besar terhadap film ini tentu terasa wajar karena sudah 15 tahun sejak pertama kali muncul dan sekarang dirilis film terbarunya. Dengan iming-imingi akan dibintangi oleh Lady Gaga dan Justin Bieber. Ditambah lagi dengan promosi yang gencar dari pihak managementnya seakan-akan film ini heboh. Padahal kalau saya perhatikan Lady Gaga hanya muncul sebagai iklan dinding di markas MIB. Sedangkan Justin Bieber saya tidak melihatnya berakting. Nichole Scherzinger memang berakting sedikit sebagai pacar Boris sang binatang.

Pada seri ketiga ini sebenarnya ingin bercerita tentang agen J (Will Smith) yaitu latar belakangnya, orangtuanya dan kisahnya di waktu kecil serta usahanya untuk menyelamatkan agen K (Tomy Lee Jones). Unsur komedi menghiasi hampir disemua adegan. Dari sisi cerita cukup baik dengan adanya sisi humanis di akhir cerita dan terasa melankolis.

Kelemahan dari film ini adalah unsur 3 Dimensi tidak banyak membantu untuk menjadikan film ini unggul. Jadi tidak ada bedanya bila kita menonton dengan format biasa alias 2 Dimensi. Spesial efek juga hampir sama dengan seri kesatu dan seri kedua, biasa saja.

Akting agen K muda (Josh Brolin) terlihat kaku dan kurang natural bahkan terlihat seperti robot. Seharusnya sebagai orang muda yang berumur 29 tahun lebih energik dan cekatan. Akting agen K tua lebih pendiam dan terlihat sangat tua tampak seperti penyakitan. Seharusnya bisa dipermak sedikit untuk wajahnya agar tidak tampak terlalu tua. Akting agen J terlihat lebih wajar dengan mimik wajah dan perangainya yang lucu yang bisa mengundang tawa penonton.

Untuk sebuah film hiburan bolehlah ditonton namun bukan berarti film ini istimewa dan menurut saya masih bagus yang seri pertama.


Wednesday 23 May 2012

Dark Shadows


Dark Shadows
--------------------

Film ini diadaptasi dari serial televisi di Amerika dengan judul yang sama pada tahun 1970 an dan sempat populer di era tsb. Dibintangi oleh Johnny Depp sebagai Barnabas Collins yang sekaligus merangkap sebagai produsernya. Ditambah dengan nama besar sang sutradara yaitu Tim Burton tentu akan membuat film ini menjadi menarik. Bila anda menyangka film ini adalah film horor maka anda salah. Juga bila anda menyangka film ini adalah film serius maka anda salah besar. Atau anda mengira film ini adalah film thriller yang menguras adrenalin maka anda telah salah lagi. Film ini bisa dikatakan sebagai film komedi alias lucu-lucuan namun tidak bersifat konyol atau slapstick.

Johnny Depp bermain cukup bagus sesuai dengan karakternya yang playboy dan mapan. Dalam berhubungan dengan wanita, dia dapat membedakan mana yang artinya cinta dan mana yang artinya just for fun. Mimik wajah yang terlihat serius dan kadang terlihat humoris dapat tersampaikan dengan baik. Gerak-gerik tangan dan tubuhnya sudah bisa menyampaikan pesan dan makna yang ada. Tata rias wajahnya patut diacungi jempol karena dapat mengkamuflasekan sosok Johnny Depp seolah-olah bukan dirinya yang berakting melainkan orang lain.

Eva Green yang berperan sebagai Angelique Bouchard bermain lumayan baik. Berkarakter sebagai penyihir yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Dengan wajah yang cantik namun penuh dengan api cemburu serta pandangan matanya yang penuh misteri. Michelle Pfeiffer bermain baik sebagai sosok orang kaya yang bangkrut. Penampilannya cukup menjiwai walaupun sudah tidak muda lagi, pas sekali memerankan ibu-ibu. Menariknya lagi adalah penampilan bintang rock gaek berumur 60 tahun lebih yaitu Alice Cooper. Dia memerankan dirinya sendiri sebagai penyanyi yang membawakan lagu berjudul No more Mr niceguy dan Ballad of dwight fry. Jadi penggemar musik rock bisa bernostalgia di film ini.

Sayangnya skenario yang ditulis cukup lemah dan membingungkan apalagi untuk ukuran Indonesia. Misalnya, saat Barnabas melakukan hubungan sex dengan Angelique di jaman modern. Padahal Angelique adalah musuh yang menyebabkan dirinya dikurung dalam peti mati selama 200 tahun, dengan alasan Barnabas tidak mencintainya. Demikian juga ketika melakukan oral sex dengan dokter Julia Hoffman (Helena Bonham). Sejatinya tema sentralnya adalah cinta sejati tapi terdistorsi oleh adegan tsb. Lalu masih layakkah disebut cinta sejati?

Beberapa kelemahan dalam film ini adalah Barnabas bisa keluar disiang hari tanpa terbakar tubuhnya. Padahal pada saat didalam rumah dan terkena sinar matahari maka tubuhnya berasap dan terbakar bahkan sempat disiram air. Demikian juga bagaimana keluarga Elizabeth (Michelle Pfeiffer) sebagai keturunan Collins bisa menempati rumah milik Barnabas yang dikenal sebagai Collins Mansion dengan jumlah kamar ratusan. Padahal Barnabas beserta ayah dan ibunya berasal dari jauh yaitu Inggris dan merantau ke Amerika dan tidak ada saudara di Amerika.

Tidak jelas apa hubungan antara Victoria dan penampakan Jossete. Juga setelah Victoria menjadi vampire, mengapa menyebut dirinya sebagai Jossete. Pada sesi terakhir, Victoria (Bella Heathcote) terkena sihir Angelique dan berjalan menuju lembah janda untuk bunuh diri. Seharusnya, setelah Angelique mati maka segala sihir dan kutuk menjadi hilang. Namun tetap saja Victoria masih terkena sihirnya.

Namun balik lagi ke paragraf awal bahwa film ini adalah film komedi jadi jangan terlalu serius menontonnya. Nikmati saja kelucuan-kelucuannya, siapkan pikiran untuk tertawa.

Tuesday 22 May 2012

Safe



Safe
-------

Sebuah film yang diproduseri oleh Lawrence Bender yaitu orang yang juga memproduseri Pulp Fiction, Kill Bill dan Inglourius Basterds. Tentu anda sudah melihatnya kan, setidaknya merupakan garansi akan sebuah keunikan. Ditambah lagi dengan Aktor Jason Statham yang makin hari makin kinclong namanya untuk tema action.

Film ini dibintangi oleh Jason Statham yang berperan sebagai Luke Wright, seorang mantan anggota polisi yang sekarang menjadi seorang petinju bayaran. Istrinya dibunuh oleh mafia Rusia sehingga menyebabkan stress berat dan miskin bahkan tidurpun harus di area penampungan untuk kaum gelandangan. Saking menderitanya sampai mau bunuh diri. Namun hal tsb batal karena melihat Mei (Chaterin Chan) seorang gadis kecil China yang dikejar-kejar oleh mafia Rusia, kelompok yang sama yang membunuh istrinya.

Mei diceritakan sebagai anak yang pintar matematika dan dapat mengingat angka-angka. Hal ini dimanfaatkan oleh Mafia China bernama Han Jiao (James Hong) untuk mengingat kode –kode rahasia yang merupakan kunci sebuah brankas berisi uang 30 juta dollar.

Jason Statham bermain cukup baik dan bahkan bisa juga meneteskan air mata dengan pengambilan kamera langsung secara long duration yaitu sebelum menangis sampai air mata menetes. Untuk perkelahiannya sudah tidak bisa diungkapkan lagi, seperti pada film-film sebelumnya misalnya transporter, dijamin seru. Akting Mei juga lumayan bagus dan bahasa Inggrisnya juga fasih sekali termasuk bahasa China nya.

Cukup Lumayan sebagai sebuah film hiburan yang penuh aksi, tembak-menembak, kebut-kebutan dll.

Monday 21 May 2012

The Devil Inside



The Devil Inside
----------------------

Film ini adalah film yang kesekian kalinya dalam pengambilan gambar menggunakan sistem hand carry camera sehingga mempunyai gambar yang bergoyang. Pembuatannya dilakukan seperti pembuatan sebuah film dokumenter atau reality show. Menurut saya kurang nyaman dimata karena harus mengikuti gerak kamera kesana kemari. Disamping itu film ini juga menerapkan sistem semi dokumenter yaitu wawancara dengan tokoh-tokoh yang ada ditambah titel yang muncul dibagian bawah. Seperti kita menonton wawancara di TV dengan tokoh A maka dibagian bawahnya tertulis nama dan jabatan dari tokoh A tsb. Tema yang diangkat juga sudah usang yaitu tentang exorcisme. Jadi tidak ada hal baru yang bisa menjadi trade mark film ini dan akhir cerita yang confuse ending alias kasus tidak terselesaikan atau dibuat mengambang.
Terlebih lagi di saat yang sama beredar pula film dengan tema yang sama pula berjudul Exorcismus dengan sutradara Manuel Carbalo.

Isabella (Fernanda Andrade) masih penasaran dengan kasus ibunya 20 tahun yang lalu yaitu telah membunuh 3 orang dan sebagai korbannya ada yang berprofesi sebagai pastor dan suster. Maria Rossi (Suzan Crowly), sang Ibu kini dimasukkan dalam rumah sakit jiwa karena dianggap mengidap gangguan jiwa bipolar. Bersama-sama dengan pastor Ben Rawlings dan pastor David Keane, mereka melakukan ritual exorcisme terhadap Maria Rossi. Namun rupanya setan bisa berpindah tempat dari Maria Rossi ke orang lain.

Sayangnya tidak dijelaskan bagaimana keadaan Maria Rossi setelah ditinggalkan setan, apakah kembali menjadi orang normal atau menjadi orang gila. Dan juga selama 20 tahun berlalu mengapa Maria Rossi tidak membunuh dan berlagak hanya seperti orang gila ? atau dengan pertanyaan lain, mengapa selama 20 tahun ini setan tidak berpindah tempat dari tubuhnya ?

Dalam pengantar filmnya disebutkan bahwa Vatikan tidak mendukung film ini. Walaupun diklaim diangkat dari kejadian yang sebenarnya namun perlu disangsikan apakah senyata itu peristiwa yang terjadi bahwa setan bisa mengalahkan pastor yang sudah mengatasnamakan Tuhan ? Bahkan didalam gereja sekalipun setan bisa merasuki seorang pastor ? Bagaimana orang yang kerasukan setan bisa menelepon emergency call 911 ?

Friday 11 May 2012

21 Jump Street



21 Jump Street
---------------------

Bagi generasi muda saat ini tentu tidak mengenal dan merasa asing dengan judul 21 Jump Street. Namun bagi generasi tua, hal tersebut tidak asing lagi setidaknya bagi yang pernah menonton TV sekitar tahun 1990. 21 Jump Street adalah serial TV action yang yang ditayangkan oleh RCTI dan dibintangi oleh aktor-aktor muda yang salah satunya adalah Johnny Depp. Serial tersebut bercerita tentang agen polisi yang muda-muda dan menyamar sebagai siswa sekolah. Nah sekarang judul yang sama dipakai untuk layar lebar. Namun jangan berharap tayangan film ini sama genrenya dengan serial tersebut. Film ini bersifat komedi lucu yang jauh dari kesan serius seperti dalam serial TV sebelumnya.

Schmidt yang diperankan oleh Jonah Hill mempunyai karakter pemuda kutu buku yang pintar namun dalam pergaulannya sehari-hari selalu menjadi bahan olok-olok, terlebih dengan posturnya yang sedikit gembrot menjadi obyek pelengkap. Jenko yang diperankan oleh Channing Tatum justru sebaliknya, mempunyai karakter pemuda yang bodoh dalam pelajaran namun dalam pergaulannya sehari-hari selalu menjadi idola cewek, apalagi postur tubuhnya yang atletis dan wajah yang ganteng, sampai-sampai guru kimianya naksir kepadanya.

Keduanya ditugaskan sebagai agen polisi oleh markasnya yang berlokasi di Jalan Loncat No.21 (21 Jump Street) untuk menyamar ke sebuah sekolah SMA. Tugasnya memberantas peredaran narkoba jenis baru yaitu HFS yang berupa mirip dengan keripik bulat gepeng. Alih-alih memberantas narkoba, mereka malah ’mencicipi’ narkoba itu sendiri. Tentu saja berakibat fatal bagi mereka berdua dengan efek dari narkoba tsb. Kekacauan timbul disana-sini dan bahkan mereka dikeluarkan dari sekolah itu dan nyaris dipecat dari kelompok 21 Jump Street. Tak ingin harga dirinya jatuh maka mereka harus bekerja keras dan bekerja sama agar dapat mengembalikan nama baiknya.

Dalam film ini anda akan dibuat ketawa melihat tingkah laku mereka berdua. Cukup menghibur walaupun terlihat sedikit konyol. Namanya juga film komedi jadi sah-sah saja ada perbuatan konyol menurut orang waras pada umumnya. Anda setidaknya dikenalkan dengan sistem hukum di Amerika yaitu peraturan Amanda (Amanda rule) yang harus dibacakan saat polisi menangkap seorang penjahat. Bila lupa maka penjahat tersebut bisa bebas. Bunyinya kurang lebih sbg berikut: apapun yang anda katakan bisa dipakai sebagai bukti, anda berhak untuk tetap diam dan berhak untuk didampingi oleh pengacara.

Selamat ketawa-ketawa namun saya ingatkan dalam film ini ada kata-kata dalam dialog dan adegan gambar yang tidak cocok untuk anak-anak.

Monday 7 May 2012

The Avengers


The Avengers
-------------------

Film yang dipromosikan sejak filmnya sendiri belum dibuat. Diadaptasi dari komik buatan Marvel yang berisi superhero dari Amerika. Komik Marvel membawahi hak cipta superhero Ironman, Kapten Amerika, Hulk, Thor, Spiderman, Fantastic Four dan X-men. Sayangnya tiga superhero terakhir tidak bergabung dalam film ini.

Apa jadinya bila empat orang super hero bergabung menjadi satu ? Sebuah kehebohan... eeit nanti dulu dalam film ini malah jadinya berantem satu sama lain walaupun akhirnya akur dan rukun. Lalu apakah Black Widow dan Hawk Eye adalah super hero juga ? Super hero... eeit nanti dulu. Lihat dulu definisi super hero, bila orang yang jago berkelahi, ya. Bila orang dengan kemampuan khusus yang tidak dimiliki orang lain, jawabnya tidak. Bahkan Hawk Eye sempat melawan The Avengers karena disihir oleh Loki.

Film ini merupakan sudut pandang atau setidaknya kelanjutan dari film Thor sebelumnya. Saat itu Pertarungan antara Thor dan Loki diakhiri dengan jatuhnya Loki dari Jembatan. Dan kini Loki berada di bumi untuk menjajah manusia. Thor tentu saja ingin mengajak kembali Loki ke planet asalnya. Namun sayangnya Loki menolak dan bahkan melakukan tindakan-tindakan untuk menguasai bumi. Thor tidak tinggal diam dan akhirnya berhasil menangkap Loki untuk dibawa kembali ke planet Asgard.

Secara umum film ini penuh dengan pertarungan namun seperti umumnya film Hollywood lainnya di awal dan tengah cerita agak membosankan. Baru di akhir film penuh dengan pertarungan. Namun demikian jangan berharap lebih karena film ini adalah fantasi. Siapa yang kuat belum tentu menang dan siapa yang lemah belum tentu kalah. Jangan heran bila diawal film Hawk Eye bisa kalah dengan mudah oleh Loki. Demikian juga Hulk yang jatuh dari pesawat terbang yang tinggi sekali tapi tidak mati. Loki yang dibanting-banting sedemikian rupa oleh Hulk juga tidak mati. Itulah namanya dunia fantasi yang bisa dibuat seenaknya sendiri oleh pembuatnya.

Efek 3 Dimensinya biasa-biasa saja dan masih dibawah film Avatar. Hal ini disebabkan filmnya sudah jadi baru dibuat efek 3 Dimensinya. Mirip-mirip dengan film Titanic yang diberi efek 3 Dimensi. Lain halnya dengan Avatar yang memang syutingnya dengan sistem 3 Dimensi. Tidak ada kreasi baru dalam hal 3 Dimensi ini apalagi buat orang yang sering menonton 3 Dimensi.

Secara umum film ini adalah sebuah film hiburan. Sayangnya tidak seheboh ekspektasi saya yang menganggap empat orang super hero ini akan menampilkan empat kali lipat kedahsyatan bila kita menonton seorang saja superhero. Film ini hanya sebanding dengan satu orang superhero saja.

Friday 4 May 2012

Modus Anomali


Modus Anomali
---------------------

Sebuah film yang disutradarai oleh Joko Anwar dengan tema psychology thriller yang jarang ada dalam dunia perfilman Indonesia. Ide ceritanya termasuk baru setidaknya untuk ukuran film dalam negeri. Walaupun film ini adalah film Indonesia namun dalam dialognya menggunakan bahasa Inggris yang cukup lumayan baik. Tak heran bila film ini mendapat penghargaan skenario terbaik di Bucheon Award pada Network of Asian Fantastic Film di Korea Selatan, padahal filmnya belum dibuat.

Film ini berkisah tentang John (Rio Dewanto) seorang pembunuh kejam dan psikopat yang sedang berada di hutan. Tidak jelas apa maksud dan tujuannya membunuh, yang jelas sasarannya adalah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Namun tidak hanya sekedar membunuh namun juga mempermainkan keluarganya terutama anak-anaknya. Tidak hanya itu, dia ingin menjadi bagian dari keluarga tersebut sebagai seorang ayah. Kalau biasanya korban yang dikejar oleh sang pembunuh maka dalam film ini adalah sebaliknya sang pembunuh yang memposisikan dirinya dikejar oleh korban. Namun modus itu tidak akan terlihat dalam 75 menit cerita berjalan dan baru 15 menit terakhir akan terlihat modus sebenarnya.

Film ini dibuat dengan pengambilan gambar sistem hand carry camera sehingga mempunyai gambar yang bergoyang. Apalagi hampir keseluruhan gambar dibuat malam hari dan gelap serta John yang berlari-lari kesana kemari. Mata saya terasa cukup lelah dan capek mengikuti gerakan kamera seperti itu selama 1,5 jam. Seandainya dibuat dengan sistem stabil tentu mata terasa nyaman dan lebih baik.

Beberapa kekurangan dalam film ini yang saya temukan yaitu pada adegan awal di malam hari ada suara burung. Sesuatu yang tidak wajar bila seekor burung berkicau di malam hari. Lebih lucu lagi karena suara burung tersebut, kicauannya sama bunyinya di saat pagi hari. Pada saat kamera menyorot sebuah gubuk dari kejauhan dan pelan-pelan mendekat, tampak cahaya dari lampu yang menerangi genteng gubuk tsb dan pucuk-pucuk pohon disekitarnya. Padahal situasinya adalah gelap gulita tanpa penerangan apapun, namanya juga hutan.

Kekurangan lainnya adalah ketika John muntah maka muntahannya terlihat seperti air kran atau pancuran yang mengalir deras dan banyak. Tentu saja sangat tidak alami, tidak hanya sekali adegan tapi dua kali adegan seperti itu. Kemudian anak panah yang mengenai lengan John terlihat sekali kalau dikempit atau diselipkan dibawah ketiak. Tidak hanya itu dibagian akhir film luka tersebut hilang padahal digambarkan sebelumnya anak panah sampai tembus dari belakang sampai kedepan.

Selain itu, pada adegan anak perempuan mati karena tertusuk jebakan kayu di perutnya maka terlihat ada bekas dua lubang atau luka dibajunya. Padahal kalau diperhatikan pada kayunya sendiri, ada tiga potong kayu yang berlumuran darah setelah menembus perut anak perempuan tersebut. Selama malam hari wajah John terlihat kusam dan penuh debu kehitaman namun dipagi hari tiba-tiba wajahnya berubah menjadi bersih. Tata riasnya tampak kecolongan dalam hal ini.

Kelebihan dari film ini adalah ide ceritanya yang baru untuk ukuran film Indonesia sehingga penonton mempunyai pilihan yang banyak dari sekedar film horor pocong.


Wednesday 2 May 2012

Mural



Mural
--------

Setiap negara pasti mempunyai dongeng klasik baik Indonesia, India atau Amerika, demikian juga halnya China. Konon China mempunyai kisah dongeng yang banyak sekali jumlahnya melebihi negara-negara lainnya dan salah satunya diangkat menjadi film ini. Diadaptasi dari dongeng karya sastra berjudul Kisah Aneh Liao Zhai yang ditulis oleh Pu Song Ling pada abad ke-17. Karya sastra tersebut merupakan kumpulan cerita-cerita pendek yang ditulis selama 30 tahun dan salah satunya berjudul Lukisan Dinding (Mural).

Film ini berkisah tentang tiga orang laki-laki yaitu Zhu Xiao Lian, Hou Zia dan Meng yang masuk ke dalam lukisan dinding dan menuju ke dunia lain, entah itu sorga atau entah itu neraka. Di dalam dunia tersebut hiduplah peri-peri wanita yang cantik-cantik namun tidak ada satu priapun yang tinggal disana. Kalaupun ada, tak lebih dari seorang monster yang kelasnya lebih rendah dari seorang peri.

Zhu Xiao Lian (Chao Deng) adalah seorang pelajar yang akan menuju ibukota negara untuk mengikuti ujian sebagai pejabat. Karakternya digambarkan agak sedikit angkuh dan bossy dan kalau menjadi pejabat akan korupsi. Hou Zia (Bei Er Bao) adalah pelayan Zhu yang mendampingi kemanapun perginya sang tuan, taat dan patuh pada perintah. Sedangkan Meng (Collin Chao) adalah seorang penjahat yang akan merampok Zhu.

Penonton diajak memasuki dunia fantasi para peri dalam suatu kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang kejam terutama terhadap laki-laki. Keindahan alam, interior dan eksterior kerajaan cukup indah dipandang mata. Pakaian dan tata busana serta tata rias yang digunakan juga menarik. Perkelahian dan teknik bertarungnya bagus serta menampilkan kesaktian yang mantap. Spesial efek yang mumpuni dengan bantuan CGI (Computer Generated Imagery) yang terlihat sangat halus dan setara dengan produksi Hollywood. Terutama dalam penggambaran kura-kura, terasa hidup dan nyata.

Beberapa kekurangan yang ada yaitu Zhu dan kawan-kawan masuk ke dunia lain melalui pintu disamping lukisan. Seharusnya mereka masuk melalui lukisan itu sendiri, itu lebih menggambarkan tema yang diusung film itu sendiri. Demikian juga pada saat Zhu masuk menuju dunia manusia, yang pertama digambarkan dengan tembok yang berlubang namun yang kedua digambarkan dengan cahaya putih yang berkilau. Seharusnya konsisten kalau cahaya putih ya cahaya putih terus yang divisualisasikan.

Melihat film ini anda akan tertawa karena ada adegan yang bersifat komedi dan lucu, walaupun demikian suatu saat anda akan menangis karena adegan yang bersifat melankolis dan tragis. Anda juga akan disuguhi filsafat-filsafat hidup yang sangat berguna terutama tentang Cinta.

Banyak cinta dalam film ini dan juga suatu teka-teki yang digambarkan secara sederhana. Mudan (Shuang Zheng) adalah seorang peri yang jatuh cinta kepada Zhu karena dialah yang mengajaknya ke dunia lain dan merupakan cinta pada pandangan pertama demikian juga Zhu. Namun ternyata Zhu merasa tidak ada getaran chemistry yang timbul. Dan secara tak sadar cintanya timbul kepada Shao Yao (Betty Sun) seorang kepala pengawas peri. Tapi apakah Shao Yao cinta kepada Zhu ? Yang jelas Elang Mas diam-diam mencintai Shao Yao bahkan rela mengorbankan nyawanya demi Shao Yao.

Film ini memberi pembelajaran tentang cinta yaitu anda tidak akan mengerti tentang cinta kalau anda tidak pernah menderita karena cinta. Mencintai seseorang tidak harus memiliki orang tersebut. Bila anda mencintai seseorang maka utarakanlah kepadanya dan jangan disimpan dalam hati. Kekuasaan dan kekuatan tidak membuat orang bahagia tetapi cinta bisa membuat orang bahagia.