Thursday 25 April 2013

Java Heat




Java Heat

-------------

 

Sebuah film dengan pemain gado-gado antara Indonesia dan Amerika yang mengambil lokasi di Yogyakarta dan disutradarai oleh Connor Allyn yang pernah menggarap film Merah Putih, Darah Garuda dan Hati Merdeka. Film ini dibuat dengan biaya sebanyak $15 juta atau setara 145,5 miliar rupiah membuat film ini menjadi harapan besar bagi calon penonton akan sebuah film berkualitas Hollywood. Namun harapan itu belum bisa terpenuhi mengingat secara keseluruhan kualitasnya masih kurang. Hollywood sendiri mengkategorikannya film ini sebagai budget film yang artinya film berbiaya rendah, tentu saja untuk ukuran mereka.

 

Jake (Kellan Lutz) mempunyai dendam pribadi kepada Malik (Mickey Rourke) yang merupakan gembong pencurian benda-benda antik. Biasanya pencurian itu disertai dengan ledakan bom agar tersamar modus sebenarnya. Secara kebetulan adik Jake menjadi korban pada kejadian sebelumnya. Untuk itu dia menyusul ke Indonesia dengan berpura-pura menjadi mahasiswa seni. Jake menjadi saksi saat terjadi ledakan di Yogyakarta dan sang putri Sultan dianggap tewas padahal sebenarnya diculik oleh kelompok Malik. Mayat yang mirip putri ditaruh disana.

 

Hasyim (Ario Bayu) bertugas pada densus 88 yang menyelidiki peristiwa tersebut. Jake membantu Hasyim walaupun pada awalnya sempat ada yang ditutup-tutupi. Namun mau tak mau mereka harus bekerja sama karena mereka saling membutuhkan. Jake nyaris dipulangkan kembali ke Amerika namun dibantu oleh Hasyim sedangkan Istri dan anak-anak Hasyim disandera oleh Malik dan butuh informasi dari Jake.

 

Malik bekerja sama dengan Ahmed, seorang teroris lokal yang diperkenalkan oleh Visier (Tio Pakusadewo) yang merupakan sepupu Sultan. Rupa-rupanya Visier mengincar tahta dan kedudukan Sultan. Malik menginginkan penebusan perhiasan kalung antik kepada Sultan tetapi ternyata kalung yang asli sudah dijual untuk biaya berobat Sultan.

 

Candi Borobudur menjadi setting akhir cerita film ini. Sayangnya tidak ditampilkan kemegahan, keagungan dan kebesaran Borobudur tersebut. Adegan akhir itu ditampilkan dalam suasana gelap dan remang-remang serta sunyi. Padahal di halaman candi itu ada suatu perayaan atau setidaknya bisa dikatakan suatu pesta rakyat yang ramai dan hiruk pikuk serta lampion-lampion beterbangan di udara. Adegan puncak ini seharusnya merupakan adegan klimaks yang menampilkan adegan seru pertarungan dan ledakan-ledakan yang mencekam ala Hollywood. Tetapi semuanya itu tidak hadir disini, pertarungannya biasa saja, tembak-menembak seperlunya saja dan tidak ada bom-bom yang meledak.

 

Terlihat sekali kualitas film ini masih memiliki rasa lokal dan bukan rasa Hollywood sehingga jelas levelnya masih dibawah film Hollywood. Cara kameramen mengambil gambar dan sudut pengambilannya masih banyak kekurangan. Kualitas kameranya sendiri yang masih buram atau dengan kata lain kurang jernih cukup berpengaruh untuk melihat detil obyek. Teknik editing yang masih banyak kedodoran bahkan beberapa adegan kurang begitu mendukung dialog saat itu, misalnya saja pada saat Jake di interogasi di kantor polisi dan flashbacknya. Bagian property kurang cerdik, TV di dalam kantor polisi yang digunakan untuk melihat rekaman cctv masih hitam putih dan bertipe jadul padahal ini sudah jaman modern dan sudah seharusnya menggunakan TV berwarna.

 

Mickey Rourke bermain biasa saja dan tidak terlihat istimewa. Mungkin karena produksi lokal yang tidak bisa menunjukkan keistimewaan seorang Mickey Rourke. Kellan Lutz bermain bagus dan menampilkan performanya dengan baik layaknya seorang bintang Hollywood. Ario Bayu masih bermain kaku tapi setidaknya ada sedikit peningkatan dibandingkan sebelumnya dalam film Dead Mine. Atikah Hasiholan bermain kaku, mungkin karena perannya sedikit jadi tidak bisa menampilkan yang terbaik. Walaupun pemain-pemain Hollywood ikut mendukung film ini namun tidak secara otomatis mengupgrade kualitas pemain-pemain lokal.

 

Sayangnya peran seorang Sultan dimainkan oleh orang berwajah bule atau barat yaitu Rudy Wowor. Seharusnya dipilih orang yang berwajah Jawa atau lokal. Apalagi model rambutnya gondrong dikuncir kuda  terlihat bulenya. istana Sultan tidak digambarkan dengan megah dan indah. Penampilan Sultan tidak glamour dan tidak mewah sehingga tidak bisa menunjukkan kepada penonton bahwa dia adalah seorang Raja.

 

Banyak adegan merokok dalam film ini yang seharusnya tidak perlu dilakukan karena memang tidak ada unsur yang mendukung ceritanya. Hal yang positif adalah memperkenalkan sesuatu yang berbau Indonesia yaitu becak, nasi goreng, bule, anak mencium tangan orang tua dan lain-lain.

Wednesday 24 April 2013

Komik Singkat Oblivion

Komik Singkat Oblivion
------------------------------







Oblivion



Oblivion
----------
 

Sebuah kata yang bila diterjemahkan berarti pelupaan atau sengaja dibuat lupa yang setidaknya juga mengartikan konsep terbuatnya Oblivion ini. Konsep film ini diawali dengan sang sutradara Joseph Kosinski, Arvid Nelson dan Andree Wallin membuat komik singkat mengenai Oblivion untuk presentasi pada calon pembeli dengan tujuan dibuatkan versi novel bergambarnya. Konsep tersebut dibagikan gratis di San Diego Comic Con pada tahun 2010. Pada akhirnya, perusahaan Radical Publishing memiliki rencana untuk mempublikasikan versi novel bergambar tersebut pada tahun 2012. Sayangnya rencana tersebut gagal karena sudah keburu dibuatkan film layar lebarnya dengan hak edar yang dipegang oleh Universal Pictures. Jadinya novel bergambar yang mengalami pelupaan.
 

Tahun 2077 keadaan bumi hancur berantakan dan tidak ada kehidupan manusia sama sekali karena sudah mengungsi ke planet Titan. Semuanya ini disebabkan oleh serangan Alien atau maklhuk asing. Perang dimenangkan oleh manusia walaupun demikian harus ditinggalkan menuju Titan. Yang tinggal di bumi adalah makhluk-makhluk pemakan bangkai yang merupakan musuh manusia.
 

Jack Harper (Tom Cruise) mendapat tugas bersama dengan Vika (Andrea Riseborough) di bumi. Jack adalah seorang teknisi yang bertugas untuk memperbaiki robot-robot penjaga yang rusak sedangkan Vika bertugas sebagai petugas monitor dan sekaligus kekasihnya. Mereka dikirim oleh Sally (Melissa Leo) yang tinggal di Tet yang bermarkas di ruang angkasa. Sally inilah yang mengontrol dan memberikan tugas serta memberikan perintah kepada mereka. Sally bertanggung jawab dan mengontrol Robot-robot penjaga untuk melindungi tambang air laut yang disedot dan dikirim ke Tet sebagai sumber energy.
 

Jack sedikit bingung dengan bayangan-bayangan dirinya di masa lalu yang berbeda dengan masa kini. Hal tersebut semakin diyakinkan oleh kedatangan Julia (Olga Kurylenko) yang diselamatkan olehnya dari tindakan robot-robot penjaga. Julia tertidur dalam pesawat ruang angkasa puluhan tahun yang akhirnya terjatuh ke bumi. Julia ternyata adalah orang yang sering terlihat dalam ingatan memori Jack. Vika tidak setuju dengan tindakan Jack itu karena tinggal beberapa hari lagi tugas mereka di bumi selesai dan kembali ke Titan. Perselisihan dan kecemburuan terjadi diantara mereka.

 
Jack dan Julia tertangkap makhluk pemakan bangkai yang akhirnya membuka jati dirinya bahwa mereka adalah manusia juga dan bukan monster seperti yang diperkirakan sebelumnya. Beech (Morgan Freeman) adalah pemimpin yang mengumpulkan sisa-sisa manusia yang selamat dari tragedi sebelumnya. Dia percaya bahwa Jack adalah orang yang bisa membantu mereka melawan Alien sebenarnya, yang mana selama ini justru dibantu oleh Jack. Beech memberitahu Jack bahwa Tet adalah markas Alien dan tidak ada manusia di Titan.

