Sunday 22 December 2013

47 Ronin



47 Ronin
-------------

Sebuah kisah yang diambil dari sejarah Jepang pada jaman Edo sekitar tahun 1701 yang dipimpin oleh Shogun Tsunayoshi. Suatu hal yang menarik sehingga dibuat dalam bentuk novel, drama dan tayangan televisi serta film bioskop dengan versi dan cerita yang bisa berbeda. Ronin sendiri mempunyai arti seorang samurai yang tidak memiliki tuan. Prinsip hidupnya adalah kesetiaan dan pengabdian serta pengorbanan pada sang majikan.

Cerita dimulai dari seorang anak bernama Kay (Daniel Barber waktu kecil, Keanu Revees waktu besar) yang melarikan diri dari suatu tempat bernama hutan Tengku. Saking lelahnya maka pingsan di sungai kecil. Kay merupakan anak hasil perkawinan campuran dari ayah yang berasal dari Inggris dan Ibu dari Jepang sehingga dipanggil sebagai orang berdarah campuran.

Raja Asano pemimpin kerajaan Ako yang subur dan indah menemukan Kay dan membawanya serta memeliharanya. Walaupun tidak tinggal di dalam kerajaan, Kay cukup bahagia tinggal didalam gubuk sederhana. Diapun berkenalan dengan Mika, anak dari Raja Asano. Terjalinlah persahabatan dan percintaan di antara dua orang yang berbeda derajatnya. Sayangnya keberadaan Kay di antara para samurai tidak begitu diinginkan alias disepelekan. Tidak demikian dengan raja Asano sehingga menjadikannya sebagai pesuruh atau pencari jejak.

Suatu hari raja Asano berburu monster sejenis banteng dengan ekor yang bisa merusak hasil sihir seorang jahat dalam wujud seekor rubah yang berbola mata hijau dan satunya coklat. Hampir seluruh pasukan gagal menangkapnya dan samurai bernama Yasuno terancam jiwanya oleh sang monster. Untunglah ada Kay yang berhasil menyelamatkannya dan membunuh sang monster dengan pedang milik Yasuno. Tidak ada ucapan terima kasih malah menghina Kay yang berdarah campuran. Kay justru bersikap bijak dengan mengembalikan pedang milik Yasuno. Raja Asano dan pasukannya melihat seolah-olah Yasuno yang berhasil membunuh monster namun Oishi (Hiroyuki Sanada) melihat justru tangan Kay yang belepotan darah monster.

Yasuno ditunjuk untuk mewakili kerajaan Asano melawan kerajaan lain yang dipimpin oleh Kira dalam sebuah pertarungan tahunan yang dipimpin oleh Shogun Tsunayoshi. Kira dari awal sudah mempunyai niat jahat untuk menguasai kerajaan Asano. Kira dibantu oleh seorang penyihir wanita berbola mata hijau dan coklat yang meracun Yasuno sehingga tidak bisa tampil dipanggung. Atas kejadian itu, Kay meminta Chikara yang merupakan anak dari Oishi untuk memanggil ayahnya namun waktu sudah tidak keburu lagi sehingga Kay memutuskan untuk menggantikan Yasuno dengan menggunakan topeng.

Pertarungan dimulai antara samurai bertopeng tinggi besar melawan Kay. Suatu saat topeng Kay terlepas dan terungkaplah bukan Yasuno yang bertarung melainkan Kay yang berdarah campuran sehingga dianggap sebagai pelanggaran oleh Shogun Tsunayoshi. Kay ditangkap dan dihukum pentungan. Raja Asano merasa malu dan kecewa atas peristiwa itu sehingga mengurung diri di dalam kamar. Malam harinya penyihir meracuni Raja Asano yang sedang tidur di kamar melalui monster laba-laba yang dikirim.

Raja Asano berhalusinasi karena terkena sihir dan melihat putrinya, Mika diperkosa oleh Kira sehingga mengambil pedang untuk melukai Kira. Disaat yang sama semua orang melihatnya menghunus pedang dan Kira berpura-pura sebagai korban sehingga dilakukan hukuman Seppuku. Seppuku adalah hukuman bunuh diri dengan pedang secara terhormat. Selain itu Mika diharuskan kawin dengan Kira dalam waktu satu tahun kemudian. Oishi yang merupakan jenderal dan tangan kanan raja Asano dikurung dalam sumur dalam waktu satu tahun juga sedangkan pasukannya dibubarkan dan hidup berpencar.

