Tuesday 29 January 2013

Hansel & Gretel




Hansel & Gretel
---------------------

Film ini dibuat bukan berdasarkan kisah dongeng dari Jerman yang berjudul Hansel und Gretel melainkan hanya mengambil nama tokohnya saja yaitu Hansel dan Gretel sedangkan ceritanya sendiri sangat jauh berbeda dengan kisah dongeng yang digemari anak-anak tersebut. Kisah dongeng Hansel und Gretel diterbitkan oleh Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm yang terkenal dengan sebutan Grimm bersaudara pada tahun 1812. Mereka mewawancarai langsung penduduk desa dan mendengarkan kisah dongeng-dongeng yang sudah ada turun-temurun dari orang tuanya. Hansel und Gretel merupakan salah satu kisah dalam kumpulan cerita 86 kisah dongeng dalam buku Kinder und Hausmarchen alias anak-anak dan peri rumah.

Mengingat film ini tidak menceritakan kisah dongeng seperti yang dibuat oleh Grimm bersaudara yang diperuntukkan anak-anak maka dalam ratingnya mendapat kode R (Restricted). Kode R berarti anak-anak dibawah usia 17 tahun harus didampingi oleh orang tua atau orang dewasa karena mengandung unsur sexualitas, kekerasan, adegan berdarah dan bahasa yang kasar.

Hansel kecil dan Gretel kecil tinggal di pinggiran sebuah kota bernama Ausburg bersama kedua orang tuanya. Suatu malam keduanya diajak sang ayah atas suruhan ibunya pergi kedalam hutan dan meninggalkannya dalam gelap. Keesokannya mereka berdua keluar dari persembunyiannya dan menemukan sebuah rumah permen di tengah hutan, rumah yang tembok-temboknya terbuat dari permen yang manis dan beraneka warna cerah. Merekapun memakannya dan masuk ke dalam rumah itu. Rupa-rupanya rumah itu adalah tempat tinggal nenek sihir. Merekapun ditangkap.

Hansel selalu diberi makan permen yang mengakibatkan terkena penyakit kencing manis. Suatu hari mereka berhasil lolos dengan cara melawan dan berkelahi dengan nenek sihir. Mereka berdua berhasil mengalahkan nenek sihir sehingga terbakar dalam tungku perapian. Sekembalinya dari hutan, tidak ditemukan lagi orang tuanya sehingga mereka melanglang buana keliling negeri sekaligus memburu penyihir-penyihir untuk dibunuh.

Saat dewasa Hansel (Jeremy Renner) dan Gretel (Gemma Arterton) kembali ke kampung halamannya karena dikontrak oleh walikota Ausburg untuk memburu penyihir yang menculik anak-anak. Hal ini ditentang oleh sheriff Berringer (Peter Storemare) yang merasa tersaingi. Sheriff Berringer menangkap Mina (Pihla Viitala) yang akan dihukum mati karena dituduh sebagai penyihir. Untunglah datang Hansel dan Gretel untuk menyelamatkannya karena Hansel mengecek tidak ada tanda-tanda bila Mina adalah seorang penyihir.

Sheriff menyewa sekelompok orang untuk memburu penyihir, sayangnya mereka justru tewas karena ulah penyihir bernama Muriel (Famke Janssen). Hanya sisa satu orang yang disihir dan dibiarkan hidup sebagai pesan buat penduduk lainnya untuk tidak berbuat macam-macam dan orang itupun meledak berkeping-keping dalam sebuah bar.

Hasil penyelidikan Hansel dan Gretel dibantu dengan Jackson berhasil menangkap seorang penyihir di hutan dan menginterogasinya. Dari keterangan itu ada seorang penyihir kuat yang sedang mengumpulkan anak-anak untuk perayaan bulan merah darah. Perayaan itu membutuhkan 12 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Setelah dihitung dan dicocokkan dengan berkas anak yang hilang maka masih ada 1 anak yang belum ditangkap. Dan nama-nama anak yang hilang ternyata berdasarkan nama bulan dan yang belum ditangkap adalah nama anak bulan April. Berdasarkan buku kelahiran di kota tersebut maka didapatlah alamat anak tersebut.

Sayang sekali anak buah Muriel sudah lebih dulu menemukan anak tersebut. Dibantu dengan Troll bernama Edward (suara oleh Robin Atkins Downes) maka April dibawa dalam kurungan menuju ke suatu tempat. Hansel berupa mengejar anak buah Muriel dengan menggelayuti tongkat terbangnya namun hal tersebut menyebabkannya digantung pada pohon dengan kaki di atas dan tangan dibawah. Mina berusaha membantu Hansel dengan membawanya ke dalam air danau yang dapat menyembuhkan luka-luka. Diam-diam terjalin cinta di antara mereka.

Gretel dan Jackson yang berkelahi dengan Muriel di dalam penjara harus kalah dan jatuh dari lantai atas serta pingsan. Untunglah ada Ben (Thomas Mann) yang menolongnya, seorang pemuda yang terobsesi dengan kisah kepahlawanan Hansel dan Gretel dalam memburu penyihir. Ben membawanya ke dalam rumahnya. Sayangnya Jackson tewas dalam pertarungan ini.

Setelah sehat, Gretel mencari Hansel namun yang ketemu justru Sheriff Berringer dan kawan-kawannya. Mereka menghajar Gretel secara bersama-sama. Tiba-tiba datang Troll Edward yang menolongnya dan menewaskan Berringer dan kawan-kawannya. Gretel heran bercampur kaget mengapa Edward menolongnya padahal dia adalah anak buah Muriel. Dengan santainya Edward menjawab bahwa dia hanya menjalankan tugas melayani penyihir.

Hansel dan Gretel bertemu di rumah lama saat mereka masih anak-anak. Tiba-tiba muncul Muriel dan menceritakan tentang masa lalu orang tua mereka. Ibunya bernama Adriana yang merupakan penyihir putih dan ayahnya adalah seorang petani biasa. Pada malam mereka berdua ditinggal di dalam hutan sebenarnya adalah upaya orang tua untuk menyelamatkan mereka dari amukan penduduk desa. Ibunya dibakar dan ayahnya digantung. Semua ini karena hasutan dari Muriel karena dia tidak bisa mengalahkan Adriana yang diinginkan jantungnya. Mengapa jantung ? karena jantung penyihir putih + 12 anak bisa dibuat sebagai ramuan untuk membuat penyihir tahan dan kebal terhadap api sehingga tidak bisa mati bila dibakar. Sekarang yang menjadi incarannya adalah Gretel yang merupakan pewaris penyihir putih dan dia pun berhasil ditahan oleh Muriel di tempat persembunyiannya.

Hansel, Mina dan Ben berusaha menyelamatkan Gretel serta anak-anak yang akan dijadikan korban pada malam bulan merah darah. Ternyata Mina adalah penyihir putih alias penyihir yang baik dan berkat ramuannya maka senjata-senjata atau senapan bisa melukai penyihir hitam. Mereka menyerbu tempat persembunyian Muriel. Pertarungan akhir terjadi dengan serunya dan Muriel serta anak buahnya dapat dikalahkannya.

Film ini lumayan seru dalam hal pertarungan dan perkelahian. Semua pemain cukup bagus dalam memerankan perannya. Hanya saja penggambaran seorang penyihir hitam selalu berwajah jelek atau bertampang aneh. Termasuk juga sapu terbang yang biasa dipakai digambarkan hanya tongkat kayu yang tidak beraturan bentuknya.

Friday 25 January 2013

Wednesday 23 January 2013

Les Miserables




Les Miserables

---------------------

 
Jangan heran bila suatu novel yang bagus akan menjadi incaran untuk dibuat dalam versi film. Demikian juga film Les Miserables yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti kesedihan, dibuat dari sebuah novel berjudul sama karya Victor Hugo. Jangan kaget bila novel tersebut sudah berumur satu setengah abad, tepatnya diterbitkan pertama kali pada tahun 1862. Victor Hugo adalah seorang sastrawan terbesar dari Perancis. Karya-karyanya begitu mengagumkan dan menakjubkan serta terkenal di seluruh dunia. Namanya diabadikan oleh Perancis menjadi nama jalan di Paris, Amerika Serikat mengabadikannya dalam atap gedung perpustakaan kongres, Uni Soviet mengabadikannya dalam perangko terbitannya.

 Novel ini sebenarnya sudah pernah dibuat menjadi film berjudul sama pada tahun 1998 dengan bintangnya Liam Neeson dan Claire Danes serta sutradara Bille August. Perbedaannya adalah film yang di sutradarai oleh Tom Hooper ini bergenre drama musikal. Jadi hampir keseluruhan film berdurasi 157 menit ini dialognya dilakukan dengan menyanyi. Tentu saja dengan iringan musik klasik karena latar belakang film ini sendiri terjadi pada abad kesembilan belas.

Film ini berhasil meraih 8 nominasi Academy Awards yang pengumumannya akan digelar pada tanggal 24 Februari 2013. Dalam ajang penghargaan Golden Globe meraih 4 nominasi dan berhasil memenangkan 3 piala untuk kategori artis pembantu wanita terbaik, artis pria terbaik dan film terbaik. Sampai saat ini sudah mendapatkan 70 lebih penghargaan dari berbagai ajang festival.  

Pada tahun 1815 seorang narapidana bernama Jean Valjean (Hugh Jackman) dibebaskan secara bersyarat dan harus melapor setiap periode agar terpantau jejaknya. Dia dihukum selama 19 tahun hanya karena mencuri sepotong roti buat anak adiknya yang kelaparan. Nomor identitas yang dikenakannya yaitu 24601 merupakan angka yang selalu diingatnya. Demikian juga polisi penjaga penjara yang bernama Javert (Russell Crowe) selalu ingat wajahnya dan nomor tersebut. Bebas bersyarat berarti harus membawa surat keterangan yang mencapnya sebagai orang yang berbahaya. Pandangan dan perlakuan masyarakat berbeda terhadap orang yg berstatus bebas bersyarat.

Pada suatu hari Valjean yang kelaparan dan kedinginan bertemu dengan seorang pastur yang memperlakukan dan menyambutnya dengan baik. Dia diberi makanan dan tumpangan untuk menginap. Sayangnya peribahasa mengatakan air susu dibalas dengan air tuba. Valjean bangun pagi-pagi sekali dan mencuri peralatan makan sendok, garpu, cangkir yang terbuat dari perak serta kabur dari rumah.

 Keesokannya Valjean tertangkap polisi namun mengelak dikatakan mencuri dan mengaku diberi oleh pendeta. Polisi mendatangi rumah pendeta untuk memberitahukan pencurian tersebut tetapi sang pendeta mengatakan bahwa memang benar dia memberikannya kepada Valjean. Sebuah jawaban yang cukup mengagetkan bagi polisi termasuk juga bagi Valjean. Bahkan sang pendeta memberikan lagi tempat lilin perak pada Valjean dengan mengatakan ada yang terlupa dibawa karena tergesa-gesa. Pendeta berpesan agar menjadi manusia jujur. Polisipun akhirnya membebaskannya. Valjean merasa bersalah dan terjadi konflik dalam hatinya, tak disangka masih ada orang baik terhadapnya. Pendeta tersebut telah mengubahnya seratus delapan puluh derajat dengan kasih yang diberikannya. Dia bertobat.

Pada tahun 1823 Valjean berubah menjadi seorang walikota Montreuil Sur Mer dan memiliki suatu perusahaan dengan banyak pekerja. Salah satu pekerjanya bernama Fantine (Anne Hathaway) yang ditinggalkan suaminya entah kemana dan memiliki satu anak perempuan. Anak tersebut bernama Cosette dan dititipkan ke orang lain dengan membayar setiap bulan untuk biaya hidupnya. Fantine merahasiakan keberadaan anaknya diantara pekerja pabrik namun lama-kelamaan rahasia tersebut terendus juga oleh mandor pabrik. Mandor yang menyukai Fantine berusaha merayu dan bahkan bersedia memberinya uang namun Fantine menolaknya. Begitu mendengar rahasia Fantine maka mandor menjadikannya kartu truf untuk merayunya lagi. Tetapi Fantine tetap menolak sehingga terjadi pertengkaran dan akhirnya dia dipecat. Padahal walikota Valjean sudah berpesan pada sang mandor agar menyelesaikannya secara damai.

Fantine putus asa dan stress karena memikirkan bagaimana untuk membiayai anaknya sedangkan sekarang tidak bekerja. Akhirnya dia menerima pekerjaan apa saja, mula-mula menjual rambutnya,lalu menjual giginya dan terakhir menjual tubuhnya sebagai wanita pelacur. Suatu hari dia bertengkar dengan pelanggannya dan mendapatkan perlakuan yang tidak baik sehingga luka parah dan berurusan dengan polisi. Valjean berusaha menyelamatkannya namun sudah keburu meninggal dunia. Valjean merasa bersalah karena pemecatan tersebut. Untuk itu dia berjanji untuk merawat anaknya. Cosette ditebus dari keluarga yang merawatnya dan akhirnya tinggal bersama Valjean.

Perwira polisi Javert mendapat mutasi pindah ke kota Montreuil Sur Mer dimana dia harus melapor dan bertanggung jawab kepada walikota. Valjean sempat kaget tapi menutupinya dan berusaha tampil wajar. Namun lama-kelamaan Javert curiga dan mengirim surat ke pusat untuk memastikan tentang Valjean. Jawaban dari pusat adalah Valjean sudah tertangkap dan sedang diadili oleh pengadilan. Valjean merasa bersalah, bila dia mengaku maka dia yang akan dihukum dan bila tidak mengaku maka orang lain yang tidak bersalah yang akan dihukum. Semuanya ini gara-gara Valjean selama ini tidak pernah melapor ke kantor polisi sebagai mantan narapidana yg bebas bersyarat. Akhirnya diputuskan untuk mengaku walaupun masih banyak pihak yang meragukannya.

