Wednesday, 10 June 2015

San Andreas


San Andreas
-----------------
Jarang sekali sebuah film mengangkat tema bencana alam dan yang terakhir adalah film berjudul 2012 yang dirilis pada tahun 2009. Sekarang muncul film berjudul San Andreas yang bercerita tentang gempa bumi dan tsunami yang dibintangi oleh Dwayne Johnson. Pada saat yang bersamaan muncul juga film dengan tema dan berjudul nyaris sama yaitu San Andreas Quake dengan bintangnya yaitu Jason Woods. Jadi jangan sampai salah tonton dan untungnya film kedua tersebut tidak dirilis di Indonesia.

San Andreas sendiri merupakan nama sebuah patahan atau tanah retak di California Amerika Serikat yang memiliki panjang 1200 km yang memisahkan lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Hal ini mengakibatkan gempa bumi yang terjadi pada 18 April 1906 jam 5:12 pagi di San Fransisco. Sejumlah 28.000 bangunan hancur berantakan dan 3000 orang tewas dalam kejadian ini.

Kisah dalam film ini tentunya ingin menjadikan gempa bumi jilid kedua di era modern ini. Ray (Dwayne Johnson) sedang mengalami perceraian dengan istrinya yang bernama Emma (Carla Gugino). Hal ini disebabkan karena hubungan yang kurang baik yang timbul setelah kematian anak perempuannya nomor dua. Penyebab kematian itu karena tenggelam dimana Ray tidak dapat menyelamatkannya padahal Ray adalah seorang pekerja penyelamat kebakaran dan SAR. Selanjutnya Emma menjalin hubungan dengan seorang kaya raya yang sedang membangun gedung tertinggi bernama Riddick (Ioan Gruffudd). Blake (Alexandra Daddario) adalah anak nomor satu yang akan ikut tinggal dirumah Riddick menjadi tema sentral kisah ini.

Adegan dibuka dengan kecelakaan mobil yang dikemudikan oleh seorang gadis akibat bertelepon ria. Mobil terguling-guling dan masuk ke jurang dan akhirnya nyangkut dibebatuan. Visualisasi digambarkan dengan sangat menarik dan patut diacungi jempol. Kamera dipasang di dalam mobil pas dihadapan wajah pengemudi sehingga saat mobil terbalik terlihat jelas guncangan dan raut wajah serta uraian rambutnya. Seolah-olah penonton mengalami juga peristiwa tersebut. Ray dan kawan-kawan datang menggunakan helikopter untuk menyelamatkan gadis tersebut. Tidak mudah untuk menyelamatkannya karena lokasinya yang sempit di antara celah-celah bukit dan kondisi mobil yang nyaris jatuh kebawah jurang. Bahkan salah seorang tim terjepit kakinya sehingga makin sulit untuk proses penyelamatan. Pada akhirnya Ray berhasil menyelamatkan mereka walaupun taruhannya helikopternya ikut jatuh.

Seorang ahli gempa bumi bernama Lawrence (Paul Giamatti) bersama tim meneliti tentang apakah gempa bumi bisa diprediksi. Pada akhirnya penelitian tersebut berhasil dan gempa bumi bisa diprediksi kapan akan terjadi. Sayangnya gempa terjadi saat itu juga di sebuah bendungan dan menewaskan temannya yang bernama Kim Park.

Ray mendapat tugas untuk membantu dalam menyelamatkan korban gempa bumi. Emma pergi makan siang di restoran yang berada di atas gedung tinggi. Di saat yang bersamaan Blake dan Riddick sedang pergi ke San Fransisco. Blake menunggu di loby dan Riddick masuk ke dalam kantor. Blake berkenalan dengan Ben (Hugo Johnstone) yang sedang menunggu juga untuk wawancara kerja didampingi dengan Ollie (Art Parkinson), adiknya.

Ketika Blake dan Riddick hendak pulang tiba-tiba terjadi gempa bumi. Mereka berada dalam mobil di lantai basement mencoba untuk menerobos keluar tapi sayangnya mobil mereka tertimpa beton. Sopir tewas, Blake terjepit kakinya dan Riddick berhasil meloloskan diri dari mobil. Selanjutnya Riddick meminta bantuan ke satpam dan pergi meninggalkan gedung. Ben dan Ollie yang mendengar pembicaraan Riddick segera pergi menolong Blake dan berhasil.

Ray menerima telepon dari Emma yang meminta tolong dan segera mendatanginya dengan helikopternya. Untunglah di saat yang kritis Emma berhasil di tolong oleh Ray. Adegan gempa bumi yang menimpa gedung-gedung tinggi ditampilkan dengan bagus. Gedung-gedung yang runtuh, getaran-getaran yang terjadi dan bongkahan-bongkahan beton digambarkan dengan realistis dan alami. Spesial efeknya patut diacungi jempol.

Selanjutnya Blake menelpon ayahnya dan memberitahu keberadaannya. Segera Ray dan istrinya pergi ke San Fransisco tetapi ditengah jalan helikopternya rusak dan mendarat darurat. Terpaksa Ray mencuri mobil untuk melanjutkan perjalanannya. Ditengah jalan mereka terhambat oleh lubang retakan yang terjadi akibat gempa bumi. Atas bantuan sepasang suami istri tua maka mereka barter mobil dengan menunjukkan tempat pelatihan pesawat kecil. Mereka melanjutkan perjalanan dengan pesawat tersebut kemudian berganti lagi dengan kapal boat.

Lawrence melalui siaran TV terbatas berhasil menyiarkan prediksinya akan terjadi gelombang Tsunami. Blake, Ben dan Ollie mendengar berita itu dan pergi menuju ke tempat yang tinggi namun tempat tersebut sudah hancur dan terbakar . Mereka memutuskan pergi ke gedung milik Riddick yang belum jadi karena gedung itu tertinggi. Sementara itu Riddick tewas oleh terjangan Tsunami yang menyeret kapal besar. Ray dan istrinya harus menantang arus gelombang Tsunami agar tidak ikut terseret. Dengan bersusah payah akhirnya mereka berhasil lolos.

Ray dan istrinya mencari Blake kesana kemari dan akhirnya menemukan mereka karena sinar laser yang digunakan oleh Blake. Namun gedung yang ditempati semakin runtuh untuk itu Ben dan Ollie berhasil naik ke lantai atas sedangkan Blake terjebak tidak bisa naik karena pintunya tidak bisa dibuka. Ray berusaha menolong tapi terlambat karena Blake sudah lemas kehabisan napas. Posisi gedung semakin turun sehingga Emma memutuskan untuk menjemput mereka dengan menabrakkan kapal boatnya. Mereka semua berhasil keluar dari gedung tersebut namun Ray tidak berhasil menyelamatkan Blake walaupun sudah memberikan pertolongan pertama. Semua sedih dan menangis. Tiba-tiba Blake bangkit dari tidurnya yang mengagetkan semua orang dan sekaligus menggembirakan semuanya.

Permainan Dwayne Johnson cukup bagus dan mampu menghayati karakternya. Akting Carla Gugino juga lumayan sebagai seorang istri yang hendak bercerai tetapi rujuk kembali. Penampilan Alexandra Daddario, Hugo Johnstone dan Art Parkinson juga lumayan sebagai seorang remaja menghadapi bencana.

Ada beberapa hal yang agak membingungkan dalam film ini. Misalnya mengenai tempat berlindung dibawah meja ketika terjadi gempa. Bukankah hal itu adalah cara lama yang sudah diralat dan dilarang untuk dilakukan. Begitu juga dengan menyelamatkan diri menuju atas atap gedung, bukankah seharusnya menuju kebawah dan keluar gedung.


Secara umum film ini bagus dan bisa menjadi tontonan menarik saat libur sekolah. 

4 comments: