Wednesday, 24 June 2015

Jurassic World (3 Dimensi)



Jurassic World (3 Dimensi)

--------------------------------

Kisah lama dengan alur cerita yang cenderung sama serta binatang-binatang yang tak berbeda jauh itulah kesan pertama yang ada dalam film ini. Taman rekreasi, pengunjung dan pengelola menjadi hal yang biasa ditemukan sejak seri pertamanya. Cerita sedikit klise dengan menghadirkan unsur anak-anak seperti pada film-film sebelumnya.

 

Jurassic World merupakan film seri keempat yang dirilis setelah 22 tahun film pertamanya muncul, tepatnya pada tahun 1993 yang berjudul Jurassic Park. Kemunculannya pada saat itu membuat fenomena baru di dunia perbioskopan. Mengapa ? Karena selama ini jarang sekali orang yang tahu mengenai dinosaurus, kalaupun ada yang tahu itu hanya sebatas gambar statik dalam buku-buku. Dengan adanya film itu masyarakat seolah-olah mendapat pencerahan akan adanya makhluk bumi yang belum pernah dilihatnya menjadi kenyataan. Dengan bantuan komputer CGI maka dinosaurus menjadi riil bentuk tubuh, tekstur kulit, cara berjalan dan cara makan seolah-olah seperti binatang asli. Untuk itulah film pertama ini mendapat 27 piala dari berbagai ajang penghargaan dunia termasuk Academy Awards, Grammy Awards dan Bafta Awards. Tentu saja film ini menjadi box office nomor satu di tahun 1993 dengan penghasilan $1,02 miliar atau sekitar 1,3 triliun rupiah. Sebenarnya Jurassic Park diadaptasi dari cerita novel berjudul sama hasil karya dari Michael Crichton yang dibuat tahun 1990.

 

Kesuksesan itu menarik minat produser untuk membuat film keduanya dan rilis pada tahun 1997 berjudul The Lost World. Namun hasilnya tidak sesukses sebelumnya karena pendapatannya hanya $618 juta padahal sutradaranya sama yaitu Steven Spielberg. Kemudian pada tahun 2001 dirilis film ketiganya yang berjudul Jurassic Park III. Lagi-lagi hasilnya buruk bahkan lebih buruk dari seri kedua, perolehannya hanya mencapai $368 juta. Kini, 14 tahun berlalu setelah keterpurukan maka dibuatlah Jurassic World. Ternyata hasilnya sukses besar. Hanya dalam waktu 10 hari pendapatannya berhasil mencapai $987 juta. Hal ini bakal melampaui rekor seri pertamanya yang selisih sedikit.

 

Kisah dimulai dengan acara liburan kakak beradik Zach (Nick Robinson) dan Gray (Ty Simpkins) ke Jurassic World yang berada di pulau Isla Nublar Costarica. Kebetulan bibi mereka Claire (Bryce Dallas Howard) menjadi seorang petinggi di perusahaan InGen yang mengelola Jurassic World. Untuk meramaikan taman wisata tersebut pemiliknya yaitu Masrani menginginkan binatang baru sebagai inovasi untuk menarik pengunjung. Dr. Henry Wu menerjemahkan perintah tersebut dengan menciptakan binatang baru yang bernama Indominus Rex yang merupakan cloning dari t-rex (tyrannosaurus), katak, cumi-cumi dan velociraptor. Kemampuan yang dimiliki adalah mampu mengontrol panas tubuhnya, mampu melakukan penyamaran warna kulit dengan sekitarnya, mampu berbicara dengan velociraptor dan memiliki kecerdasan.

 

Di dalam taman ada seorang pekerja bernama Owen (Chris Pratt) yang menjadi pawang velociraptor. Dengan pendekatan hubungan yang baik maka dia bisa melatih empat ekor velociraptor yang tunduk pada perintahnya. Owen dipanggil oleh Masrani untuk membantu mengenai sistim keamanan indominus rex yang dirasa kurang handal karena indominus dapat meretakkan kaca. Saat dilakukan pemeriksaan ternyata indominus mampu mengontrol suhu tubuhnya sehingga tidak terdeteksi oleh alat scan panas tubuh. Claire mengira indominus kabur sehingga memerintahkan untuk membuka pintu gerbang dan dilakukan pemeriksaan oleh Owen. Hal ini menjadikan kesempatan buat indominus untuk keluar.

 

Petugas keamanan dikerahkan untuk menangkap hidup-hidup karena merupakan aset yang mahal. Indominus yang cerdik mengeluarkan alat sensor yang dipasang dalam tubuhnya. Alat kejut listrik sebagai senjata standard taman wisata tidak mampu untuk melumpuhkannya bahkan timbul korban jiwa. Owen menyarankan untuk menggunakan senjata api tetapi ditolak oleh Masrani.

 

Claire meminta bantuan Owen untuk menyelamatkan kedua keponakannya yang berada di area itu. Rupa-rupanya Zach dan Gray keluar dari zona aman menggunakan mobil yang berbentuk bola kaca bernama gyrosphere dan bertemu dengan indominus. Gyrosphere menjadi berantakan namun keduanya berhasil menyelamatkan diri dengan cara meloncat dari ketinggian air terjun.

 

 

Owen melacak keberadaan indominus dengan mengerahkan velociraptor namun indominus berhasil berkomunikasi dengan mereka sehingga velociraptor balik menyerang Owen dan kawan-kawan. Hal yang tak diduga sama sekali. Untunglah Owen berhasil menyelamatkan diri.

 

Hoskins datang menghadap Masrani dan menawarkan bantuan militer. Rupa-rupanya Hoskins mempunyai niat tidak baik dan memiliki agenda sendiri. Dia bekerja sama dengan Dr. Henry Wu yang akan menciptakan binatang untuk dijadikan prajurit perang. Masrani pergi menggunakan helikopter untuk menyerang indonimus tetapi malah terjadi kecelakaan dan jatuh menimpa kandang Aviary yang dihuni oleh pteranodon sehingga lepas dan terbang bebas.

 

Orang-orang sudah dievakuasi menuju tempat dekat hotel. Pteranodon terbang menuju mereka dan memporak-porandakan orang-orang yang ada disana. Owen dan Claire berjibaku melawan dan menembaki pteranodon. Akhirnya Claire bertemu dengan kedua keponakannya.

 

Owen, Claire, Zach dan Gray diburu oleh indominus. Di saat yang dibutuhkan muncul velociraptor asuhan Owen dan membantu dengan menyerang indominus. Claire mempunyai ide dengan melepas T-rex dan mengadunya dengan indominus. Jadi indominus ditawur dengan T-rex dan velociraptor. Nyaris indominus menang namun tiba-tiba mosasaurus muncul dari air dan melahap indominus.

 

Film ini dibuat dengan suasana yang kurang cerah, gambar yang diambil oleh kamera cenderung agak gelap. Tidak ada yang istimewa untuk ukuran film yang sudah dibuat keempat kalinya ini. Teknologi dan spesial efek nyaris sama dan tidak ada hal baru yang bisa bikin heboh. Unsur 3 dimensi tidak ada yang menarik bahkan lebih bagus menontonnya dalam 2 dimensi saja agar mata tidak lelah. Tidak ada spesial efek yang diusung khusus untuk memanjakan mata dengan tampilan 3 Dimensi. Karena diawal film banyak adegan yang bersifat obrolan semata. Atmosfer ketakutan dan kengerian tidak ada karena sudah banyak film yang menyajikan hal yang sama. Kalau film ini dirilis 22 tahun yang lalu maka akan menjadi istimewa tetapi untuk sajian saat ini menjadi hal yang biasa.

 

Chris Pratt bermain dengan bagus dalam memainkan karakternya namun terlihat sutradara kurang maksimal untuk menjelaskan apa dan siapa Owen itu. Apakah dia sudah berpacaran dengan Claire sebelumnya ? Apakah dia dipecat dari militer sebelumnya ? dsb. Demikian juga Bryce Dallas Howard yang bermain lumayan dalam perannya sebagai petinggi perusahaan dan sekaligus sebagai bibi yang agak sedikit tidak familiar.

 

Ekspektasi yang besar diawal film ternyata tidak didapatkan dan terasa biasa-biasa saja dalam menontonnya. Bentuk tubuh indominus tak beda jauh dengan t-rex. Walaupun indominus susah dikalahkan oleh siapa saja namun ternyata mati dalam sekejap saja oleh mosasaurus. Tentu saja hal ini mengecewakan penonton. Walaupun nama Steven Spielberg masih menjabat sebagai produser namun tidak serta merta membuat film yang benar-benar wow seperti film Jurassic Park yang mengubah paradigma orang mengenai dinosaurus.

Wednesday, 10 June 2015

San Andreas


San Andreas
-----------------
Jarang sekali sebuah film mengangkat tema bencana alam dan yang terakhir adalah film berjudul 2012 yang dirilis pada tahun 2009. Sekarang muncul film berjudul San Andreas yang bercerita tentang gempa bumi dan tsunami yang dibintangi oleh Dwayne Johnson. Pada saat yang bersamaan muncul juga film dengan tema dan berjudul nyaris sama yaitu San Andreas Quake dengan bintangnya yaitu Jason Woods. Jadi jangan sampai salah tonton dan untungnya film kedua tersebut tidak dirilis di Indonesia.

San Andreas sendiri merupakan nama sebuah patahan atau tanah retak di California Amerika Serikat yang memiliki panjang 1200 km yang memisahkan lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Hal ini mengakibatkan gempa bumi yang terjadi pada 18 April 1906 jam 5:12 pagi di San Fransisco. Sejumlah 28.000 bangunan hancur berantakan dan 3000 orang tewas dalam kejadian ini.

Kisah dalam film ini tentunya ingin menjadikan gempa bumi jilid kedua di era modern ini. Ray (Dwayne Johnson) sedang mengalami perceraian dengan istrinya yang bernama Emma (Carla Gugino). Hal ini disebabkan karena hubungan yang kurang baik yang timbul setelah kematian anak perempuannya nomor dua. Penyebab kematian itu karena tenggelam dimana Ray tidak dapat menyelamatkannya padahal Ray adalah seorang pekerja penyelamat kebakaran dan SAR. Selanjutnya Emma menjalin hubungan dengan seorang kaya raya yang sedang membangun gedung tertinggi bernama Riddick (Ioan Gruffudd). Blake (Alexandra Daddario) adalah anak nomor satu yang akan ikut tinggal dirumah Riddick menjadi tema sentral kisah ini.

Adegan dibuka dengan kecelakaan mobil yang dikemudikan oleh seorang gadis akibat bertelepon ria. Mobil terguling-guling dan masuk ke jurang dan akhirnya nyangkut dibebatuan. Visualisasi digambarkan dengan sangat menarik dan patut diacungi jempol. Kamera dipasang di dalam mobil pas dihadapan wajah pengemudi sehingga saat mobil terbalik terlihat jelas guncangan dan raut wajah serta uraian rambutnya. Seolah-olah penonton mengalami juga peristiwa tersebut. Ray dan kawan-kawan datang menggunakan helikopter untuk menyelamatkan gadis tersebut. Tidak mudah untuk menyelamatkannya karena lokasinya yang sempit di antara celah-celah bukit dan kondisi mobil yang nyaris jatuh kebawah jurang. Bahkan salah seorang tim terjepit kakinya sehingga makin sulit untuk proses penyelamatan. Pada akhirnya Ray berhasil menyelamatkan mereka walaupun taruhannya helikopternya ikut jatuh.

Seorang ahli gempa bumi bernama Lawrence (Paul Giamatti) bersama tim meneliti tentang apakah gempa bumi bisa diprediksi. Pada akhirnya penelitian tersebut berhasil dan gempa bumi bisa diprediksi kapan akan terjadi. Sayangnya gempa terjadi saat itu juga di sebuah bendungan dan menewaskan temannya yang bernama Kim Park.

Ray mendapat tugas untuk membantu dalam menyelamatkan korban gempa bumi. Emma pergi makan siang di restoran yang berada di atas gedung tinggi. Di saat yang bersamaan Blake dan Riddick sedang pergi ke San Fransisco. Blake menunggu di loby dan Riddick masuk ke dalam kantor. Blake berkenalan dengan Ben (Hugo Johnstone) yang sedang menunggu juga untuk wawancara kerja didampingi dengan Ollie (Art Parkinson), adiknya.

