Tuesday, 17 September 2013

Riddick




Riddick
-----------

 
Kisah petualangan ketiga dari serial The Chronicles of Riddick dilanjutkan dalam film yang berjudul Riddick ini. Seri pertamanya berjudul Pitch Black dirilis pada tahun 2000 dan seri keduanya berjudul The Chronicles of Riddick pada tahun 2004. Masih dibintangi oleh Vin Diesel sebagai Riddick dan diarahkan oleh sutradara yang sama yaitu David Twohy.

Dikisahkan bahwa Riddick adalah seorang raja yang dikhianati oleh bawahannya. Kepergiannya ke sebuah planet bernama Furya ternyata dimanfaatkan oleh para pengkhianat untuk membunuhnya. Mereka membawanya ke planet lain dengan tujuan untuk membunuhnya. Merasa berhasil maka mereka meninggalkannya sendirian dalam planet yang tak dihuni oleh manusia ini.

Ternyata Riddick tidak mati walaupun luka-lukanya cukup parah. Dia mempunyai sahabat seekor anjing yang tentu saja di planet ini digambarkan dalam bentuk perpaduan antara anjing dan monster. Dia bertahan hidup dengan segala hambatan yang ada. Akhirnya Riddick menemukan suatu tempat untuk mengirim sinyal darurat untuk bantuan. Namun yang datang justru para pemburu hadiah untuk menangkap buronan karena Riddick dianggap sebagai buronan.

Pesawat pertama datang dan dipimpin oleh Santana (Jordi Molla) yang merupakan pemburu hadiah. Menyusul pesawat kedua datang dengan dikepalai oleh John (Matt Nable) yang ingin menanyakan keberadaan anaknya. Entahlah dalam film ini tidak ada sama sekali diceritakan tentang anak John sehingga gregetnya terasa hambar. Penonton tidak bisa merasakan emosi tersebut karena kisahnya sendiri tidak ditampilkan.

Satu per satu anak buah Santana dibunuh oleh Riddick. Sayangnya kemunculan Riddick bak hantu yang tidak bisa dilihat, tiba-tiba berada disana dan tiba-tiba hadir disini tanpa diketahui oleh musuh. Tentu saja hal ini menggampangkan alur ceritanya namun secara visual merupakan suatu kekurangan karena tidak ada prosesnya.

Riddick mengincar pesawat yang ada namun baterainya disimpan dalam lemari locker. Dia berhasil mencuri baterai itu dan menyembunyikannya di tempat lain. Santana dan John kelabakan karena tanpa alat itu maka mereka tidak bisa menerbangkan pesawatnya. Riddick berhasil ditangkap dan Santana ingin membunuhnya tetapi John ingin penjelasan mengenai anaknya yang ikut terbang bersama Riddick. John menganggap bahwa Riddick telah membunuhnya namun dibantah dan dijelaskan bahwa anak John ketagihan narkoba dan bunuh diri.

Akhirnya terjadi deal di antara mereka bahwa baterai dikembalikan satu sedangkan satunya lagi dipakai oleh Riddick. Untuk mencapai tempat penyimpanan baterai yang cukup jauh dan harus melewati monster beracun mereka menggunakan sepeda motor terbang. Ketika kembali mereka harus berjuang melawan monster di darat. Sayangnya Riddick harus berjuang sendirian karena ditinggal oleh John. Untungnya disaat-saat kritis, John kembali datang dengan membawa pesawatnya.

Cerita berakhir dengan happy ending dimana John pergi dengan pesawatnya dan Riddick mendapat pesawat sesuai janji sebelumnya untuk kembali ke planet asalnya. Jadi siap-siap dibikin film lanjutannya.
 
Vin Diesel bermain biasa saja dan tidak terlalu istimewa karena faktor untuk mengekplorasi diri tidak banyak. Perkelahian dan pertarungannya juga biasa. Yang menarik adalah peran Jordi Molla yang mampu mengekspresikan dirinya dengan baik. Karakter penggoda wanita, sadis dan juga pengecut dapat diekspresikan dengan mumpuni. Demikian juga peran Matt Nable yang menunjukkan wibawa seorang pemimpin dan tegas dapat diperankan dengan baik.

Kekurangan dalam film ini adalah miskin cerita dan membuat bingung penonton akan sosok Riddick, apakah dia seorang pahlawan atau seorang pembunuh berdarah dingin. Sutradara seharusnya mengolahnya dengan bijak tanpa mengurangi karakter itu sendiri.

Ada ketidak konsistenan cerita, bagaimana Riddick dianggap sebagai buronan padahal seharusnya sudah mati. Anggap saja dia belum mati, tetapi dengan ganasnya alam dan monster yang ada maka kecil sekali dia bisa hidup lama. Dengan ditinggal begitu saja dia tidak akan bisa kembali ke planet asalnya jadi tidak perlu adanya pemburu hadiah.

Ketidak konsistenan lain adalah mengapa bisa ada tempat untuk mengirim sinyal darurat jika tidak ada yang menghuni planet tersebut. Bagaimana dia bisa menjadi buronan dalam waktu singkat bila sebelumnya adalah seorang raja. Begitu gampangnya untuk mencapai planet asing tersebut seolah-olah sudah sering ke tempat tersebut.

Sebagai sebuah film hiburan bolehlah untuk ditonton namun jangan mengharap lebih karena masih banyak film petualangan sejenis yang labih bagus dari sisi cerita dan petualngannya itu sendiri.


Tuesday, 3 September 2013

The Mortal Instruments : City of Bones


 
 
The Mortal Instruments : City of Bones
-------------------------------------------------

 Bagi Anda penggemar film Twilight maka akan dijamin suka akan film ini karena memiliki banyak kelebihan. Kisah cinta segitiga antara manusia dan makhluk-makhluk mistis dan rasa cemburu yang menghalanginya pasti akan membuat penonton terbuai dalam fantasi itu sendiri. Kalau dalam film Twilight penonton jarang menemukan pertarungan atau perkelahian maka dalam film ini dahaga itu terpuaskan.

Film ini diambil dari kisah serial novel The Mortal Instruments yang terdiri dari enam judul dan City of Bones merupakan seri pertama hasil karya Cassandra Clare pada tahun 2007. Seri kedua mempunyai judul City of Ashes, seri ketiga mempunyai judul City of Glass dan seri keempat mempunyai judul City of Fallen Angels serta seri kelima mempunyai judul City of Lost Souls. Untuk seri keenam rencananya akan terbit pada tahun 2014 dengan judul City of Heavenly.

Kisah dimulai dari Clary (Lily Collins), seorang gadis remaja yang suka puisi dan mempunyai sahabat bernama Simon (Robert Sheehan) yang selalu mendampinginya bepergian. Suatu hari secara tak terduga Clary melihat suatu pembunuhan disebuah club malam yang dilakukan oleh Jace (Jamie Campbell) dan kelompoknya. Namun semua orang tidak ada yang melihat kejadian tersebut termasuk Simon yang tidak percaya atas pengkauan Clary. Hal tersebut membuat Jace keheranan karena seharusnya manusia biasa tidak bisa melihat mereka yang merupakan shadowhunter alias pemburu bayangan. Yang bisa melihatnya adalah kelompok alam lain misalnya iblis, tukang sihir, vampire atau manusia serigala.

Jace penasaran akan identitas Clary sehingga mencoba mencari tahu siapa sebenarnya Clary. Di saat yang sama, ibu Clary yang bernama Jocelyn mendapat serangan dan diculik oleh anak buah Valentine (Jonathan Rhys Meyers) yang mencari mortal cup atau gelas piala. Jace membantu Clary dengan membawanya ke Institute yaitu markas besar kaum shadowhaunter yang dipimpin oleh Hodge. Dari dialah Clary mendapat cerita bahwa ibunya adalah seorang shadowhunter juga.

Clary mendatangi rumah Luke yang merupakan kekasih ibunya tetapi anak buah Valentine sudah mendahuluinya dan berhasil menyiksa Luke. Clary kecewa karena Luke mengatakan bahwa dia juga menginginkan gelas piala yang disimpan oleh ibunya. Luke sebenarnya adalah manusia serigala.

Simon tertangkap oleh vampire dan dijadikan sandera disebuah gedung. Clary, Jace, Isabelle dan adiknya Alec berusaha membebaskan Simon. Pertarungan terjadi dengan lawan vampire yang berjumlah ratusan. Untunglah mereka dibantu oleh Luke dan manusia serigala lainnya sehingga bisa lolos. Clary melihat bekas gigitan pada kulit Simon namun tidak menceritakannya.

Rupa-rupanya Jace menaruh hati kepada Clary dan begitu juga Clary namun diam-diam Simon juga menyukai Clary. Tidak hanya itu saja, Alec rupa-rupanya menyenangi Jace walaupun sesama laki-lakinya sehingga tersaji romansa cinta dalam balutan kerumitan. Namun akhirnya diketahui bahwa Jace dan Clary merupakan adik dan kakak. Rasanya aneh dan cukup membingungkan, setidaknya itulah yang dirasakan mereka mengingat mereka pernah berciuman.

Clary berhasil mengetahui tempat gelas piala disembunyikan dan ternyata ada di kartu tarot yang berada di Dorothea yang merupakan penyihir. Sayangnya iblis sudah masuk ke dalam tubuh Dorothea sehingga terjadi perebutan. Hal yang unik adalah kemampuan Clary yang dapat mengambil benda berbentuk 2 dimensi menjadi benda yang sesungguhnya.

Hodge berkhianat dan bekerja sama dengan Valentine untuk menguasai gelas piala dan membuka kubah untuk pintu masuk iblis-iblis kelompok Valentine. Valentine berusaha merayu Clary yang merupakan anak kandungnya untuk menyerahkan gelas pialanya. Tentu saja Clary tidak mudah begitu saja untuk memberikannya.

Perkelahian ayah dan anak di akhir film cukup seru dan tentu saja mereka bisa mengalahkan ayah mereka sendiri tepat dilubang portal.

Peran Lily Collins cukup memikat dan mampu mengekspresikan situasi yang terjadi dengan baik. Bintang-bintang lainnya juga cukup mumpuni untuk memperlihatkan kemampuannya.