Setahun sudah berlalu dan Oishi dibebaskan demikian juga Mika dan Kira akan melangsungkan perkawinannya. Oishi mengumpulkan mantan pasukannya dan memimpinnya untuk balas dendam dan hal pertama yang dilakukannya adalah mencari Kay. Ternyata Kay sudah dijual sebagai budak di pulau Belanda. Oishi memberitahu Kay bahwa waktunya sangat sedikit untuk menyelamatkan Mika dan membalas dendam atas kematian tuannya.

Orang-orang sudah dikumpulkan tetapi masih dibutuhkan pedang untuk bertarung sedangkan desa penghasil pedang sudah dibumi hanguskan oleh pasukan Kira. Kay mengusulkan untuk pergi ke hutan Tengku, tempat Kay belajar bertarung waktu kecil. Namun untuk mendapatkan pedang maka tergantung dari niat Oishi melalui tes dan berhasil.

Serangan kepada Kira dilakukan pada saat pergi ke suatu tempat namun ini hanya jebakan yang dilakukan oleh penyihir wanita. Banyak korban yang terjadi pada pasukan Oishi, termasuk Oishi dan Kay dianggap sudah tewas dalam pertarungan itu, Tak menunggu lama, serangan kedua dilakukan pada acara hiburan persiapan perkawinan Kira dan Mika. Untunglah ada kelompok hiburan tari yang diundang untuk mengisi acara tersebut bersedia membantu untuk menyusupkan Kay, Oishi serta pasukan yang berjumlah 47 orang (termasuk Oishi).

Kira berhasil dibunuh oleh Oishi dengan memenggal kepalanya sedangkan penyihir wanita dapat dibunuh oleh Kay. Penyihir bisa merubah wujud menjadi seeokor naga besar yang panjang dan wujud naga ini mengikuti versi asia yang mirip ular bukan versi barat dimana naga mempunyai sayap.

Shogun Tsunayoshi menghukum Oishi dan Kay serta pasukannya dengan cara Seppuku. Chikara diampuni agar garis keturunan Oishi tidak musnah. Jadi ada 47 orang (termasuk Kay) yang melakukan bunuh diri.

Film ini menarik karena sebagian besar para pemainnya adalah orang Jepang namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Terlepas film ini sesuai atau tidak dengan aslinya maka patut diapresiasi hasilnya yang benar-benar made in Hollywood bukan seperti biasanya film Jepang. Pemandangan alam yang indah dan menarik berlokasi syuting di Hongaria dan Inggris menambah rasa kagum.

Keanu Revees bermain dengan baik termasuk dalam adegan berkelahi dengan pedang samurai. Hiroyuki Sanada bermain dengan cemerlang yang menunjukkan raut muka seorang petarung yang penuh dendam. Ko Shibasaki terlihat cantik dan mampu mengekspresikan kesedihan dengan baik. Rinko Kikuchi dapat bermain dengan semestinya sebagai seorang tokoh jahat.

Spesial efeknya juga bagus dengan menampilkan monster-monster yang mirip dengan aslinya. Gerakan yang halus dan nyata seolah-olah bukan buatan komputer. Gerakan dan kelebatan penyihir juga ditampilkan dengan baik. Lumayan menghibur di kala menjelang hari raya Natal dan tahun baru. Oh ya, setiap tanggal 14 Desember banyak turis yang mengunjungi makam ke-47 Ronin ini karena dirayakan secara khusus di Jepang.

Nama-nama untuk ke-47 Ronin adalah Oishi Kuranosuke, Oishi Chikara, Hara, Kataoka, Horibe Yahe, Horibe Yasube, Yoshida Chuzaemon, Yoshida Sawaemon, Chikamatsu, Mase Kyudayu, Mase Magokuro, Akabane, ushioda, Tominomori, Fuwa, Okano, Onodera Junai, Onodera Sawaemon, Kimura, Okuda Magodayu, Okuda Sadaemon, Hayami, Yada, Oishi Sezaemon, isogai, Hazama Kihei, Hazama Jujiro, Hazama Shinrokuro, Nakamura, Senba, Sugaya, Muramatsu Kihe, Muramatsu Sandayu, Kurahashi, Okajima, Otaka, Yato, Katsuta, Takebayashi, Maebara, Kaiga, Sugino, Kanzaki, Mimura, Yokogawa, Kayano, Terasaka.

Sunday 15 December 2013

The Hobbit 2 : The Desolation of Smaug



The Hobbit 2 : The Desolation of Smaug
--------------------------------------------------

Sebuah film yang merupakan pre saga sequence yang berarti sebuah rangkaian kisah yang menceritakan asal mula sebelumnya suatu rangkaian kisah lainnya yang sudah pernah difilmkan. Anda pasti masih ingat dengan trilogy film The Lord Of The Rings yang terdiri dari rangkaian tiga buah film yaitu The Fellowship Of The Ring (tahun 2001), The Two Towers (tahun 2002) dan The Return Of The King (tahun 2003). Semuanya disutradarai oleh Peter Jackson yang mengadaptasinya dari novel yang berjudul sama hasil karya J.R.R. Tolkien.

Masih dengan sutradara yang sama dan mengadaptasi dari pengarang yang sama pula maka dibuatlah film berjudul The Hobbit berdasarkan novel berjudul sama dan dibuat pada tahun 1937. The Hobbit dibuat dengan model trilogy yang terdiri dari tiga film yaitu An Unexpected Journey, The Desolation of Smaug dan There And Back Again. Sebenarnya bukunya sendiri hanya satu buah saja, berbeda dengan The Lord of The Rings yang bukunya memang ada tiga buah.

An Unexpected Journey yang sudah dirilis pada tahun 2012 menuai sukses besar di seluruh dunia. Dari segi kualitas berhasil memperoleh 9 penghargaan dan 50 nominasi dari berbagai ajang award. Dari sisi pemasukan menduduki peringkat ke-5 pada tahun 2012 dengan nilai $303 juta atau sekitar 3,3 triliun rupiah. The Desolation of Smaug sendiri yang mulai ditayangkan diseluruh dunia pada 13 Desember 2013 dalam waktu satu hari saja mencapai $84 juta atau sekitar 924 miliar rupiah.

Film ini dibuka dengan pertemuan antara Thorin (Richard Armitage) dan Gandalf (Ian McKellen) di sebuah tempat untuk makan di desa Bree. Gandalf memprovokasi untuk merebut kembali kerajaan Erebor yang telah musnah dan dikuasasi oleh seekor naga bernama Smaug yang bisa bicara. Tiba-tiba cerita melompat setahun kemudian yaitu Thorin bersama dengan 13 kurcaci dan Bilbo (Martin Freeman) yang sedang diburu oleh bangsa Orc.

Thorin dan kawan-kawan diburu oleh pasukan Orc yang kali ini dipimpin oleh Bolg, anak dari Azog. Mereka bersembunyi di rumah Beorn, seorang manusia yang bisa berubah wujud menjadi beruang. Sayangnya sosok baru ini kurang ditampilkan maksimal seharusnya ditampilkan pertarungan Beorn dengan Orc untuk lebih memperjelas karakternya.

Perjalanan menuju gunung Erebor dipersulit oleh serangan laba-laba raksasa dan akhirnya ditangkap oleh bangsa peri yang dipimpin oleh Thranduil. Kisah asmara antara peri wanita berkasta rendah bernama Tauriel (Evangeline Lily) dengan Kili (Aidan Turner) dari bangsa Kurcaci membuat cerita menjadi sedikit romantis mengingat Legolas (Orlando Bloom) yang merupakan anak dari Thranduil juga mencintainya.

Bilbo berhasil mencuri kunci penjara dan membebaskan kawan-kawannya. Mereka berhasil kabur dengan menggunakan tong-tong melalui sungai namun Kili terkena panah yang beracun. Pada saat yang sama pasukan Orc menyerang kerajaan peri untuk memburu Thorin dan kawan-kawan. Legolas dan Tauriel berhasil membunuh pasukan Orc. Thranduil menyuruh untuk menutup kerajaan agar tidak ada yang keluar atau yang masuk sehingga terhindar dari serangan pasukan Orc. Rupanya dia menginginkan selamat sendiri. Tetapi Tauriel tidak sependapat dengannya dengan alasan sebagai bagian dari dunia maka harus dilakukan perlawanan terhadap pasukan Orc. Untuk itu Tauriel melarikan diri dan ingin membantu Thorin dan kawan-kawan terpaksa Legolas juga ikut dengan kekasihnya tersebut.

Thorin dan kawan-kawan bertemu dengan Bard (Luke Evans) seorang tukang perahu yang merupakan cucu dari penguasa kota Dale, kota yang sudah dihancurkan oleh sang naga Smaug. Bard dibayar untuk membawanya ke kota danau yang dekat dengan gunung Erebor. Namun mereka tertangkap oleh penguasa kota danau saat hendak mencuri senjata. Di saat yang sama Bard menyelidiki tentang siapa sebenarnya Thorin dan terungkaplah jati diri pewaris kerajaan Erebor tersebut. Namun sesuai dengan ramalan yang ada Bard mengingatkan akan terjadi kehancuran kota danau oleh sang naga Smaug.

Thorin yang ditangkap bernegosiasi dengan penguasa kota danau agar dilepaskan untuk pergi menuju gunung Erebor dengan imbalan akan diberikan harta karun emas dan disetujui. Kili yang terluka dan beberapa kurcaci tidak ikut pergi. Pasukan Orc datang ke kota danau dan untunglah Tauriel dan Legolas menolong mereka. Tauriel sekaligus mengobati Kili yang terkena panah beracun padahal Legolas mengajaknya pergi.

Thorin nyaris putus asa karena menganggap kode yang diberikan untuk mengetahui posisi kunci pintu tidak ditemukan. Namun Bilbo berhasil memecahkan misteri kode tersebut. Bukan pada saat matahari tenggelam melainkan pada saat bulan muncul. Bilbo masuk kedalam untuk mencari batu permata Arkenstone yang belum pernah dilihatnya. Dengan berbekal cincin yang bisa membuatnya menghilang tentu akan membantu berhadapan dengan sang naga Smaug. Rupanya sang naga juga memberikan hasutan-hasutan kepada Bilbo agar goyah pendiriannya dan tidak mempercayai Thorin.

Thorin dan kawan-kawan menyusul masuk ke dalam karena sudah lama menunggu. Lalu Bilbo, Thorin dan kawan-kawan berjuang untuk membunuh sang naga. Berbagai upaya dilakukan namun sang naga tetap kuat dan perkasa. Rendaman emas yang melehpun tidak bisa melukai tubuhnya. Pada akhirnya sang naga keluar dari gunung untuk membalas dendam dan sasaran utamanya adalah kota danau. Penonton masih dibuat penasaran dengan ending film ini dan bisa menontonnya pada seri ketiga nanti.

Film dibuka dengan agak sedikit membingungkan sepertinya ada cerita yang terputus sehingga penonton agak memutar memorinya menuju seri pertama untuk mencari korelasinya. Akhir dari seri pertama adalah Thorin dan kawan-kawannya diselamatkan oleh burung garuda raksasa dibawa ke tempat yang aman dan jauh.Sehingga transisi antara film pertama dan film kedua gagal dan terkesan tidak nyambung secara baik pada tayangan awalnya.

Dibandingkan dengan film seri pertamanya maka film pertamanya lebih bagus dan lebih baik. Film keduanya ini kurang memiliki greget untuk membangun suasana mencapai sebuah tujuan. Tidak ada yang istimewa dan tidak punya inovasi baru yang ditampilkan disini. Sosok naga yang pada seri pertama seolah-olah disembunyikan dan dirahasiakan penampilannya membuat penulis menebak bahwa akan ada hal baru dalam tampilannya namun hal itu salah besar. Sosok naga muncul seperti halnya naga-naga dalam film lain.

Iringan musiknya ada yang kurang pas sehingga cukup mengganggu pada saat terjadi dialog para pemainnya. Dialog cukup banyak terjadi di awal film sehingga membuat bosan penonton, seharusnya action atau unsur komedinya ada untuk menghilangkan kebosanan itu.

Spesial efeknya biasa saja dan pertarungan serta perkelahiannya juga standard padahal seharusnya sebagai film kelima (termasuk Lord of the Rings) standardnya makin lebih tinggi lagi dari yang sebelumnya. Secara keseluruhan film ini kurang baik dan kurang ok serta kurang menunjukkan kelasnya. Film dengan durasi yang panjang yaitu kurang lebih 2 jam 40 menit seolah-olah tidak memberikan nilai tambah bagi penonton.

Yang cukup menarik adalah peran dari Evangeline Lilly walaupun sedikit munculnya tapi mampu membuat cerita lebih hidup. Demikian juga Luke Evans yang muncul hanya sebentar tetapi bisa memberikan warna dalam meningkatkan dramatisasi cerita.

Monday 9 December 2013

The Hunger Games 2 (Catching Fire)



The Hunger Games 2 (Catching Fire)
----------------------------------------------
 
Film ini merupakan kelanjutan dari film berjudul The Hunger Games yang dirilis pada tahun 2012. Cerita diambil dari novel kedua dengan judul yang sama karya pengarang kelahiran Amerika, Suzzane Collins yang dirilis pada tahun 2009. Masih dibintangi oleh pemeran yang sama yaitu Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen dan Josh Hutcherson sebagai Peeta Mellark. Film ini mampu meraih penghasilan di seluruh dunia sampai 6 Desember 2013 sebesar 673 juta dollar alias 7,4 triliun rupiah. Di Amerika pada bulan November menduduki peringkat pertama box office.

Setelah memenangkan pertandingan hunger games ke-74 maka Katniss dan Peeta mengikuti tour pemenang. Perjalanan tour ini dilakukan dari distrik 1 sampai distrik 12 dengan memberikan pidato yang sudah direncanakan oleh Presiden Snow (Donald Sutherland). Pada pidato pertamanya mereka berdua sempat membangkang dengan berpidato secara spontan tidak sesuai teks yang dipersiapkan namun dampaknya cukup membuat mereka tertekan.

Katniss sering mengalami mimpi buruk teringat dengan pembunuhan yang dilakukannya untuk menjadi seorang pemenang padahal hati nuraninya menolak itu semua. Terlebih lagi Presiden Snow mengancamnya atas keselamatan dirinya dan keluarganya serta kekasihnya, Gale. Presiden Snow menginginkan Katniss dan Peeta menjadi contoh model bagi semua distrik agar tunduk kepada negara Capitol yang dipimpinnya. Sekaligus ingin menunjukkan bahwa mereka berdua adalah pro dengan negara Capitol. Bahkan dia menginginkan kemesraan mereka berdua ditunjukkan kepada seluruh penduduk. Sehingga mau tidak mau mereka berakting sebagai pasangan kekasih dan bahkan melakukan pertunangan.

Rupa-rupanya kemenangan Katniss dan Peeta memberi inspirasi bagi penduduk setiap distrik untuk melakukan pemberontakan terhadap Capitol, suatu hal yang dikuatirkan oleh Presiden Snow. Untuk itu dia bekerja sama dengan Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) yang merupakan pembuat permainan Hunger Games untuk membunuh Katniss dan Peeta melalui permainan game yang bernama Quarter Quell yang merupakan pertandingan Hunger Games ke-75. Quarter Quell merupakan pertandingan setiap 25 tahun sekali dimana pesertanya diambil dari pemenang-pemenang sebelumnya. Hal ini yang membuat mereka tersadar bahwa kemenangan yang diraih melalui Hunger Games ke-74 bukanlah berarti hidup akan enak dan aman serta nyaman. Melainkan penderitaan yang tidak ada akhirnya.

Haymitch (Woody Harrelson) kembali menjadi mentor yang membantu mereka berdua dalam mengatur strategi ditambah juga Cinna (Lenny Kravitz) yang membuat design pakaiannya. Sebenarnya yang terpilih menjadi peserta dari distrik 12 adalah Katniss dan Haymitch tetapi Peeta menggantikannya. Pertandingan dimulai dengan 12 pasang peserta dari 12 distrik dengan keahliannya masing-masing.

Katniss dan Peeta berkolaborasi dengan Finnick dan Mags juga Beetee dan Johanna melawan musuh-musuhnya. Namun diperparah dengan kondisi alam itu sendiri. Tidak ada air bersih sehingga mengalami dehidrasi. Serangan monyet liar yang buas. Munculnya kabut yang beracun dan bila kena kulit akan melepuh. Banjir bandang yang memporak-porandakan hutan.

Beetee mempunyai rencana yaitu memasang kawat di pohon yang sering terkena petir sampai ke pantai sehingga pada saat petir menyambar pohon maka semua orang yang berdiri ditanah akan terkena strom petir. Disaat itu tim kolaborasi mengamankan diri dengan naik pohon. Disepakati bahwa Katniss dan Johanna memasang kawat menuju pantai, sedangkan Peeta dan Finnick melindungi Beetee yang memasang kawat di pohon. Katniss sempat kuatir dan curiga jangan-jangan hal ini hanya tipu muslihat saja untuk saling membunuh. Sayangnya pada saat Katniss dan Johanna mengulur kawat menuju pantai tiba-tiba datang lawan yang memutus kawat tersebut. Dan yang tak diduga lagi ternyata Johanna menghianati dengan memukul dan melukai Katniss. Dengan luka-lukanya dia berusaha mencari Peeta dengan kembali ke tempat awal.