Lain halnya dengan Javert, dia terus memburu Valjean karena yakin seratus persen bahwa sang walikota adalah Valjean. Valjean dan Cosette melarikan diri dan secara kebetulan bertemu dengan seseorang yang pernah ditolong oleh sang walikota. Mereka tinggal disana sebagai tempat persembunyiannya.

Pada tahun 1832 Cosette (Amanda Seyfried) sudah menjadi dewasa dan jatuh cinta dengan Marius (Eddie Redmayne), seorang pemuda pemberontak terhadap pemerintah. Disaat bunga-bunga cinta bersemi diantara mereka Valjean memutuskan pindah lagi karena mendengar suara polisi yang dikira akan menangkapnya. Cosette sebenarnya tidak setuju namun karena Valjean sudah dianggap ayahnya sendiri maka mau tak mau harus mengikuti apa kata ayahnya. Dan sebelum pindah, dia menulis surat buat Marius dan menaruhnya dipagar. Surat tersebut diambil dan disimpan oleh Eponine (Samantha Barks), teman wanita Marius yang juga jatuh cinta terhadap terhadap Marius.

Marius merasa sedih dan kehilangan karena tidak ada kabar dari Cosette. Eponine sadar bahwa cinta Marius hanya ada pada Cosette dan tidak pada orang lain. Akhirnya dia menyerahkan surat itu kepada Marius. Sekarang hatinya gembira dan menjawab surat tersebut yang diantar oleh Gavroche (Daniel Huttlestone). Gavroche mengantarkan surat itu dan diterima oleh Valjean. Surat cinta itupun dibacanya dan menyadarkan dirinya bahwa Cosette bukanlah anak kecil lagi sehingga membutuhkan kebebasan dan kebahagiaan sendiri.

Valjean ingin tahu siapa sebenarnya Marius itu maka dia bergabung dengan para pemberontak untuk sekedar mencari tahu tentang Marius. Tak disangka, disana dia bertemu dengan Javert yang sedang ditawan oleh para pemberontak. Dia membebaskan Javert tanpa diketahui oleh para pemberontak. Tentu saja Javert kaget mengapa dirinya tidak dibunuh padahal itulah kesempatan untuk menghilangkan jejak Valjean. Dengan santainya Valjean menjawab bahwa Javert selama ini hanyalah menjalankan tugas saja.

Pada suatu hari terjadi serangan oleh polisi yang dipimpin oleh Javert dan para pemberontak kalah total karena tidak ada bantuan dari penduduk sekitarnya. Marius yang mengalami luka-luka berhasil diselamatkan oleh Valjean dengan cara meloloskan diri melalui lubang selokan air. Tiba-tiba diujung selokan dia bertemu dengan Javert lagi dengan pistol yang ditodongkan. Entahlah apa yang ada dalam pikirannya sehingga dia membiarkan Valjean pergi dengan menggendong Marius. Javert merasa bingung dan galau karena dia biasanya keras dan dominan tapi mengapa bisa menjadi lemah. Tak diduga, Javert memutuskan bunuh diri dengan cara melompat ke sungai yang deras.

Marius sudah sehat dan bertemu dengan Valjean. Valjean merasa bahwa Marius adalah pasangan yang cocok buat Cosette. Sudah waktunya dia berpisah dengan Cosette dan sesuai janjinya kepada Fantine, dia sudah merawat dan membesarkan Cosette dengan baik. Valjean menceritakan rahasianya kepada Marius bahwa dirinya dulu adalah narapidana dan sekarang akan pergi jauh tanpa setahu Cosette.

Cosette menjadi sedih karena Valjean tidak berpamitan dengannya apalagi menjelang pernikahannya dengan Marius. Pada hari pernikahan mereka datanglah suami istri Thenardier yang keceplosan berbicara bahwa yang menolong Marius saat terjadi insiden tembak-menembak adalah Valjean. Marius kaget dan merasa berhutang budi karena selama ini tidak tahu siapa penolongnya sedangkan Valjean sendiri tidak pernah mengatakannya. Marius memaksa Thenardier untuk memberitahu keberadaan Valjean sekarang ini.

Marius dan Cosette pergi menuju gereja dimana Valjean sekarang tinggal. Valjean yang sudah tua duduk sendirian. Mereka bertiga bertemu untuk terakhir kalinya. Suasana haru dan sentimentil melingkupi pertemuan itu. Tak lama kemudian Valjean menghembuskan napas terakhirnya.

Film ini menarik sekali karena disajikan dengan konsep musikal penuh dari awal hingga akhir sehingga menjadikannya sebagai film musikal terpanjang didunia. Penampilan dramanya tetap terasa walaupun dialog dilakukan dengan cara menyanyi. Dalam adegan tertentu penonton dapat menangis karena sutradaranya mampu membuat dramatisasi walaupun dengan menyanyi.

Bila dibandingkan dengan novelnya maka cerita dalam film ini sudah dipangkas sehingga terasa tidak detil dalam penceritaannya. Sebagai contoh untuk menceritakan tentang pastur saja dalam novelnya ada lebih dari seratus halaman.

Anne Hathaway tampil dengan penuh penghayatan dan mampu menunjukkan emosinya kepada penonton sehingga penonton dapat merasakan kepahitan dan kegetiran hidupnya. Hugh Jackman mampu bermain maksimal dan dapat menunjukkan ekspresi wajahnya dan pertarungan hatinya antara menjadi jahat dan menjadi baik. Russell Crowe bermain bagus dan cocok sekali sebagai seorang perwira polisi yang tegas. Amanda Seyfried bermain bagus sebagai seorang gadis rumahan. Eddie Redmayne bermain dengan penuh semangat yang menunjukkan jiwa muda berapi-api sekaligus romantis. Mereka semua dapat melakukan dialog yang panjang-panjang. Untuk suara vokal mereka memang ada yang bagus dan ada yang kurang. Namun demikian suara vokal mereka sudah cocok dengan karakter masing-masing. Karena ini adalah pertunjukan film dan bukan sebuah konser musik. Penulis merekomendasikan untuk menonton film ini.

Sunday 20 January 2013

The Impossible


The Impossible
--------------------

Bencana tsunami pernah melanda Indonesia pada tanggal 26 Desember tahun 2004 di daerah Aceh dan Nias serta sekitarnya. Puluhan ribu nyawa melayang sebagai dampak dari luberan air laut yang menuju ke darat. Tidak hanya di Indonesia, malapetaka tersebut juga terjadi di Thailand. Hal ini menunjukkan betapa  dahsyatnya amukan tsunami pada saat itu yang menimpa banyak negara. Ratapan, rintihan dan tangisan serta kesedihan menghinggapi semua orang.

Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata dari keluarga Quique yang berasal dari Spanyol namun tinggal dan bekerja di Jepang . Ketika itu mereka sedang berlibur untuk merayakan hari Natal dan Tahun Baru di Thailand. Disutradarai oleh Juan Antonio Bayona dengan pemain-pemain handal yaitu Ewan McGregor, Naomi Watts dan Tom Holland. Ide dasar pembuatan film ini karena mendengar dari radio mengenai kisah perjuangan hidup keluarga tersebut.

Berbagai penghargaan dimenangkan dan diraihnya antara lain dari Huffington Post untuk film terbaik, Las Vegas Film Critics untuk Top 10 film terbaik, Greg Ellwood’s untuk Top 10 film terbaik, ST Louis Film Critics untuk adegan terbaik dan Phoenix Film Critics untuk pemeran muda terbaik. Sederet prestasi lainnya yaitu berhasil masuk dalam nominasi berbagai ajang penghargaan. Academy Award untuk pemeran wanita terbaik. Golden Globe untuk pemeran wanita terbaik. Screen Actors Guild untuk pemeran wanita terbaik. Critics Choice untuk pemeran muda terbaik dan pemeran wanita terbaik. London Film Critics untuk pemeran muda Inggris terbaik. Detroit Film Critics untuk pemeran pembantu pria terbaik, sutradara terbaik, pemeran wanita terbaik dan gambar terbaik. Phoenix Film Critics untuk pemeran wanita terbaik. Dallas Forth-Worth Film Critics untuk pemeran wanita terbaik. Broadcast Film Critics untuk pemeran wanita terbaik dan pemeran muda terbaik. Chicago Film Critics untuk pemeran wanita terbaik dan penampilan yang menjanjikan. Houston Film Critics untuk pemeran wanita terbaik. Utah Film critics untuk pemeran wanita terbaik dan sinematografi terbaik.

Henry Bennet (Ewan McGregor) beserta istrinya Maria (Naomi Watts) dan anak-anaknya Lucas (Tom Hollland), Thomas (Samuel Joslin) dan Simon (Oaklee Pendergast) sedang berwisata ke Thailand. Mereka menginap di Orchid Resort Beach di daerah Khao Lak Thailand yang merupakan penginapan di pinggir pantai dengan view lautan lepas. Pemandangannya indah dengan suasana yang tropis termasuk kehidupan bawah lautnya yang mempesona.

Hari Natal dirayakan dengan indah oleh keluarga tersebut. Sang ayah membagi-bagikan hadiah kepada anak-anaknya, bercengkrama dan bermain dengan riang gembiranya. Namun kebahagiaan itu berubah seratus delapan puluh derajat menjadi penderitaan keesokannya harinya. Pada saat mereka sedang santai di sekitar kolam renang tiba-tiba malapetaka itu datang. Angin berhembus cukup kencang, burung-burung beterbangan melarikan diri, butir-butir air terasa bercampur dengan angin, getaran-getaran bumi terasa pada dinding kaca. Air laut yang menderu-deru dengan gelombang yang tinggi menghempas daratan. Pohon kelapa satu persatu tumbang digerus oleh air pasang tersebut. Penginapan itupun dihajar oleh air laut, kaca-kaca pecah berantakan, meja kursi menjadi hancur lebur dan orang-orang pada hanyut tersapu oleh air laut.

Maria berjuang untuk tidak tenggelam dalam pusaran air yang tinggi. Tubuhnya mengalami banyak luka karena terbentur dengan benda-benda lainnya yang ikut hanyut terbawa air laut. Lucas, anak yang paling besar juga harus melawan ganasnya air. Akhirnya mereka berdua bisa selamat dengan cara menaiki kasur yang kebetulan melintas didepannya. Mereka terdampar cukup jauh. Kerusakan terjadi dimana-mana dan tidak ada orang yang dapat membantu. Banyak korban yang tidak selamat.

Maria mendengar suara rintihan dari seorang anak kecil dan ingin menolongnya. Namun Lucas menganggap tidak perlu karena keadaan diri mereka sendiri juga perlu ditolong. Perang batin antara mencari anak tersebut atau meneruskan perjalanan menjadi suatu beban psikologis. Akhirnya Maria yang mengalami luka di dada dan paha, memutuskan untuk mencari asal suara itu dan berhasil menemukannya. Anak tersebut bernama Daniel (Johan Sundberg). Kini mereka bertiga berjalan untuk mendapatkan pertolongan. Capek, lelah dan letih karena tidak ada siapa-siapa, merekapun memutuskan untuk beristirahat disebuah pohon yang besar. Bagi Maria yang luka-luka hal itu tidak mudah dan butuh perjuangan untuk bisa naik ke pohon tersebut.

Akhirnya mereka mendengar suara sayup-sayup jejak langkah kaki manusia dan merekapun berteriak memberikan tanda meminta pertolongan. Benar ada dua orang lokal penduduk desa datang dan memberikan pertolongan. Mereka dibawa ke desa terdekat dan setelah itu diangkut dengan mobil ke rumah sakit karena luka-luka Maria yang cukup parah. Sayangnya keberadaan Daniel terlupakan dan tertinggal di desa sehingga tidak ikut dalam mobil.

Tiba di rumah sakit sudah begitu banyak korban lainnya sampai-sampai halamanpun dijadikan tempat untuk merawat pasien dengan tenda-tenda darurat. Lucas yang selalu mendampingi ibunya berusaha membantu orang-orang untuk mencari anak atau familinya yang hilang di sepuran rumah sakit. Situasi rumah sakit yang begitu luas dan jumlah korban yang begitu banyak sehingga cukup sulit untuk mencarinya. Akhirnya Lucas berhasil mempertemukan seorang ayah dan anaknya yang menjadi korban. Disamping itu Lucas juga melihat Daniel yang hilang sudah bertemu dengan ayahnya. Lucas merasa bahagia.

Namun perasaan itu hanya sebentar karena saat kembali ke tempat ibunya ternyata ranjangnya sudah kosong dan ibunya tidak ada. Dokter yang ada mengisyaratkan bahwa ibunya sudah meninggal dan membawa Lucas pada penampungan anak-anak yang hilang atau tanpa keluarga. Sedih dan kesal karena tidak mendampingi terus sang ibu terutama pada saat-saat akhirnya. Pengurus penampungan memberikan barang-barang peninggalan almarhum seperti cincin dan jam tangan. Tetapi Lucas tidak mengenalinya. Dokter sadar bahwa ada yang salah. Ternyata catatan rekam medis ibunya tertukar dengan orang lain dan ibunya dikira bernama Muriel Barnes. Dan Muriel inilah sebenarnya yang meninggal dunia. Maria ternyata berada di ruang bedah untuk operasi luka di dadanya ketika Lucas mencarinya. Sekarang Lucas sudah bertemu dengan ibunya yang sedang lemah kondisinya.

Henry ternyata juga selamat dalam kejadian Tsunami tersebut walaupun terpisah satu dengan yang lain. Thomas dan Simon juga selamat dengan cara berpegangan pada pohon. Henry kembali ke penginapan Orchid dan menemukan kedua anaknya yang sudah ditolong oleh orang lain. Henry memutuskan untuk tetap mencari Maria dan Lucas di sekitar penginapan sedangkan Thomas dan Simon dititipkan ke orang lain untuk menuju ke pegunungan.

Pencarian Henry dilanjutkan ke rumah sakit-rumah sakit dan pada saat itu dia melihat orang yang dititipi Thomas dan Simon tapi tidak melihat Thomas dan Simon bersamanya. Orang itu mengatakan bahwa anak-anak dipisahkan dengan orang dewasa oleh petugas dan tidak tahu dibawa kemana. Thomas dan Simon berada dalam truk yang berisi anak-anak korban Tsunami. Secara kebetulan Simon ingin kencing dan keluar dari truk. Secara kebetulan mereka melihat Lucas dan Lucas juga melihat ayahnya. Jadilah keempatnya bertemu dengan suasana haru.

Mereka berempat akhirnya bertemu dengan Maria yang dalam keadaan lemah. Akhirnya dokter memutuskan untuk mengoperasi pahanya yang luka parah. Operasi berhasil dan Maria melanjutkan perawatannya di Singapura.

Film ini menyajikan suasana bencana secara wajar dan tidak berlebihan sehingga tidak banyak spesial efek yang tampak secara animasi. Semuanya tampil alami. Keadaan banjir ditampilkan secara sederhana dan tidak berlebihan namun hasilnya sudah cukup membuat penonton bergidik dan ngeri. Didukung oleh cerita yang sederhana yang tidak menjadikan seseorang sebagai “pahlawan” melainkan menjadi seseorang yang humanis. Sang sutradara mampu membuat semua pemain tampil maksimal dan alami., tidak ada kesan dibuat-buat. Penonton melihat film ini seperti kejadian yang sebenarnya.

Kelemahannya adalah pada beberapa percakapan bahasa Thailand tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Sehingga penonton akan kesulitan mengartikan apa yang diucapkan oleh orang tersebut. Alangkah baiknya bila ada terjemahannya sehingga penonton memahami apa yang diucapkannya.

Naomi Watts bermain dengan cemerlang. Wajahnya yang merasakan ketakutan, kepedihan dan kesakitan dapat diekspresikan dengan baik. Ditambah dengan tata rias wajah dan busana yang menunjukkan karakternya benar-benar dapat dijiwainya. Ewan McGregor juga bermain dengan apik sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab untuk mencari keluarganya yang tercerai berai. Adegan menangisnya pada saat menelpon sangat mengharukan dan patut diacungi jempol. Dia mampu menggugah sisi emotionalnya dan menampilkannya kepada penonton. Yang tak kalah menarik adalah penampilan dari aktor muda Tom Holland yang bermain polos seolah-olah tanpa beban. Dia tahu apa yang harus diucapkan dan diekspresikan sehingga hasilnya begitu mengesankan. Penulis sangat merekomendasikan untuk menonton film ini.


Wednesday 16 January 2013

CZ12 (Chinese Zodiac) (3D)




CZ12 (Chinese Zodiac) (3D)
--------------------------------------

Nama besar Jacky Chan pasti tak asing lagi di telinga penonton baik anak kecil maupun orang dewasa. Di usianya yang menginjak 59 tahun di bulan April 2013 ini bisa dikatakan sudah mulai tua. Untuk itu dia memutuskan untuk berhenti bermain film dan CZ12 adalah film terakhirnya. Keikutsertaannya dalam film dimulai tahun 1962 ketika dia masih anak-anak berusia delapan tahun. Film ini merupakan film yang ke-101 yang dibintangi oleh Jacky Chan. Dia bertindak sebagai pemain, sutradara, penulis skenario, produser dan sekaligus sebagai stuntman. Tapi siapa tahu,  hal itu hanya sementara saja alias istirahat sebentar sebagai bentuk kompensasi kesibukannya selama ini.

Film dibuka dengan narasi tentang pendudukan tentara asing di Cina pada saat perang candu yaitu salah satunya menyerbu sebuah istana yang berhiaskan patung 12 kepala binatang yang melambangkan zodiac Cina. Dalam zodiac Cina atau biasanya dikenal dengan istilah Shio mempunyai simbol binatang antara lain tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Patung-patung ini diambil sebagai harta rampasan perang oleh perwira-perwiranya. Pada akhirnya patung-patung tersebut tersebar ke seluruh pelosok negeri atau hilang tidak ketahuan rimbanya.

Para kolektor barang antik memperebutkan kepala patung-patung tersebut dan berani membayar mahal untuk mendapatkannya baik melalui lelang atau berburu langsung. Lawrence (Oliver Platt) pemilik perusahaan MP berani membayar tinggi orang untuk menemukan patung-patung yang masih belum diketahui keberadaannya dan orang tersebut adalah JC (Jacky Chan). Kontrak dengan bayaran yang mahal untuk mencari 5 buah patung diterima oleh JC. Kelima patung tersebut adalah kepala ayam, tikus, ular, kambing dan Naga. Apalagi dengan iming-iming bila menemukan lengkap kelimanya maka bonus dengan menambahkan angka nol pada digit terakhir bayarannya.

JC menyamar sebagai Martin seorang wartawan National Geographic Chanel dan menemui profesor Guan yang ahli dalam seluk beluk patung zodiak Cina. Dia mempunyai koleksi patung tiruannya dan JC berhasil meng”copy”nya secara 3 dimensi melalui sarung tangan yang dipakai. Tersambung langsung dengan rekan-rekannya di kantor yang langsung mencetaknya melalui mesin khusus. Dari profesor Guan inilah JC mendapat nama Coco (Xingtong Yao) seorang gadis yang meneliti tentang patung zodiak ini.

JC mendatangi Coco yang berada di Paris Perancis dan dari sanalah tahu bahwa ada 2 patung yaitu ayam dan tikus yang berada di istana salah satu orang kaya di Paris. Dengan jerih payahnya akhirnya JC berhasil menemukan tempat penyimpanan kedua patung tersebut bahkan menemukan lukisan mawar yang dicarinya selama ini. Pada saat hendak keluar dari istana tersebut, tak disangka bahwa ada Coco dirumah tersebut dan pegawai istana maka ketahuanlah ada maling di rumah tersebut. Terjadilah kejar-mengejar dan keributan. Ada anjing yang dikerahkan untuk mengejar JC diantara puzle taman labirin.

Katherine (Laura Weissbeker) mengundang JC, Coco dan kawan-kawannya ke istananya. Kakek buyutnya adalah salah satu perwira yang mengambil harta rampasan perang termasuk beberapa patung zodiak. Sayangnya sang kakek buyut tidak pernah kembali ke Perancis dan tidak diketahui kapal yang bernama Indestructible itu tenggelam dimana. Katherine meminta tolong JC dan kawan-kawan untuk menemukan kembali jasad sang kakek buyut.

Perjalanan ke suatu pulau dimulai dengan berbekal lukisan yang pernah dilukis oleh sang kakek buyut. Petualangan tidak semudah yang dikira dan Coco mengalami cidera akibat jatuh dari lereng jurang. Dia jatuh tepat di dalam bekas puing-puing kapal Indestructible yang entah mengapa bisa terdampar disana. Katherine berhasil menemukan tulang-belulang kakek buyutnya. JC secara tak sengaja juga menemukan patung ular dan kambing. Semuanya tak berjalan mulus. Terjadi penyergapan dari kelompok istana yang dibobol JC. Rupa-rupanya mereka menguntit JC pada saat berangkat. Tantangan berikutnya yaitu dari bajak laut yang terdiri dari orang Jepang, Portugis dan Thailand. Perkelahian dan tembak menembak terjadi secara hingar-bingar. Pada akhirnya JC dan kawan-kawan lolos dari pulau tersebut dengan mengendarai batang kayu besar yang dipakai untuk menerobos hutan menuju laut.

Selanjutnya batang pohon itu ditarik dengan kapal. Coco curiga terhadap JC bahwa ada maksud terselubung dalam petualangan ini. Coco menuduhnya bahwa semuanya ini hanya karena emas yang tersimpan didalam batang pohon. Kalaupun menemukan patung-patung zodiak pasti akan dijual dengan harga tinggi. JC tidak bisa menghindar. Sayangnya, tiba-tiba emas didalam pohon tumpah semua ke dalam laut. Tidak ada yang bisa diselamatkan.

JC berhasil menemukan empat buah patung zodiak dan masih kurang satu lagi yaitu Naga. Akhirnya JC sadar bila telah dipermainkan oleh perusahaan MP. Sebenarnya patung Naga tidak ada dimana-mana melainkan sudah dimiliki oleh perusahaan MP. Namun dengan gampangnya anak dari Lawrence mengaku lupa. Sang anak juga memukuli kawan-kawan Coco yang memprotes penjualan patung-patung zodiak serta menangkap tiga orang lainnya.

Coco menemui JC dan meminta bantuannya untuk melepaskan kawan-kawannya yang ditahan oleh perusahaan MP. JCpun mendatangi perusahaan MP dengan berpura-pura membawa lukisan mawar yang mahal. Akhirnya diketahui letak kawan-kawanya yang disandera, JC berusaha menyelamatkannya walaupun harus bertarung dengan banyak orang.

Perusahaan MP mengancam bila tidak ada yang berani menawar lelang patung naga maka patung tersebut akan dibuang ke gunung berapi. Dan ternyata benar, tidak ada yang menawar maka diputuskan patung dibuang ke gunung berapi oleh Vulture (Alaa Safi) dengan cara terjun payung. Tiba-tiba muncul JC dan terjadilah perebutan dan perkelahian untuk merebut patung tersebut. Seru dan menarik pertarungan di udara.

Film ini mengandung unsur tiga bahasa yaitu Inggris, Mandarin dan Perancis. Dengan statusnya sebagai genre action dan sekaligus komedi tentu akan menghibur semua penonton. Sebaiknya jangan menonton versi 3 dimensinya karena akan terlihat putus-putus dan tidak jelas untuk adegan-adegan cepat termasuk perkelahian. Adegan 3 dimensi lebih cocok dilihat apabila slow motion, jadi sebaiknya menonton dalam versi 2 dimensi saja.

Jacky Chan tampil dengan baik. Menaiki gedung dan menuruni gedung tanpa alat dilakukannya sendiri. Kekocakan dan kelucuan juga tampil seperti film Jacky Chan sebelumnya. Adegan akrobatik, penggunaan alat-alat disekitarnya dan perkelahian diatas sofa cukup menghibur. Walaupun sesekali terlihat dia tidak gesit lagi karena faktor usia. Beberapa cameo yang muncul dalam film ini adalah Kenny G yang merupakan saxophonist, Daniel Wu dan Su Qi yang merupakan bintang film dll. Bila film selesai jangan tergesa-gesa pulang, seperti biasanya di akhir film ditampilkan cuplikan-cuplikan pada saat pembuatan film tersebut.

Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini adalah benda-benda antik atau pusaka sebuah negara sebaiknya dikembalikan ke negara tersebut, bukan untuk diperjual belikan.

Saturday 12 January 2013

Gangster Squad




Gangster Squad
-----------------

Bila anda penggemar film The Untouchables nya Kevin Costner maka anda pasti akan suka film ini. Gangster Squad diangkat dari sebuah kisah nyata tentang mafia yang terjadi pada tahun 1949 yang berlokasi di Los Angeles Amerika Serikat. Disutradarai oleh Ruben Fleischer yang bisa dibilang masih muda yaitu baru berumur 38 tahun. Walaupun masih muda namun aktor dan aktris yang diarahkannya adalah kelas wahid. Rencananya film ini dirilis pada tanggal 7 September 2012 namun karena ada kejadian penembakan penonton Batman di bioskop Aurora Colorado maka ditunda menjadi tanggal 11 januari 2013.

Mickey Cohen (Sean Penn) adalah seorang kepala mafia yang menguasai banyak bisnis diantaranya narkoba, prostitusi, klub malam dan perjudian. Dia kejam, bahkan tak tanggung-tanggung membunuh bawahannya sendiri bila melakukan kesalahan. Dia rakus akan kekuasaan, bahkan mitra bisnisnyapun dibunuh untuk merebut wilayah kekuasaannya.  Dia licik, untuk melancarkan bisnisnya menyuap kepala polisi, ketua hakim dan pejabat-pejabat. Jadi siapa yang tidak takut mendengar nama besar Mickey Cohen ? Termasuk polisipun tidak ada yang berani mengganggunya. Bahkan dia tak segan-segan memukul polisi dihadapan polisi-polisi lainnya.

Namun tidak semua polisi bersifat korup juga masih bersih dan salah satunya adalah Sersan John O'Mara (Josh Brolin) yang merupakan anggota kepolisian LAPD. Dia berusaha menangkap anggota-anggota mafia kelompok Mickey namun sayangnya justru atasannya dan ketua hakim yang telah disuap membebaskannya.

Kepala polisi Parker (Nick Nolte) yang mengetahui sepak terjang John dalam memberantas jaringan Mickey menawari sebuah tugas yaitu menjadi sebuah "gangster" untuk melawan gangster pimpinan Mickey. Misinya adalah mengusir Mickey dari kota Los Angeles. Sebagai kelompok rahasia, hal ini berarti John harus meninggalkan lencana polisi, dampak dan resiko ditanggung sendiri. Bila misi berhasil maka tidak ada penghargaan yang diterima dan bila misi gagal maka nyawa akan melayang.

John setuju dan membentuk tim kecil beranggotakan 5 orang yaitu Jerry Wotters (Ryan Gosling), Max Kennard(Robert Patrick), Navidad (Michael Pena), Conway Keller (Giovanni Ribisi), Colleman Haris (Anthony Mackie). Pemilihan orang-orang tersebut dibantu oleh istri John yang sedang hamil tua. Bukan karena yang terpintar atau terbaik yang dipilih melainkan karena yang unik. Jerry merupakan teman sekantor yang tahu banyak tentang Mickey. Max yang jago menembak dengan tepat sasaran. Navidad merupakan pasangan kerja Max yg sebenarnya tidak dipilih namun terlanjur mendengar percakapan mereka. Conway yang jago elektronik termasuk melakukan penyadapan suara. Colleman yang pandai menggunakan senjata pisau.

Gebrakan pertama mereka adalah menyerang tempat perjudian Dincara Farm di daerah Burbank. Sayangnya ada polisi disana dan terjadi perlawanan tembak-menembak sehingga John dan Colleman tertangkap serta dipenjara. Jerry berhasil mengeluarkan mereka dari penjara. Mereka melanjutkan serangan-serangan di tempat lain dan membakar uangnya juga menyabotase pengiriman narkoba. Hal ini membuat Mickey marah dan kalang kabut karena tidak mengira ada yang berani melawannya.

Tak disangka ternyata Jerry menaruh hati kepada Grace (Emma Stone) yang merupakan asisten pribadi sekaligus kekasih Mickey yang diakuinya sebagai pengajar etika kepribadian. Grace juga menangkap sinyal tersebut padahal Jerry mengaku sebagai penjual Alkitab. Jalinan cinta mereka terjadi tanpa sepengetahuan Mickey.

Mickey curiga bila di dalam rumahnya dipasang penyadap suara. Akhirnya ketahuan juga penyadap suara itu. Grace memutuskan melarikan diri dan menemui Jerry. Atas kebaikan Jack, Grace ditampung dirumahnya. Pada saat mereka berdua akan pergi keluar kota, Mickey muncul dan berhasil membunuh Jack. Untungnya Grace lolos.

Mickey melakukan penjebakan melalui alat penyadap seolah-olah ada transaksi narkoba di daerah China Town. John nyaris celaka terkena ledakan, untung diperingatkan oleh Jerry. Kelompok Mickey berhasil membunuh Conwey yang tidak ikut dalam penyerangan dan berusaha membunuh istri John dengan hujan tembakan di rumahnya.

Mickey sembunyi di hotel Ambassador yang semua kamarnya disewa olehnya. John mengejarnya dengan berbekal surat penangkapan karena membunuh Jack dengan saksinya yaitu Grace. Tidak semudah itu untuk menangkapnya dan terjadi tembak-menembak antara kedua belah pihak. Mickey berhasil lolos dan keluar dari hotel. John mengejarnya sampai pada akhirnya terjadi perkelahian tangan kosong di sebuah taman. John berhasil menang dan Mickey tidak dibunuh tetapi dimasukkan dalam penjara.

Film ini cukup menarik dengan nuansa klasik era 40 an yaitu cara berpakaiannya, tata riasnya, mobilnya dan senjatanya. Adegan tembak-menembak di dalam hotel Ambassador ditampilkan dengan bagus, selongsong peluru, pecahan vas, gelas dan pernak-perniknya hancur lebur digambarkan dengan wah.

Karakter Josh Brolin kadang tampak terlihat tua untuk ukuran seorang suami yang akan punya anak bayi. Penampilan Ryan Gosling cukup baik tapi tidak istimewa misalnya pada saat sedih temannya tertembak, ekspresi wajahnya kurang mengharu biru. Mungkin karena wajahnya yang tampan sehingga kesannya wajah sedihnya tertutupi. Emma Stone memerankan sosoknya dengan baik, menunjukkan bukan seorang wanita nakal tapi berkelas. Sean Penn  tampil gemilang dan penuh penghayatan. Didukung dengan tata rias yang baik tampak dia berakting sesuai kelasnya, matanya, kerutan wajahnya, cara bicaranya benar-benar tampil penuh.

Sebenarnya alur ceritanya sederhana kalau tidak boleh dibilang sebagai kekurangan dari film ini. Jalan ceritanya mudah ditebak dan sudah tahu apa yang akan terjadi. Tidak susah untuk mencerna karena ritmenya datar. Unsur komedi sekali-kali muncul dalam film ini sehingga penonton bisa tertawa dan tidak bosan karena durasinya hampir dua jam.

Wednesday 9 January 2013

Dead Mine




Dead Mine
--------------

Sebuah film dengan pemain gado-gado dari Indonesia, Inggris, Malaysia dan Jepang yang memiliki genre action thriller. Film ini menggunakan dialog bahasa Inggris walaupun pada beberapa adegan ada pula penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Sutradara dari Inggris yaitu Steven Sheil menjadi penggerak utama film ini.

Pryce (Les Loveday) seorang anak jutawan membiayai ekspedisi ke sebuah daerah bernama Unauna di daerah Sulawesi. Sebenarnya misi mereka adalah mencari harta karun berupa emas peninggalan perang dunia kedua yang dikenal dengan harta karun Yamashita. Ikut serta pacarnya yang bernama Su Ling (Carmen Soo) dan ahli sejarah Rie (Miki Mizuno). Tentara bayaran dari Indonesia direkrut untuk mengawal mereka yaitu Kapten Tino (Ario Bayu), Ario (Mike Lewis), Joko (Joe Taslim) dan Sersan Ular (Bang Tigor). Ikut juga Stanley (Sam Hazeldine) yang merupakan pengawal dari perusahaan Pryce.

Ekspedisi ini mengantarkan mereka ke sebuah gua atau tambang lama tak terpakai lagi. Sekelompok orang tak dikenal berusaha membunuh mereka dan meledakkan pintu gua. Mau tak mau mereka berusaha mencari pintu lain untuk keluar dari gua. Tak disangka ternyata masih ada tentara Jepang yang masih hidup dan tinggal disana padahal tambang tersebut sudah ditinggal lebih dari 70 tahun.

Kejutan lainnya adalah muncul monster dari bawah tanah secara tiba-tiba. Monster ini sebenarnya merupakan tahanan warga negara Australia yang mengalami mutasi sebagai akibat eksperimen di masa lalu. Monster ini bertubuh pucat dan kepalanya memakai perangkap besi. Tidak hanya satu tetapi banyak. Masih ada satu kejutan lagi yaitu monster samurai yang tidak mati bila ditembak. Monster samurai merupakan hasil dari eksperimen terakhir yang lebih berhasil. Bahan yang digunakan untuk eksperimen itu adalah emas. Ya, harta karun yang mereka cari sudah habis digunakan untuk eksperimen tersebut. Nyawa merekapun terancam.

Satu per satu mengalami luka dan tewas akibat teror dari monster-monster yang seram. Ketakutan dan kepedihan menghinggapi semua orang. Lari dan sembunyi adalah dua hal yang bisa dilakukan dan bila melawan maka kematian sudah mendekat. Pada akhirnya kisah berakhir dengan Unhappy Ending, mereka semua tewas.

Ario bayu berperan jelek dan kaku. Tidak cocok memerankan karakter seorang Kapten tentara bayaran. Tidak ada ekspresi wajah sama sekali, datar dan tidak ada gejolak. Ario tidak mendalami karakternya sehingga tampak canggung. Cara berjalan dan mengendap-endap tidak menampakkan dirinya sebagai seorang tentara bayaran.

Yang patut diacungin jempol adalah peran Sam Hazeldine dan Miki Mizuno. Mereka berdua bermain bagus dan menghayati karakter yang diperankannya. Mereka tampak dominan dan mengangkat kelas film ini sehingga tampak seperti menonton film buatan Hollywood saja.

Kelemahan dari film ini adalah Sosok Stanley yang menghilang begitu saja. Dia menyelam untuk meloloskan diri mengikuti Rie tapi tidak ada cerita selanjutnya. Berikutnya, monster samurai yang bekerja sama dengan monster mutant untuk mengejar kelompok Pryce. Seharusnya sesama monster tidak akan bisa bekerja sama dan gotong royong. Pada beberapa adegan, dinding gua tampak sekali bila dekorasinya dibuat dari kertas atau kain di dalam studio bukan asli batu-batuan.

Tuesday 8 January 2013

Monday 7 January 2013

Jack Reacher



Jack Reacher
-------------------

Jack Reacher adalah sebuah karakter yang diambil dari serial novel berjudul sama yang ditulis oleh Lee Child yang merupakan nama samaran dari Jim Grant yang berasal dari Inggris dan sekarang tinggal di kota New York. Seri novel berjudul One Shot yang merupakan karyanya ke sembilan dan dirilis pada tahun 2005 dijadikan tema dalam film ini. The New York Times menobatkannya sebagai Best Selling Author atau penulis dengan penjualan terlaris.

James Barr (Joseph Sikora) dituduh telah membunuh dengan cara menembak korbannya dari jarak jauh dan tak tanggung-tanggung ada 5 nyawa yang menjadi korbannya. Kelima orang tersebut berada ditempat yang salah dan di waktu yang salah. Penembakan dilakukan secara acak di suatu tempat. Kepolisian menemukan bukti-bukti yang mengarah ke Barr diantaranya selongsong peluru di tempat parkir, uang coin di kotak parkir, peluru yang dibuat sendiri dikamarnya.  

Pada saat diinterogasi oleh pihak kepolisian yang dikepalai oleh Emerson (David Oyelowo) Barr yang dalam keadaan bingung, tidak tahu harus berkata apa karena merasa dirinya bukan pelakunya. Tidak mengaku pasti akan “disiksa” dan mengakupun pasti tetap ditekan. Maka satu-satunya cara adalah menyebut nama Jack Reacher (Tom Cruise) yaitu orang yang dikenalnya dan yang tahu tentang Barr. Dengan harapan bahwa Reacher dapat menyelidiki siapa pelaku sebenarnya.

Reacher adalah mantan provost tentara militer yang sering bertugas diluar Amerika dan pernah mendapat medali kehormatan. Hidupnya berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Dia tidak pernah meninggalkan jejak dan bahkan tidak punya kartu kredit. Hubungannya dengan Barr adalah Dia merupakan penyelidik dari Barr pada saat bertugas dulu. Barr pernah melakukan kesalahan dengan menembak orang pada saat perang teluk dan Reacher adalah orang yang mengurusinya namun tidak menghukumnya melainkan memberikannya kesempatan lagi. Barr berjanji tidak akan melakukan kesalahan lagi dan bila melakukan lagi maka Reacher yang akan mencarinya dan menghabisinya.  

Helen (Rosamund Pike) seorang pembela hukum yang mendampingi Barr walaupun mereka belum sempat bertemu. Barr keburu dianiaya oleh sesama tahanan sehingga koma dan dirawat di rumah sakit. Helen bertemu dengan Reacher dan membujuknya untuk membantu kasus ini. Pada awalnya Reacher menolak namun akhirnya setuju. Sebagai pembela, Helen berlawanan dengan ayahnya sendiri yang menjadi seorang Jaksa wilayah. Mau tak mau perseteruan ayah dan anak menghiasi film ini.

Kepintaran dan kepandaian serta ketelitian Reacher memberikan analisa yang baik terhadap kasus ini dan akhirnya terbukti bahwa Barr tidak bersalah. Sesuai dengan kebiasaan Barr, apabila melakukan pembunuhan tersebut maka tidak dilakukan di tempat parkir melainkan dipinggir jalan dan dalam mobil. Tidak meninggalkan selongsong peluru agar tidak terendus bukti-buktinya. Posisi matahari harus ada di belakang agar tidak mengganggu pandangan. Bahkan tembakan Barr tidak pernah meleset sedangkan kasus ini ada tembakan yang meleset.

Selanjutnya Reacher juga menganalisa bahwa kasus ini sebenarnya adalah pembunuhan terhadap satu orang saja namun pelaku ingin mengaburkan motivnya dengan menambah korban menjadi lima orang. Reacher menemukan data bahwa penembak sebenarnya adalah Charlie (Jai Courtney) yang merupakan anak buah Zec (Werner Herzog) yang dibayar untuk membunuh seorang pengusaha wanita pemilik Oline Archer yang tidak ingin perusahaannya diakuisisi. Sayangnya perusahaan pengakuisisi itu menghalalkan segala cara termasuk dengan cara membunuh.
Seperti biasanya, pasti ada sosok seorang pengkhianat yang membantu penjahat. Ada dua orang yang dicurigai oleh Reacher yaitu Ayah Helen yang mempunyai reputasi tidak pernah kalah dalam bersidang atau Emerson yang merupakan kepala polisi. Dan jawabannya ternyata adalah Emerson. Emerson berhasil menculik Helen dan menjadikannya sebagai sandera.

Reacher mau tak mau harus membebaskan Helen dan dibantu oleh pemilik club menembak yaitu Cash (Robert Duvall), merekapun melawan kelompok Zec.

Film ini merupakan film sejenis Sherlock Holmes yang memiliki misteri dan teka-teki untuk dipecahkan. Sosok Tom Cruise sangat piawai dalam memerankannya, terlihat cerdas dan pintar. Rosamund Pike terlihat mature dan elegance serta tampak terpelajar. Penampilan Werner Herzog cukup menyeramkan wajahnya dan terlihat berdarah dingin walaupun sudah tua.

Gangguan dari kelompok Sandy menambah suasana komedi dalam film ini, mau tak mau penonton ikut tertawa. Anggap saja hal itu sebagai pengencer ketegangan dan keseriusan yang ada dalam film ini.

Sayangnya cara bertarung dan berkelahinya biasa-biasa saja, tidak tampak heboh dan wah seperti film barat umumnya. Ada satu adegan yang sedikit membuat penulis bertanya-tanya yaitu pada saat Reacher menembak di club, tampak seseorang menghampirinya dari belakang ditambah musik yg seolah-olah orang tersebut adalah ancaman bagi Reacher. Sayangnya tidak terjadi apa-apa dan tidak ditunjukkan kelanjutannya orang itu. Sepertinya sesi tersebut kena gunting sensor.