Thursday, 28 May 2015

Mad Max : Fury Road



Mad Max : Fury Road
----------------------------

Film serial Mad Max tampil di layar bioskop untuk pertama kalinya pada tahun 1979 dengan bintangnya adalah Mel Gibson. Film yang cukup sukses pada saat itu dan merupakan produksi Australia dengan sutradara George Miller. Dilanjutkan dengan seri kedua dengan judul The Road Warrior pada tahun 1981 masih dengan pemain dan sutradara yang sama. Seri ketiga dengan judul Beyond Thunderdome dirilis pada tahun 1985 dengan aktor dan sutradara yang sama pula.

Setelah 30 tahun berlalu muncullah sekarang film seri keempatnya yaitu Mad max : Fury Road. George Miller kembali bertindak sebagai sutradara sekaligus sebagai penulis skenario dan produser. Namun Mel Gibson tidak ditampilkan kembali dan digantikan dengan Tom Hardy. Kemungkinan faktor usia yang sudah tua menjadi alasannya.

Di suatu daerah antah berantah dengan gurun pasir dimana-mana hiduplah manusia berkelompok-kelompok. Sebagian besar manusia mengalami sakit penyakit akibat dari banyak sebab dan bahkan ada yang mengalami mutasi sehingga hidupnya harus diberikan donor darah. Tidak ada tanaman dan tumbuhan, sayur-sayuran dan buah-buahan karena tanah sudah terkontaminasi bahan-bahan kimia. Sebelumnya mereka memperebutkan bahan bakar bensin karena merupakan barang berharga tetapi kini mereka memperebutkan air sebagai barang berharga.

Salah satu kelompok adalah War Boys yang dipimpin oleh Immortan Joe (Hugh Keays-Byrne) dan tinggal di Citadel. Dia menggunakan pakaian khusus karena kulitnya megalami kelainan dan napasnya dibantu oleh alat. War Boys menangkap Max (Tom Hardy) yang merupakan mantan polisi. Max selalu dibayang-bayangi oleh seorang gadis kecil yang kadang berubah menjadi horor sehingga membuatnya galau. Sayangnya sampai akhir film tidak dijelaskan apa dan siapa gadis kecil tersebut termasuk latar belakang Max yang berada sendirian di padang pasir.

Darah Max adalah O berarti bisa dipakai untuk donor ke sembarang orang. Untuk itu dia ditahan dan darahnya digunakan sebagai donor untuk orang-orang yang sakit pada kelompok War Boys. Dia pernah melarikan diri namun berhasil ditangkap kembali.

Immortan Joe mengirim Furiosa (Charlize Theron) dengan menggunakan kendaraan War Rig menuju Gaz town untuk mengambil bahan bakar bensin. Di tengah jalan, tiba-tiba Furiosa membelokkan tujuannya kearah lain dan hal ini diketahui oleh Immortan Joe. Pada mulanya dia menyikapi biasa saja namun begitu tahu bahwa barang berharganya ikut dibawa lari Furiosa maka dia menjadi murka. Barang berharga tersebut adalah lima orang istrinya yang sehat-sehat dan ada satu yang mengandung bayi. Terjadilah pengejaran bersama kelompoknya.

Ternyata ada kelompok lain yang ikut mengejar dan memburu Furiosa karena melintasi wilayahnya sehingga terjadilah kejar-mengejar dan tabrak-menabrak mobil yang pada akhirnya dimenangkan oleh Furiosa.

Salah seorang War Boys yang ikut mengejar adalah Nux (Nicholas Hoult) yang menggunakan donor darah dengan terhubung selang ke kepala Max. Nux mengemudikan mobilnya dan Max diikat di bagian depan mobil sebagai infus berjalan. Nux mempunyai obsesi untuk bisa bergabung di Valhalla, istana Immortan Joe. Perkelahian dan pertarungan terjadi antar dua kelompok dan hal ini diperberat oleh adanya angin tornado dan badai pasir yang melanda daerah itu. Mau tak mau Furiosa harus melewati tantangan alam tersebut. Nux yang memiliki semangat tinggi untuk bertempur tetap ikut mengejarnya. Pada akhirnya kendaraan Nux hancur berantakan dan Max terlepas dari ikatan.

Max terpaksa mengangkat juga Nux yang sedang pingsan karena mereka berdua masih terborgol satu sama lain. Dia mendatangi kendaraan Furiosa yang sedang berhenti dan istirahat bersama kelima istri Immortan Joe. Maksud hati Max ingin minta bantuan melepaskan rantai borgolnya namun Furiosa curiga tentang keberadaan Max sehingga terjadi perkelahian. Rantai berhasil dilepas dan Max mengambil alih kendaraan War Rig. Setelah beberapa meter kendaraan tersebut mogok karena ada tombol rahasia khusus yang hanya Furiosa yang tahu untuk menjalankannya. Akhirnya mereka sepakat Furiosa dan 5 orang wanita itu ikut serta dalam War Rig termasuk Nux. Mereka menuju Green Land yang merupakan tempat kelahiran Furiosa yang masih layak untuk hidup. Masa kecil Furiosa tinggal disana lalu diculik oleh Immortan joe dan dibesarkan di Citadel. Untuk itulah sekarang waktunya memberontak dan meyelamatkan orang-orang yang masih “murni” dalam arti sehat tidak mempunyai cacat atau terkontaminasi.

Akhirnya Furiosa dan kawan-kawan berhasil menemukan teman-teman lamanya namun tidak dengan desanya Green Land. Sekarang Green Land menjadi tanah tandus yang tercemar zat asam dan tidak ada yang selamat kecuali mereka yang kebanyakan sudah berusia tua. Pupus sudah harapan Furiosa untuk mendapatkan kehidupan yang baru dengan tanah yang subur.

Furiosa dan kawan-kawan memutuskan untuk pergi mencari tempat lain sedangkan Max tidak mau ikut. Tiba-tiba Max menyusul dan mempunyai ide agar mereka membatalkan pergi ke tempat yang belum tentu ada. Idenya justru kembali ke Citadel yang sudah mempunyai sumber air. Ini berarti harus melawan kelompok War Boys habis-habisan karena merebut kekuasaan Immortan Joe.

Tentu saja hal tersebut menjadikan perang antar kelompok. Nux yang jatuh hati dengan salah seorang istri Immortan Joe akhirnya berpihak ke kelompok Furiosa. Perkelahian dan pertarungan menyajikan adegan yang seru. Pengabdian dan pengorbanan memang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Immortan Joe berhasil tewas, Nux menjadi martir dengan menabrakkan mobilnya, Furiosa menjadi sekarat. Untunglah Max mendonorkan darahnya untuk Furiosa sehingga selamat. Merekapun berhasil menguasai Citadel.

Film ini penuh dengan adegan action sejak pertama sampai akhir. Memiliki cerita sederhana namun membuat penonton ingin mengetahui akhir ceritanya. Kejar-kejaran dan kebut-kebutan mobil yang dilakukan bagus sekali. Termasuk adegan angin tornado yang memporak porandakan semuanya terlihat menarik.

Seharusnya film ini berjudul Mad Furiosa dan bukanlah Mad Max. Karena peran dan penampilan Furiosa lebih dominan dan memiliki karakter dibandingkan dengan Max. Tom Hardy bermain baik dan mampu menampilkan akting yang bagus. Charlize Theron bermain dengan bagus sekali walaupun hanya bertangan satu. Dia mampu menampilkan karakter yang diperankan sebagai seorang penyelamat yang tangguh. Ekspresi wajahnya yang berani mampu menjadikannya petarung yang hebat.

Spesial efek yang cukup baik ditambah dengan animasi komputer CGI mampu membuat film ini tampil memukau. Tangan Furiosa yang buntung bisa diwujudkam seperti alamiah dengan gerakan-gerakan yang normal dan wajar.

Film ini patut ditonton bagi yang suka dengan film aksi dan petualangan yang serius. Tidak ada canda dan lelucon seperti umumnya film Hollywood namun justru memberi makna yang serius dan mencekam.


1 comment: