Monday 25 February 2013

Flight



Flight
--------

Mungkin anda adalah salah satu orang yang pernah naik pesawat terbang. Bila anda diberikan sebuah pertanyaan konyol yaitu manakah yang anda pilih seorang pilot yang sehat tapi tidak cakap dalam mengemudi atau seorang pilot yang pemabuk tapi cakap dalam mengemudi ? Sebuah pertanyaan yang merupakan buah simalakama untuk menjawabnya.

Pesawat South Jet 227 berpenumpang 96 orang dan 6 orang kru pesawat berangkat dari Orlando menuju Atlanta dengan cuaca yang kurang bersahabat. Pesawat diterbangkan oleh seorang pilot bernama Whip Withaker (Denzel Washington) yang merupakan seorang pecandu alkohol. Sesaat sebelum mengemudikan pesawat, dia minum dua botol vodka kecil yang dicampur dengan jus jeruk dan menenggak pil aspirin. Tidak hanya itu, malam sebelum berangkat dia pergi begadang dan mabuk serta kurang tidur ditemani oleh Katerina, salah seorang pramugarinya.

Pesawat mengalami guncangan dan turbulence tetapi dapat diatasi oleh kepiawaian Whip. Tiba-tiba mesin pesawat mati dan tidak berfungsi sehingga terjun bebas menukik menuju daratan. Whip memutuskan untuk membuang bensin yang ada sehingga tidak terjadi ledakan bila jatuh. Api yang menyala di mesin sempat dipadamkan. Pesawat juga diputar terbalik 180 derajat untuk mendapatkan kestabilan sehingga Whip mengemudi dengan posisi kepala dibawah dan kaki diatas, demikian juga seluruh penumpangnya. Setelah stabil maka pesawat dibalik lagi ke posisi normal. Sayap pesawat sempat menabrak atap gedung dan pada akhirnya jatuh mendarat di sebuah lapangan. Pesawat patah menjadi empat bagian dan menelan korban sebanyak empat penumpang dan dua pramugari, yang salah satunya adalah Katerina.

Media massa dan kebanyakan orang menganggapnya sebagai pahlawan karena berhasil meminimalisasi jumlah korban. Namun berbeda dengan NTSB (National Transportation Safety Boards) alias KNKT (Komite National Keselamatan Transportasi) kalau di Indonesia, yang menyelidiki sebab musabab jatuhnya pesawat. Terlihat ada tiga kepentingan dalam kasus ini yaitu kepentingan dari asosiasi pilot yang ingin membela pilot, kepentingan pemilik pesawat yang terkait ganti rugi pada penumpang dan kepentingan pabrik pesawat yang mempengaruhi nama baik pabriknya.

Whip menjalani perawatan di rumah sakit dan berkenalan dengan Nicole (Kelly Reilly) yang merupakan pasien pecandu narkoba. Keduanya menjalin hubungan cinta selepas dari rumah sakit dan tinggal bersama seatap. Nicole berjuang berusaha lepas dari kecanduan narkoba. Kondisi Whip yang kecanduan alkohol masih tidak bisa hilang sehingga membuat kecewa Nicole dan memutuskan untuk meninggalkannya. Whip juga mencoba kembali kepada mantan istrinya dan anaknya namun ditolak oleh keduanya. Tersirat tabir perceraian sebelumnya karena masalah Whip yang kecanduan alkohol. Whip frustasi dan merana karena merasa tertolak.

Charlie (Bruce Greenwood) adalah perwakilan dari asosiasi pilot yang membela Whip untuk kasus ini dibantu dengan Hugh Lang (Don Cheadle) seorang pengacara. Mereka memberitahukan bahwa NTSB sudah mempunyai bukti hasil pemeriksaan darah yang mengandung alkohol tinggi dan menemukan dua botol kecil vodka yang kosong. Mereka juga membantu Whip dalam menghadapi pertanyaan dari media massa dan juga NTSB. Whip dikejar-kejar oleh media massa dan tidak berani pulang ke rumah. Akhirnya dia menginap di rumah Charlie dan berjanji tidak akan mabuk lagi beberapa hari sebelum sidang NTSB.

Sehari sebelum sidang NTSB, Whip diinapkan oleh Charlie di sebuah hotel dengan penjaga didepan pintu agar dapat dikontrol untuk tidak minum alkohol lagi. Kulkas (mini bar) didalam kamar berisi hanya aqua dan jus saja sedangkan minuman berlakohol sudah dikeluarkan semua. Namun pada malam menjelang tidur, Whip menemukan pintu yang terbuka yang merupakan pintu penghubung ke kamar sebelahnya. Rupanya kamar yang ditempati Whip berjenis connecting. Kesempatan baginya untuk mencari kulkas dan benar kulkas didalamnya berisi minuman beralkohol. Sebagai pecandu alkohol tentu saja sulit sekali menahan keinginan bila didepannya ada setumpuk botol minuman beralkohol. Dan apa yang terjadi ? Tentu saja Whip minum sampai mabuk. Hal ini membuat Charlie dan Hugh kelabakan di pagi harinya karena sidang NTSB akan dimulai beberapa saat lagi.

Dalam persidangan NTSB terungkap bahwa apa yang dilakukan oleh Whip tidak bisa dilakukan oleh pilot-pilot lainnya dalam simulasi, semuanya gagal. Kerusakan pesawat dikarenakan adanya baut yang rusak dan tidak diganti. Namun ditemukannya dua botol kosong vodka mengarah kepada human error. Dalam rekaman suara, diketahui minuman belum diedarkan kepada penumpang jadi yang minum adalah kru pesawat. Dari enam orang kru pesawat hanya dua orang kemungkinan yang minum yaitu Whip atau Katerina yang sudah meninggal berdasarkan pemeriksaan darah.

Penyelidik mengajukan pertanyaan kepada Whip yaitu ”apakah menurut anda Katerina mengkonsumsi alkohol ?” suatu pertanyaan yang sulit dijawab. Ada rasa pertentangan batin antara menjawab ya atau tidak. Bila menjawab ”ya” maka dirinya terbebas dari ancaman penjara dan bila menjawab ”tidak” maka dirinya akan dipenjara. Akhirnya Whip dengan berat hati mengakui dirinyalah yang meminum alkohol dan sekaligus sebagai pecandu alkohol. Sebuah jawaban yang sulit yang harus dikatakan tetapi sebuah kejujuran dari hati nurani yang paling dalam yang selama ini tersimpan. Sebuah kebebasan dari belenggu yang selama ini sudah menghancurkan kebahagiaannya dan membuat orang-orang yang mencintainya menjauh.

Penampilan Denzel Washington kurang maksimal dan kurang gregetnya, seharusnya dengan kapasitasnya masih bisa mengeksplor aktingnya lebih baik lagi. Situasi mencekam dan kondisi ketakutan yang terjadi di dalam pesawat dapat ditampilkan dengan baik jadi bisa saja berdampak pada diri anda nantinya akan takut naik pesawat. Tiba-tiba gaya cerita berubah menjadi model story telling pada narapidana lainnya diakhir film, hal ini sedikit merusak nuansa yang sudah dibangun. Sebaiknya meniru model story telling film Titanic yang justru memperkuat nuansa yang terjadi. Hubungan antara Whip dan Nicole kurang digarap dengan baik sehingga ujung-ujungnya hanya hubungan sex saja. Seharusnya sutradara lebih menampilkan keterkaitan emosi antara keduannya sehingga terjalin romantisme yang mengisi cinta kasih mereka.

Sunday 24 February 2013

Django Unchained

Django Unchained
-----------------------




Penggemar film koboi pasti kenal dengan sosok Django yang pernah muncul pada tahun 1966 dalam film berjudul Django yang diperankan oleh Franco Nero, sosok jagoan tembak model koboi wild wild west. Film ini tidak ada sangkut pautnya dengan karakter tersebut dan hanya kebetulan namanya sama. Film ini juga tidak murni bergenre koboi western seperti yang selama ini orang sering tonton melainkan disebut sebagai Spaghetti Western, yang berarti penuh dengan kekerasan dan aksi . Pada tahun sekitar 1960an banyak film-film buatan Italia yang bertema koboi yang penuh dengan aksi dan tampil beda dari buatan Amerika yang lebih kalem dan drama. Untuk itulah jenisnya disebut sebagai Spaghetti Western, dimana kata spaghetti menunjukkan unsur Italinya. Walaupun demikian aktor Franco Nero tampil sebagai cameo dalam film ini dan tentu saja bukan sebagai Django.

Sutradara film ini adalah Quentin Tarantino yang pernah membuat Pulp Fiction pada tahun 1994 dan sempat heboh karena mengandung banyak kata-kata umpatan didalamnya. Tidak hanya itu saja, Quentin Tarantino juga terkenal dengan adegan penuh darah dalam film-filmnya. Jadi jangan heran bila pada menit-menit awal adegan darah berdarah sudah tampil dengan penuh meyakinkan.

Film ini berhasil meraih banyak penghargaan antara lain dari American Film Institute Award, Austin Film Critics Association Award, British Academy of Film and Television Arts (BAFTA Award), Broadcast Film Critics Association Award, Central Ohio Film Critics Association Award, Hollywood Film Festival, National Board of Review Award, San Diego Film Critics Society Award, Golden Globe Award dan Academy Award.

Django Unchained terbagi dalam dua sesi cerita. Cerita pertama berkisah tentang seorang Jerman bernama Dokter gigi King Schultz yang memburu orang-orang buronan dan cerita kedua yaitu upaya Django yang menyelamatkan istrinya. Film dengan durasi yang cukup panjang yaitu 165 menit cukup menampilkan suasana perbudakan yang identik dengan kulit hitam atau negro.

Kisah ini terjadi pada tahun 1858 pada masa perbudakan di Amerika yang pada saat itu dikenal dengan istilah daerah utara dan selatan. Dokter gigi King Schultz (Christoph Waltz) mempunyai pekerjaan sebagai pemburu buronan berhadiah. Dia mencari penjahat-penjahat dengan status wanted alias dicari baik hidup atau mati dengan imbalan hadiah uang. Saat ini dia sedang mencari Brittle bersaudara tetapi tidak tahu wajah dan rupa mereka. Django (Jamie Foxx) adalah orang yang dapat mengenali mereka karena sebelumnya pernah menjadi budaknya. Schultz ingin membeli Django yang saat ini dalam perjalanan dengan kaki dirantai namun tidak diijinkan oleh pemiliknya sehingga Schultz terpaksa menembaknya. Django bebas.

Schultz berjanji bila berhasil menemukan Brittle bersaudara maka Django akan dibebaskan sebagai budak dan menjadi orang bebas seperti orang kulit putih. Dia diperlakukan dengan baik layaknya bukan budak misalnya berpakaian bagus, bertopi dan naik kuda serta masuk bar yang mana semuanya itu adalah larangan bagi seorang budak. Dalam perjalanannya mereka berhasil membunuh Sheriff, Big Daddy (Don Johnson), Brittle bersaudara dan orang-orang buronan lainnya. 

Kemudian Django memutuskan untuk mencari dan menyelamatkan istrinya yang bernama Broomhilda von Schaft (Kerry Washington) yang terpisah akibat dilelang dan dijual secara terpisah. Schultz tertarik dengan kegigihan dan antusiasme Django dalam hubungan cinta kasih mereka dan bersedia membantu untuk menemukannya. Pencarian mereka di tempat pelelangan berhasil menemukan data bahwa Broomhilda dibeli oleh Calvin Candie (Leonardo DiCaprio) yang merupakan orang kaya di Mississippi Amerika Selatan dan pemilik Candie Land, suatu perkebunan yang luas sekali. Dia juga mempunyai bisnis Mandingo yaitu pertarungan antar budak sampai salah satu diantaranya tewas.

Tidak mudah untuk merebut Broomhilda karena beberapa faktor. Pertama, dia adalah seorang budak. Kedua, dia bertugas di dalam rumah dan bukan diperkebunan. Ketiga, banyak penjaga yang merupakan anak buah Calvin yang menjaga rumah tersebut. Keempat, Calvin tidak sedang menjualnya dan kalaupun mau pasti dengan harga yang tinggi. Untuk itu Schultz memutar otak, untuk membeli perkebunan candie Land sangat tidak mungkin karena harganya sangat tinggi dan uang tidak ada. Sehingga direncanakan untuk membeli salah satu budak Mandingo milik Calvin sekaligus membeli Broomhilda dengan harga murah sebagai bonusnya.

Schultz mendatangi Calvin dan menyampaikan keinginannya serta memperkenalkan Django sebagai ahli penaksir harga budak Mandingo. Pada awalnya Calvin tidak tertarik namun Schultz memberikan tawaran harga yang cukup tinggi dengan harga 12.000 dolar untuk seorang budak Mandingo. Mereka lalu pergi menuju rumah besar di Candie Land yang dihuni oleh adiknya yang janda Lara dan tangan kanannya yang berkulit hitam Stephen (Samuel L Jackson).

Saat itu diketahui bahwa Broomhilda sedang dihukum dan disekap dalam ruang bawah tanah karena berusaha melarikan diri kemaren. Schultz meminta disediakan wanita untuk menemaninya dimalam hari dan memilih Broomhilda karena bisa bahasa Jerman. Akhirnya Django dan Broomhilda berhasil bertemu dikamar Schultz.

Pada saat jamuan makan malam, Broomhilda ikut juga melayani para tamu. Sayangnya kecerobohan sedikit saja bisa menghancurkan segalanya. Gerak-gerik Broomhilda dan tatapan mata Django membuat Stephen curiga bahwa keduanya sudah saling mengenal. Stephen yang sudah berumur dan juga berkulit hitam jeli dalam membaca situasi yang terjadi dan bisa menebak tujuan sebenarnya dari Schultz dan Django. Dia mengadukan hal ini kepada Calvin tepat pada saat terjadinya deal pembelian seorang budak seharga 12.000 dolar dan hendak membeli sekaligus Broomhilda. Calvin marah besar karena merasa dipermainkan. Dia hanya menyetujui harga 12.000 dolar itu hanya untuk Broomhilda seorang karena sebagai aset yang sebenarnya tidak dijual. Uang sudah diserahkan oleh Schultz dan surat-surat sudah ditandatangani oleh Calvin.

Calvin merasa puas dan menang. Namun Schultz menyindirnya dengan mengatakan bahwa nama-nama budak yang dinamai oleh Calvin misalnya D’artagnan dan lain-lain yang diambil dari buku Three Musketeers adalah salah. Karena pengarang buku tersebut yaitu Alexander Dumas adalah seorang negro kulit hitam. Calvin menjadi murka dan mengatakan bahwa sesuai tradisi daerah selatan kesepakatan akan sah bila keduanya sudah berjabat tangan dan bila tidak maka Broomhilda tidak boleh pergi, Schultz menolaknya dan bahkan menembaknya. Terjadilah tembak-menembak antara kedua belah pihak dan Schultz ikut tertembak sedangkan Broomhilda tertangkap. Hal ini membuat Django menyerah karena ada ancaman Broomhilda hendak dibunuh.

Stephen mengirim dan menjual Django ke perusahaan tambang untuk dipekerjakan sebagai budak yang pekerjaannya berat sehingga akan membuatnya menderita dan kesakitan. Ditengah perjalanan, Django berhasil memperdaya para penjaga dan membunuhnya. Quentin Tarantino tampil sebagai cameo dengan memerankan salah satu penjaga ini. Django kembali menuju perkebunan Candie Land untuk balas dendam dan membebaskan istrinya.

Christoph Waltz dapat memainkan peran Schultz dengan meyakinkan termasuk dalam berdialog bahasa Jerman. Sosoknya pas sekali sebagai orang yang kalem tetapi juga bisa bertindak brutal. Jamie Foxx dapat berakting dengan baik dan sekaligus berani tampil telanjang. Leonardo DiCaprio dapat memerankan sosoknya dengan bagus. Ekspresi wajah di saat gembira tampak meyakinkan demikian juga disaat marah tampak emosional. Samuel L Jackson juga tampil bagus walaupun dengan menggunakan riasan wajah buatan.

Quentin Tarantino menghadirkan suasana koboi yang beda pada umumnya. Banyak adegan tembak menembak dengan hamburan peluru-peluru kesana kemari dihadirkan dalam film ini. Lumuran darah dan muncratan darah melengkapi kedahsyatan film ini sekaligus menjadi ciri khas sang sutradara. Lagu-lagu country sebagai ciri khas koboi cukup enak didengar namun jangan heran bila ada juga lagu rap dalam film ini. Unsur komedi juga ada sebagai pelengkap agar tidak bosan ketika menonton dalam durasi yang panjang. Film ini layak ditonton untuk orang dewasa.


Monday 11 February 2013

A Good Day To Die Hard

A Good Day To Die Hard
----------------------------------



 
Pada bulan ini banyak aktor-aktor tua muncul kembali aksinya dalam film antara lain Arnold Schwarzenegger (The Last Stand), Sylvester Stallone (Bullet To The Head), Bruce Willis (A Good Day To Die Hard). Disebut tua mengingat usianya sudah diatas setengah abad, mencapai 66 tahun untuk Arnold, 67 tahun untuk Stallone dan 58 tahun untuk Bruce. Film manakah yang paling bagus ? Jawabannya adalah film yang dibintangi Bruce Willis.

Film ini merupakan seri kelima dari film Die Hard yang dirilis pada tahun 1988 atau 25 tahun yang lalu. Diadaptasi dari cerita novel berjudul Nothing Lasts Forever hasil karya Roderick Thorp. Kemudian dilanjutkan dengan Die Hard 2 Die Harder, Die Hard with a Vengeance, Live Free or Die Hard. Semuanya dibintangi oleh Bruce Willis yang memerankan sosok John McClane.

Jack McClane (Jai Courtney) adalah seorang agen rahasia CIA yang bertugas di Moskow, Rusia. Misinya adalah membebaskan Yuri Komarov (Sebastian Koch) yang dipenjara oleh pemerintah Rusia. Dia mengaku mempunyai berkas-berkas untuk menjatuhkan Chagarin (Sergei Kolesnikov) seorang pejabat Menteri yang korup. Tentu saja Chagarin tidak tinggal diam, cara halus untuk merayu Komarov sudah ditempuh agar menyerahkan berkas-berkas tersebut namun tidak berhasil. Cara kasarpun ditempuh dengan mengandalkan hakim-hakim pengadilan yang merupakan kaki tangan Chagarin dan ujung-ujungnya adalah upaya untuk membunuhnya.

Strategi yang dilakukan Jack adalah membiarkan dirinya sendiri tertangkap polisi dan masuk kedalam penjara dengan cara membunuh Anton yang merupakan kaki tangan Chagarin. Dia bersedia untuk memberi kesaksian di pengadilan yang memberatkan Komarov. Pada hari dimana Komarov diadili di pengadilan maka hadir pula Jack. Tak disangka Chagarin benar-benar ingin membunuh Komarov dipengadilan dengan mengirim Alik (Radivoje Bukvic) dan Irina (Yuliya Snigir) serta kelompoknya.

John McClane yang mendengar Jack ditangkap segera terbang ke Moskow Rusia untuk menemuinya. John tak lain adalah ayah Jack yang mengira penangkapan itu terkait dengan narkoba atau kenakalan remaja pada umumnya. Sayangnya pertemuan itu terjadi ditempat yang salah dan waktu yang salah. Mereka bertemu saat Jack menyelamatkan Komarov dengan mobil dan John berada ditengah jalan menghalangi jalannya. John ingin mengobrol dan mencari tahu apa yang sedang terjadi sedangkan Jack dikejar waktu untuk pergi ke titik penyelamatan. Sayangnya, gara-gara John maka Alik dkk tahu keberadaan Jack dan juga dia terlambat pergi ke titik penyelamatan selama 7 menit. Akhirnya rencana berubah yaitu pergi ke rumah pengamanan.

Jack kesal dan menyalahkan John atas kejadian tersebut. Sedangkan John tanpa sadar menganggap Ayah adalah selalu benar. Intrik antara ayah dan anak cukup terasa dan wajar. Akhirnya John sadar bahwa anaknya adalah seorang agen rahasia CIA dan setelah tahu siapa Komarov maka mereka berdua saling membantu dan bekerja sama menyelamatkan Komarov. Komarov bersedia menyerahkan berkas-berkas rahasianya kepada Jack dan pergi ke Amerika dengan syarat membawa putrinya juga. Komarov menelpon putrinya untuk bertemu di tempat pesta dansa waktu dulu. Tiba-tiba Alik dkk menyerbu rumah pengamanan yang dianggap aman tersebut. Tetapi ketiganya berhasil lolos.

Komarov bertemu dengan putrinya yang tak lain adalah Irina dan mengambil kunci tempat berkas-berkas rahasia berada. John curiga mengapa Irina bisa sampai dengan cepat disana. Dan benar, Alik dkk sudah berada di belakang mereka. Irina menyandera ayahnya sendiri dan mengatakan bahwa semuanya ini demi uang. John dan Jack terpaksa menyerah dan ditangkap. Pada akhirnya berkat pisau yang selalu dibawa, mereka bisa membuka ikatan tali tangannya.

Alik dan Irina membawa Komarov menuju Chernobil untuk mengambil berkas-berkas rahasia yang menjadi rebutan. Jack dan John menyusul kesana. Alik dibunuh oleh Komarov dan Chagarin juga dibunuh oleh seseorang. Terungkap sudah bahwa semua ini adalah merupakan kebohongan dari Komarov. Dia memanfaatkan Chagarin dengan mengaku mempunyai berkas-berkas rahasia yang bisa menjatuhkan posisinya. Dia juga memanfaatkan CIA terutama Jack agar bisa meloloskannya dari penjara. Dan berkas-berkas rahasia itu sendiri sebenarnya tidak ada. Yang ada adalah uranium yang sudah dikemas dalam peti besi-peti besi yang disembunyikan saat peristiwa Chernobil itu. Komarov dan Chagarin dulunya adalah partner yang menghandle Chernobil. Dengan bebasnya Komarov dari penjara maka uranium siap dijual pada pihak ketiga.

Jack dan John menyadari akan hal itu dan terjadilah baku tembak satu sama lain. Pertarungan hidup dan mati antara seorang ayah dengan putranya melawan seorang ayah dengan putrinya. Siapakah yang menang ? jangan kuatir, film ini berakhir dengan happy ending.

Peran Bruce Willis sangat baik dalam berkelahi dan bertarung walaupun sudah berusia tua. Demikian juga peran Jai Courtney yang bertampang bandel cukup baik memerankannya sebagai pemuda yang penuh emosi.

Film ini dibuat dengan banyak adegan laga perkelahian dan tembak-menembak mengumbar peluru serta kebut-kebutan mobil juga kejar-kejaran di jalan raya. Yang cukup menarik adalah banyaknya jumlah mobil yang rusak dan hancur karena ditabrak. Tegang, seru dan penuh action menjadikan film ini enak ditonton sebagai hiburan yang tidak membosankan. Ledakan dan kerusakan serta kehancuran benda-benda disekitarnya cukup baik ditampilkan. Pertarungan terakhirnya dengan helikopter merupakan puncak dari nama besar serial film ini. Sebuah film hiburan yang penuh dengan aksi.

Wednesday 6 February 2013

Sunday 3 February 2013

Parker


Parker
---------


Film ini diadaptasi dari cerita serial novel Parker yang berjudul Flashfire hasil karya Richard Stark. Seri pertama novel Parker berjudul The Hunter dirilis pada tahun 1962 sedangkan seri terakhir yaitu seri ke-24 berjudul Dirty Money dirilis pada tahun 2008. Flashfire sendiri adalah novelnya yang ke-19 yang dirilis pada tahun 2000. Nama Richard Stark sendiri sebenarnya adalah nama samaran dari Donald E. Westlake yang lahir di New York Amerika Serikat pada tahun 1933 dan meninggal dunia tahun 2008. Prestasinya adalah memenangkan tiga kali Edgar Award, sebuah ajang penghargaan yang bergengsi.
Parker (Jason Statham) adalah seorang pencuri yang bekerja sama dengan Melander (Michael Chiklis) dan timnya berjumlah 3 orang yaitu Danzinger, Ross dan Carlson. Parker setidaknya adalah pencuri yang baik karena mempunyai prinsip hanya mencuri dari orang-orang kaya dan menghindari adanya korban jiwa. Tujuan mereka adalah mencuri uang pada pesta perayaan negara bagian Ohio.
Uang berhasil dicuri tetapi sayangnya ada korban jiwa akibat aksi mereka. Sesuai pembagian yaitu setiap orang mendapatkan 200 ribu dollar. Namun apa yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Parker saat dia melihat gelagat yang mencurigakan ketika di dalam mobil. Dia dikhianati oleh Melander dan timnya. Dia ditembak.
Untunglah ada keluarga petani yang mobilnya sedang lewat dan menemukan Parker dipinggir jalan dan ternyata masih hidup walaupun lukanya sangat parah. Dia dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan. Setelah dia sadar maka langsung kabur dengan menggunakan pakaian perawat karena polisi akan menginterogasinya.
Parker ingin balas dendam dan berusaha mencari tahu keberadaan mereka. Akhirnya didapat nama Bobby yang merupakan kakak dari Danzinger. Dari situ diketahui Melander dan timmnya berada di Palm Beach. Bobby tak terima disatroni oleh Parker dan dia mengirim pembunuh bayaran untuk menghabisi istri Parker yaitu Claire (Emma Booth). Claire berhasil meloloskan diri dan pergi mengungsi ke suatu tempat dan termasuk juga Hurley (Nick Nolte) sang mertua.
Berbekal identitas palsu dengan mengaku sebagai pengusaha minyak dari equador maka parker pergi ke Palm Beach, sebuah tempat yang aman dengan ratio jumlah 1 polisi menjaga 8 warganya. Orang-orang kaya dan terkenal berkumpul disana. Dia ingin membeli rumah mewah dan berkenalan dengan agen properti Leslie (Jennifer Lopez). Leslie yang seorang janda dan tinggal dengan ibunya tertarik dengan parker yang kaya. Leslie menyelidiki identitas Parker dan rekening tabungannya dan akhirnya tahu kalau Parker tidak kaya. Akhirnya terjadi deal untuk mengikutsertakan Leslie dalam aksinya.
Diketahui bahwa Melander dan timnya membeli sebuah rumah untuk dijadikan markas dimana selanjutnya akan melakukan aksi pencurian besar-besaran. Tujuannya adalah mencuri pada saat lelang perhiasan. Parker mempunyai rencana untuk mencuri balik hasil tersebut. Tiba-tiba datang pembunuh bayaran yang menyatroni kamar hotel Parker. Terjadi perkelahian dan pertarungan yang dimenangkan oleh Parker walaupun akhirnya luka parah.
Malamnya Melander dan timnya menyamar sebagai pemadam kebakaran yang akan memadamkan api di ruangan lelang perhiasan. Mereka berhasil mencuri perhiasan-perhiasan yang ada. Tentu saja Parker tidak tinggal diam. Parker sudah melakukan persiapan di rumah kelompok Melander untuk balas dendam sekaligus merebut hasil curian mereka.
Parker berhasil mendapatkan perhiasan-perhiasan itu dan menitipkannya pada Leslie untuk sementara waktu. Setahun kemudian Leslie mendapat kiriman paket berupa uang yang dikirim oleh Parker sesuai janjinya. Parker juga mengirim uang kepada petani yang menyelamatkannya waktu di Ohio.
Film ini diawalnya terlihat bagus dan menjanjikan namun sesi berikutnya terkesan membosankan. Sudah banyak film yang mempunyai plot cerita yang hampir mirip. Jagoan utama dikhianati, dikira mati tapi masih hidup, ada yang menyelamatkan, balas dendam, keluarga yang diteror pembunuh bayaran, pencurian dengan menyamar badut atau pemadam kebakaran. Beberapa adegan ingin ditampilkan agar penonton tertawa tapi rasanya garing sekali alias tidak lucu.
Kelemahan dalam film ini yaitu Parker yang ditembak tidak diperlihatkan bagian tubuhnya yang mana yang kena tembak sehingga tidak mati. Setelah sadarpun kondisinya langsung sehat, luka tembakpun tidak ditampilkan justru luka perban ditangan yang diperlihatkan.
Penampilan Jason Statham lumayan walau tidak bisa dibilang bagus bila dibandingkan dengan peran-peran sebelumnya di Transpotter atau Crank yang merupakan film sejenis. Sutradara kurang bisa membuatnya lebih maksimal dalam mengeksplorasi dirinya. Karakternya cukup ambigu karena ada adegan ciuman bibir antara Parker dan Leslie padahal sosok Parker digambarkan orang yang setia dengan istrinya Claire. Penampilan Jennifer Lopez biasa saja dan tidak istimewa walaupun sempat memamerkan kemolekan tubuhnya.