Sayangnya Peeta sudah tidak ada dan Beetee tidak terlihat, yang diketemukan hanya Finnick. Katniss siap-siap memanahnya karena menganggapnya sebagai pengkhianat. Finnick mengatakan bahwa ingatlah akan musuh yang sebenarnya. Katnisspun tersadar bahwa ucapan itu adalah kalimat yang sama yang diucapkan oleh Haymitch yang berarti Finnick adalah seorang kawan. Disaat yang sama petir sudah menandakan akan menyambar pohon. Dengan cepat Katniss memutuskan untuk menyambung kawat dengan anak panahnya dan membidiknya kearah angkasa yang merupakan kubah buatan. Akhirnya petirpun menyambar pohon dan melalui kawat mengalir listrik ke kubah buatan sehingga merusak dan meledakkan kubah sekaligus membuat sistim di Capitol rusak. Presiden Snow tidak bisa melihat tayangan tv karena sistim dan kamera-kamera tidak berfungsi.

Katniss terbangun dari pingsannya dan melihat Haymitch, Finnick dan Heavensbee sedang berunding. Katniss marah kepada Haymitch yang dikira pengkhianat. Haymitch berusaha menjelaskannya bahwa semua ini dilakukan demi Katniss yang merupakan seorang tetapi dia tetap emosi sehingga harus dibius untuk menenangkannya. Dan ternyata ada Gale juga disana yang menceritakan bahwa Katniss dianggap tewas dalam permainan Quarter Quell. Setelah itu terjadi pemberontakan pada distrik-distrik yang ada termasuk distrik 12 tempat asal Katniss. Distrik 12 telah dihancurkan oleh Capitol dan untungnya Gale, ibu dan adik Katniss bisa diselamatkan.

Film ini terlalu banyak ngobrolnya terutama di awal hingga pertengahan film sehingga sedikit membosankan. Emosi dan greget setiap karakter kurang dibangun dengan maksimal padahal potensi cerita untuk itu ada. Karakter dan latar belakang peserta Quarter Quell kurang dijelaskan secara lengkap. Adegan pemberontakan tidak ditampilkan banyak sehingga kurang mendukung keterkaitan pemberontakan dengan sosok Katniss yang menginspirasinya. Adegan action dan perkelahian hanya ditampilkan sedikit sekali bahkan terkesan dipersingkat karena penonton tidak tahu kematiannya. Keterlibatan Heavensbee sebagai tangan kanan Presiden Snow yang membenci Katniss namun tiba-tiba menjadi pendukung Katniss, tidak dijelaskan sehingga cukup membingungkan bagi yang belum membaca novelnya. Poster yang ada mirip dengan seri pertama seharusnya bisa dibuat gambar yang lain yang lebih menarik.
 
Kelebihan film ini dibanding dengan film pertamanya adalah tidak menggunakan pengambilan gambar dengan sistem hand carry camera sehingga gambar tidak bergoyang. Mata terasa nyaman dan enak menontonnya terlebih dengan durasi hampir 2,5 jam.

Jennifer Lawrence dan Josh Hutcherson bermain lebih baik dari seri pertamanya namun tidak dalam kategori istimewa. Yang mencuri perhatian justru peran Elizabeth Banks sebagai Effie dan Sam Claflin sebagai Finnick yang bermain cukup baik.

Kostum dan tata rias yang dipakai para pemainnya masih menarik dan bagus. Dengan sentuhan spesial efek membuatnya makin glamour dan indah. Spesial efeknya sendiri sebenarnya sudah pernah ditampilkan dalam film lain misalnya konsep kubah yang mirip dalam film Cabin in the Wood.

Film ini masih bersambung lagi sesuai bukunya yang memiliki tiga seri dan buku terakhirnya berjudul Mockingjay. Penulis menebak bahwa buku ketiganya yang merupakan final dari trilogy ini akan dipecah menjadi dua bagian seperti film Harry Potter dan Twilight. Faktor ekonomi untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya menjadi pendorong dibuatnya dua film lagi.