Monday, 10 November 2014

Interstellar



Interstellar
--------------

Awas, teliti sebelum membeli adalah kalimat yang cocok bagi pembeli suatu barang. Untuk penonton film maka kalimat yang cocok adalah teliti sebelum menonton. Mengapa ? karena jangan sampai salah jenis genre akan film ini. Melihat dari judulnya Interstellar yang berarti antar bintang, seolah-olah merupakan film action dengan setting ruang angkasa. Ternyata film ini bukanlah film action karena tidak ada adegan tembak-menembak dan monster serta aliens. Film ini merupakan film drama. Jadi jangan sampai salah tonton dan kecewa karena durasinya yang panjang hampir 3 jam akan membuat bosan. Pengalaman penulis saat menonton di bioskop ada yang tertidur dan mengorok.

Film yang banyak mengadaptasi istilah-istilah dalam fisika akan membuat penonton awam dibuat kebingungan sedangkan yang tahu fisikapun agak sedikit memeras otak karena artinya bisa lain. Istilah gravitasi yang umum kita kenal misalnya manusia bisa berdiri di bumi karena adanya gravitasi. Dalam film ini bisa berarti lain, orang dimasa depan bisa menghubungi orang dimasa lalu atau bisa disebut “hantu”. Ada istilah warm hole atau lubang cacing dan lima dimensi dll. Perlu diingat bahwa film ini hanyalah fiksi semata walaupun menggunakan istilah-istilah fisika.

Keadaan bumi memburuk dengan adanya badai debu yang menyelimuti kehidupan sehari-hari. Tanaman sayuran tidak ada yang bisa tumbuh termasuk gandum dan yang bisa tumbuh hanyalah jagung, itupun diprediksi beberapa tahun kedepan tidak bisa tumbuh lagi. Cooper (Matthew McConaughey) seorang mantan pilot ruang angkasa sekarang bekerja sebagai petani jagung bersama keluarganya. Anak sulungnya bernama Tom (Timothee Chalamet) dan yang bungsu bernama Murphy (MacKenzie Foy) serta ayah mertuanya Donald (John Lithgow). Sayangnya gambar yang ditunjukkan hanyalah rumah Cooper saja, tidak ada rumah-rumah lain yang disorot untuk menunjukkan beratnya sebagai korban badai debu.

Cooper mendapat informasi posisi GPS dari NASA dari perhitungan debu yang membentuk garis-garis yang dikatakan sebagai gravitasi dengan melempar uang koin. Hal ini cukup membingungkan bagi penulis untuk mencerna lebih dalam. Kekurangan film ini adalah keberadaan markas NASA (National Aeronautics and Space Administration) yang berada di sekitar tempat tinggal Cooper tidak diketahuinya. Padahal jaraknya dekat dan Cooper adalah mantan pilot ruang angkasa juga. Termasuk juga karyawan NASA yang jumlahnya banyak cukup aneh kalau tidak tahu tempat tersebut.

Professor Brand (Michael Caine) menawari Cooper untuk menjadi pilot ke ruang angkasa dalam proyek yang bernama Lazarus. Tujuannya adalah mencari tempat untuk penduduk bumi pindah ke planet lain. Pada proyek sebelumnya sudah dikirim tim menuju kedua buah planet yang harus melewati warm hole untuk menuju ke tempat yang jauh. Namun bila berada ditempat tersebut maka waktu 1 jam akan sama dengan 7 tahun dibumi. Itulah resiko yang harus dihadapi oleh Cooper sampai-sampai mengatakan kepada Murphy bahwa bila kembali ke bumi maka usianya akan sama alias seumuran.

Cooper berangkat menuju ruang angkasa ditemani oleh Amelie Brand (Anne Hathaway) yang merupakan anak Professor Brand, Romily, Doyle dan robot Tars. Professor Brand ternyata berbohong karena dia tahu bahwa tidak ada planet yang bisa dihuni oleh manusia. Pendaratan di planet pertama ternyata tidak bisa dihuni karena daratannya digenangi oleh air dan ada gelombang Tsunami yang terjadi. Demikian juga awan yang membeku. Planet kedua dihuni oleh Dr.Mann yang tidur panjang dan dibangunkan oleh Cooper. Dr.Mann ternyata juga membohongi Professor Brand dengan memberikan data-data bahwa planet yang ditemukannya bisa dihuni. Padahal dia ingin pulang ke bumi tapi tidak ada pesawat dan untunglah datang Cooper. Berhubung Cooper akan kembali ke bumi maka Dr.Mann tidak tinggal diam dengan merebut pesawatnya.  

Dr.Mann berusaha menyambung pesawatnya dengan pesawat induk namun tidak sesuai prosedur karena sudah diblokir oleh Tars. Akibatnya adalah pesawat meledak dan menewaskannya. Cooper dan Amelie berusaha mengejar pesawat induk dan berhasil mengejarnya. Akhirnya diputuskan untuk berpisah dalam mencari planet lain. Tars pergi sendiri, Cooper juga pergi sendiri dan Amelie menuju tempat lain. Sayangnya pesawat Cooper tidak mampu menahan benda-benda yang menabraknya sehingga disaat kritis kursi pelontar digunakan. Cooper berada di ruang angkasa seorang diri melayang-layang tidak karuan. Kelebihan film ini adalah penggambaran di ruang angkasa tidak dibumbui oleh suara-suara lain termasuk musik sehingga diam membisu seperti benar-benar berada di ruang hampa.

Tiba-tiba Cooper berada di balik lemari buku di kamar Murphy dan melihat dirinya serta Murphy yang pernah terjadi sebelumnya. Rupa-rupanya yang menjatuhkan buku dari lemari adalah Cooper termasuk debu yang membentuk garis-garis yang dianggap sebagai gravitasi. Anehnya lagi Cooper dapat mengirim data kepada arloji milik Murphy. Aneh tapi nyata begitulah ending yang kurang begitu enak dilihat karena terkesan dipaksakan dalam endingnya. Tiba-tiba ada suara Tars yang menghubungi Cooper dan tak disangka selanjutnya Cooper berada di rumah sakit. Rumah sakit tersebut berada di suatu tempat yang dinamakan Stasiun Cooper yang didirikan oleh Murphy yang kini sudah berusia tua layaknya Ibu bagi Cooper. Stasiun itu merupakan tempat yang memiliki orbit kepada planet Saturnus, bentuknya seperti bulat karena ada rumah diatas kita. Sepertinya akan ada seri lanjutannya karena Murphy menyuruh Cooper untuk mencari Amelie.

Matthew McConaughey bermain dengan bagus dan disaat sedih terlihat urat-urat di sekitar mata bisa menonjol keluar yang menandakan emosi yang tertahan. MacKenzie Foy bermain dengan bagus dan mampu menunjukkan perannya sebagai anak yang galau karena ditinggal ayahnya. Anne Hathaway bermain lumayan sebagai seorang intelektual yang cantik.