Monday, 6 January 2014

Hours



Hours
--------

Berita mengenai kematian Paul Walker pada akhir bulan November 2013 tentu mengagetkan semua penggemar film. Bintang yang masih muda, tampan dan kaya serta terkenal yang baru saja merilis filmnya Fast and Furious 6 dan meledak di pasaran, tentu saja membuat para fansnya merasa shock. Nah untuk mengobati rasa kangen terhadap penampilannya tentu bisa diwujudkan dengan menonton film ini. Paul Walker bermain mayoritas sendirian hampir di sepanjang filmnya sehingga dapat memuaskan penggemarnya.

Nolan (Paul Walker) mengantar dan menunggu istrinya yang sedang melahirkan di sebuah rumah sakit. Sayangnya, istrinya meninggal saat melahirkan secara prematur sedangkan bayinya selamat namun sang bayi harus dibantu pernapasannya dengan alat yang bernama ventilator.

Pada saat yang sama badai Katrina sedang melanda kota New Orleans sehingga mengakibatkan banjir dimana-mana termasuk juga rumah sakit yang dihuni Nolan dan bayinya. Para pasien, perawat dan dokter dievakuasi di tempat lain tetapi tidak dengan Nolan dan bayinya karena ada mis komunikasi. Nolan bertahan menjaga sang bayi padahal semua orang sudah pergi.

Listrik yang padam membuat kalang kabut Nolan karena ventilator membutuhkan pasokan listrik agar bisa bekerja dan baterai yang ada hanya mampu memberikan tambahan waktu selama 3 menit. Untunglah Nolan menemukan generator manual yang harus diputar dengan tangan untuk mengisi baterai ventilator. Namun baterai tidak berfungsi dengan baik sehingga setiap diisi dengan generator maka umur baterai semakin berkurang dan lama-lama menjadi hanya 1,5 menit.

Menjadi tantangan tersendiri bagi Nolan untuk bisa menjaga pasokan listrik melalui generator tersebut. Tidak itu saja, tantangan juga datang dengan adanya anjing yang terdampar masuk kedalam rumah sakit. Tidak adanya bantuan dari radio atau helikopter pemerintah membuat Nolan semakin frustasi. Adanya penjarah yang ingin merampok obat-obatan juga menjadikan tingkat stressnya memuncak.

Kelelahan selama hampir 2 hari tidak tidur dan menjaga ventilator tetap hidup membuat tingkat kesadaran yang mulai lemah. Apalagi ventilator sudah tidak berfungsi dan napas buatan dari mulut ke mulut pun dilakukan. Di saat-saat terakhir ternyata keajaiban muncul, sang bayi akhirnya bisa menangis dan bernapas sendiri.

Penampilan Paul Walker cukup lumayan dalam memerankan sosok orang yang galau, lelah dan pejuang penyelamat bayinya. Bermain seorang diri tanpa lawan main tentu menyulitkan namun Paul dapat mengatasinya dengan baik.

Alur cerita mengalir dengan sederhana dan sebenarnya bisa dibuat lebih mendramatisir seandainya sang penulis cerita mau menambahkan situasi konflik untuk memperkaya dramanya. Misalnya saja air banjir yang naik ke lantai 2 tempat sang bayi berada. Atau sang penjarah yang menyandera bayinya dll.

Secara umum film ini mampu membuat pesona dan rasa kangen terhadap Paul Walker terlampiaskan. Sebuah kesempatan untuk menatap wajah dan sosoknya setelah berita kematiannya. Selamat menonton.

No comments:

Post a Comment