 
Namun Beech membiarkan Jack mencari informasi tentang kebenaran itu. Akhirnya diketahui pula bahwa sebelumnya, dirinya adalah komandan pesawat ruang angkasa NASA yang dikirim untuk menyelidiki benda asing. Vika adalah rekan kerjanya dan Julia adalah istrinya yang ikut dalam misi tersebut. Jack dan Vika sedang bertugas saat memasuki Tet sedangkan Julia dan yang lain sedang tidur. Pada saat kritis menghadapi bahaya maka orang-orang yang sedang tidur dikirim kembali ke bumi. Jack dan Vika tertangkap atau terbunuh oleh Alien.

 
Alien mengkloning Jack dan Vika serta menghapus ingatan mereka dan justru memasukkan ideologi untuk membunuh manusia yang disebutnya sebagai makhluk pemakan bangkai. Jack sadar bahwa selama ini yang dimusuhi adalah manusia dan Alien sebenarnya adalah Sally yang berada di Tet. Untuk itu atas rencana Beech, Jack memperbaiki salah satu robot penjaga yang rusak dan menjadikannya bom untuk dikirim ke Tet. Sayangnya pada saat hendak keluar dari persembunyiannya mereka di serang oleh robot-robot suruhan Sally sehingga usaha itu gagal.

 
Jack memutuskan untuk menyerahkan diri ke Sally dengan membawa Julia karena Sally sangat menginginkan Julia agar bisa dikloning sebagai pasangan Jack yang baru. Dia berhasil memasuki Tet dan yang dibawa adalah Beech bukan Julia. Akhirnya mereka berdua mengorbankan diri dengan mengebom dan menghancurkan Tet.

 
Sebuah film fiksi dan futuristik tentang Alien tetapi tidak pernah tampak sosoknya sama sekali. Sayangnya tidak dijelaskan bagaimana kisah Sally yang pada awalnya merupakan pimpinan Jack di NASA bisa berubah menjadi Alien. Selanjutnya, Julia yang tiba-tiba mempunyai anak padahal tidak pernah digambarkan berhubungan badan dengan Jack. Penulis yakin hal tersebut bukan karena gunting sensor sebab keintiman Jack dan Vika digambarkan cukup jelas dalam film. Jack dan kloningnya ikut terbunuh dalam ledakan di Tet namun kenyataannya hidup kembali diakhir film. Hal ini membuat ceritanya sedikit dipaksakan. Usaha Jack yang mencari Julia di gubuk desa selama 3 tahun cukup membingungkan mengingat Jack sendiri yang meletakkan Julia disana dan sudah hapal tempat tersebut.

 
Tom Cruise bermain cukup bagus dan menghayati setiap peran yang dilakukannya. Tak perlu diragukan lagi akan kualitas permainannya. Olga Kurylenko bermain biasa saja, tidak jelek dan juga tidak bagus karena sesi yang dimainkannya tidak banyak. Andrea Riseborough bermain cukup bagus dengan menampilkan sosok yang sedikit kaku dan tanpa perasaan.

 
Pemandangan alam yang cukup menarik ditampilkan mulai dari kondisi tanah yang gersang, kondisi berair, kondisi bersalju dan kondisi alam yang hijau dengan pohon-pohonnya. Walaupun durasi film cukup panjang yaitu 2 jam namun tidak membuat bosan mata memandang apalagi gambar-gambarnya terlihat jernih dan terang yang menunjukkan kualitas kamera pengambil gambar sangat mumpuni.


Wednesday 10 April 2013

GI Joe 2 (Retaliation) 3D



GI Joe 2 (Retaliation) 3D

--------------------------------

 

Film ini merupakan seri kedua dari serial GI Joe yang pertama kali di rilis pada tahun 2009 dengan judul The Rise of Cobra. Sebuah serial yang diangkat dari cerita komik produksi Marvel. Karakter Gi Joe sendiri sebenarnya merupakan mainan action figure yang diproduksi oleh perusahaan Hasbro yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1964. Film ini disutradarai oleh Jon M. Chu yang masih jarang terdengar namanya dan tidak banyak yang dihasilkannya. Film ini dilarang main di Pakistan karena dianggap memberi stigma negative terhadap Negara Pakistan.

 

Duke (Channing Tatum) dan Roadblock (Dwayne Johnson) serta pasukannya bertugas di Pakistan untuk mencuri nuklir. Misi mereka berhasil dengan sukses. Pada saat hendak dijemput pulang oleh pusat, pesawat yang ditunggu-tunggu justru menembak dan membunuh mereka. Alhasil semua pasukan tewas termasuk Duke dan hanya 3 orang yang berhasil selamat karena sembunyi disebuah sumur. Mereka yang selamat adalah Roadblock, Flint (D.J. Cotrona) dan Jaye (Adrianne Palicki). Channing Tatum hanya bermain sebentar saja di awal-awal film karena perannya hanya sedikit saja. Berbeda pada seri pertama sebelumnya yang menjadi tokoh utamanya.

 

Mereka sadar dan menyelidiki bahwa ada pengkhianat atas musibah ini dan tebakan mereka adalah sang Presiden Amerika Serikat sendiri. Mengingat hanya dialah yang mempunyai otoritas tertinggi untuk memerintahkan pembasmian GI Joe. Untuk memastikannya mereka berusaha mencari bukti dari rambutnya untuk dicek DNA. Usaha mereka didukung oleh pensiunan Jenderal Colton (Bruce Willis) yang merasa tidak setuju bila GI Joe bubar dan bahkan disudutkan sebagai pembangkang.

 

Storm Shadow (Byung Hun Lee) membebaskan Cobra yang diawetkan dalam suatu penjara khusus. Storm Shadow bertarung melawan Snake Eyes dan Jinx yang merupakan musuh bebuyutannya. Akhirnya terkuak kisah masa lalu Storm yang sebenarnya. Ternyata yang membunuh guru besarnya adalah Zartan dan bukan Storm seperti yang dituduhkan selama ini. Zartan sengaja melakukan hal itu untuk menjebak Storm dan menjadikannya sebagai pengikutnya. Storm sadar dan mau bekerja sama dengan Snake Eyes dan Jinx untuk membalas dendam kepada Zartan.

 

Rupa-rupanya Presiden Amerika itu adalah palsu dan merupakan penyamaran dari Zartan (Arnold Vosloo) yang merupakan kaki tangan Cobra. Sedangkan Presiden asli di sandera oleh kelompok Cobra. Presiden palsu mengumpulkan delapan negara pemilik nuklir dan mengadu dombanya bahkan sempat meluncurkan bom nuklir untuk saling menyerang antar negara walaupun sempat dibatalkan. Tujuan sebenarnya adalah Cobra ingin menguasai dunia dengan hanya satu-satunya yang memiliki bom nuklir. Delapan Negara tersebut kini sudah tidak memiliki nuklir lagi karena sudah diledakkan sendiri.

 

Pertarungan akhir antara GI Joe dan Cobra untuk memperebutkan tas koper berisi kunci peledak nuklir. Pertarungan dan tembak-menembak serta adu pedang terjadi antar dua kelompok dengan hingar bingar. Dan bisa ditebak bahwa kemenangan ada pada pihak GI Joe, namun sayangnya Cobra bisa lolos. Jadi bisa ditebak kemungkinan besar ada seri ketiga yang akan dibuat.

 

Dwayne Johnson bermain biasa saja dan memang tidak aneh karena yang diutamakan adalah tubuhnya yang kekar dan pertarungannya. Adrianne Palicki bermain juga biasa karena yang diunggulkan adalah kecantikan wajahnya. Bruce Willis bermain standard karena tidak banyak adegan yang dimainkannya.

 

Sebenarnya film ini sudah direncanakan beredar pada bulan Juni 2012 namun ditunda menjadi bulan Maret 2013. Hal ini karena banyak kekurangan yang ada sehingga perlu dilakukan penambahan dan perbaikan untuk adegan 3 Dimensi sehingga terlihat baik. Perlu diketahui bahwa tidak semua adegan mempunyai efek 3 Dimensi yang dapat dirasaka oleh mata penonton. Cara gampangnya untuk membedakannya adalah bila kaca mata dilepas dan gambar terlihat kabur maka adegan tersebut berefek 3 Dimensi namun bila gambar tetap terang maka adegan tersebut tidak berefek 3 Dimensi.

 

Yang menarik adalah adegan pertarungan di lereng gunung yang menggunakan tali temali. Selain itu adegan perkelahiannya monoton dan biasa saja. Bila diperlihatkan berbagai macam senjata modern namun sebenarnya ini merupakan suatu kemunduran dibandingkan seri pertama. Pada film ini senjata masih menggunakan peluru dengan percikan api manual. Pada seri pertama senjata sudah menggunakan model laser sinar biru tanpa percikan api. Adegan perkelahian dengan ilmu bela diri yang ditampilkan biasa saja dan tidak ada hal yang baru.

 

Cara berpakaian Gi Joe tidak menunjukkan kemodernan karena tampil seperti tentara biasa dengan seragam loreng. Berbeda pada seri pertama yang tampil modern dan lebih futuristik. Cerita yang ditampilkan oleh penulisnya biasa saja dan tidak ada konflik yang berarti. Alur cerita mudah ditebak dan terlalu sederhana. Film ini bolehlah dilihat sekedar sebagai tontonan yang menghibur walaupun masih kurang dibandingkan seri pertamanya.

 

Monday 1 April 2013

Novel Argo (The Master of Disguise)

Novel Argo (The Master of Disguise)
---------------------------------------------