Ketika Blake dan Riddick hendak pulang tiba-tiba terjadi gempa bumi. Mereka berada dalam mobil di lantai basement mencoba untuk menerobos keluar tapi sayangnya mobil mereka tertimpa beton. Sopir tewas, Blake terjepit kakinya dan Riddick berhasil meloloskan diri dari mobil. Selanjutnya Riddick meminta bantuan ke satpam dan pergi meninggalkan gedung. Ben dan Ollie yang mendengar pembicaraan Riddick segera pergi menolong Blake dan berhasil.

Ray menerima telepon dari Emma yang meminta tolong dan segera mendatanginya dengan helikopternya. Untunglah di saat yang kritis Emma berhasil di tolong oleh Ray. Adegan gempa bumi yang menimpa gedung-gedung tinggi ditampilkan dengan bagus. Gedung-gedung yang runtuh, getaran-getaran yang terjadi dan bongkahan-bongkahan beton digambarkan dengan realistis dan alami. Spesial efeknya patut diacungi jempol.

Selanjutnya Blake menelpon ayahnya dan memberitahu keberadaannya. Segera Ray dan istrinya pergi ke San Fransisco tetapi ditengah jalan helikopternya rusak dan mendarat darurat. Terpaksa Ray mencuri mobil untuk melanjutkan perjalanannya. Ditengah jalan mereka terhambat oleh lubang retakan yang terjadi akibat gempa bumi. Atas bantuan sepasang suami istri tua maka mereka barter mobil dengan menunjukkan tempat pelatihan pesawat kecil. Mereka melanjutkan perjalanan dengan pesawat tersebut kemudian berganti lagi dengan kapal boat.

Lawrence melalui siaran TV terbatas berhasil menyiarkan prediksinya akan terjadi gelombang Tsunami. Blake, Ben dan Ollie mendengar berita itu dan pergi menuju ke tempat yang tinggi namun tempat tersebut sudah hancur dan terbakar . Mereka memutuskan pergi ke gedung milik Riddick yang belum jadi karena gedung itu tertinggi. Sementara itu Riddick tewas oleh terjangan Tsunami yang menyeret kapal besar. Ray dan istrinya harus menantang arus gelombang Tsunami agar tidak ikut terseret. Dengan bersusah payah akhirnya mereka berhasil lolos.

Ray dan istrinya mencari Blake kesana kemari dan akhirnya menemukan mereka karena sinar laser yang digunakan oleh Blake. Namun gedung yang ditempati semakin runtuh untuk itu Ben dan Ollie berhasil naik ke lantai atas sedangkan Blake terjebak tidak bisa naik karena pintunya tidak bisa dibuka. Ray berusaha menolong tapi terlambat karena Blake sudah lemas kehabisan napas. Posisi gedung semakin turun sehingga Emma memutuskan untuk menjemput mereka dengan menabrakkan kapal boatnya. Mereka semua berhasil keluar dari gedung tersebut namun Ray tidak berhasil menyelamatkan Blake walaupun sudah memberikan pertolongan pertama. Semua sedih dan menangis. Tiba-tiba Blake bangkit dari tidurnya yang mengagetkan semua orang dan sekaligus menggembirakan semuanya.

Permainan Dwayne Johnson cukup bagus dan mampu menghayati karakternya. Akting Carla Gugino juga lumayan sebagai seorang istri yang hendak bercerai tetapi rujuk kembali. Penampilan Alexandra Daddario, Hugo Johnstone dan Art Parkinson juga lumayan sebagai seorang remaja menghadapi bencana.

Ada beberapa hal yang agak membingungkan dalam film ini. Misalnya mengenai tempat berlindung dibawah meja ketika terjadi gempa. Bukankah hal itu adalah cara lama yang sudah diralat dan dilarang untuk dilakukan. Begitu juga dengan menyelamatkan diri menuju atas atap gedung, bukankah seharusnya menuju kebawah dan keluar gedung.


Secara umum film ini bagus dan bisa menjadi tontonan menarik saat libur sekolah.