Breaking Dawn Part 1
Film Breaking Dawn diangkat dari novel karya Stephenie Meyer yang berjudul sama namun film ini merupakan bagian pertama dari dua film yang direncanakan dan bagian kedua rencananya akan dirilis pada tahun 2012. Sebuah film lanjutan dari serial twilight saga sebelumnya yaitu twilight, new moon dan eclipse.
Fenomena membuat film dari adaptasi novel menjadi dua bagian sepertinya mulai marak dilakukan oleh produser-produser film yang notabene tentu saja faktor keuntungan ekonomi yang dicari. Mereka beralasan cerita terlalu panjang sehingga perlu dipecah menjadi dua bagian. Hal ini sangat naif sekali mengingat tidak semua cerita atau adegan dalam novel masuk ke dalam film. Salah satu contoh adalah cerita pembuka di dalam novel yang menggambarkan Bella sedang mengendarai mobil mewah hadiah dari Edward dimana mobil ini menarik perhatian orang-orang yang melihatnya. Dalam film, adegan tsb tidak ada.
Bagi penonton yang tidak membaca novelnya akan sedikit bingung pada saat menonton filmnya. Demikian juga bagi penonton yang membaca novelnya juga ikut bingung karena cerita film tidak sama dengan cerita novel. Pada film, adegan pembuka adalah jacob yang menerima undangan dan melarikan diri karena marah dan bercampur kecewa. Siapa yang mengantar undangan tsb ? tidak jelas dan tidak digambarkan.
Perbedaan cerita yang sangat penting adalah mimpi Bella. Pada novel diceritakan mimpi bella bersama anak kecil keluarga tanya dan melihat disekitarnya orangtua dan teman-teman Bella mati semua. Mimpi tersebut muncul berkali-kali. Namun pada film, mimpi Bella adalah bersama dengan Edward saat pernikahan dan melihat orangtua dan teman-temannya mati semua. Disini jelas sekali berbeda ceritanya, yang diusung dalam tema sentral novel adalah mimpi tentang anak kecil namun dalam novel adalah perkawinan dengan Edward. Bagi yang tidak membaca novelnya tentu tidak masalah akan lain halnya bagi yang sudah membaca novelnya hal ini cukup mengganggu alur cerita.
Sosok Seth dalam novel cukup digambarkan dekat dengan kelompok Edward sehingga kalau Seth memihak kelompok Edward merupakan hal yang wajar. Namun dalam film sosok Seth tidak digambarkan sama sekali perannya sehingga cukup membingungkan kalau tiba-tiba Seth berpihak pada kelompok Edward.
Sosok Sam yang merupakan pimpinan serigala, dalam novel digambarkan sebagai sosok yang netral bahkan cenderung ’mendinginkan’ apabila Jacob sedang emosi ingin membunuh Edward. Namun dalam film, Sam digambarkan sebagai orang yang kontra terhadap kelompok Edward.
Perjanjian antara Edward dan Bella yaitu Bella bersedia menikah bila Edward bersedia menjadikannya vampire diceritakan dalam novelnya namun pada filmnya tidak disebutkan apa perjanjiannya. Hal ini cukup membingungkan ketika Jacob menanyakan perjanjian itu pada Bella. Penonton yang tidak membaca novelnya akan sedikit berpikir perjanjian apa.
Keluarga Tanya digambarkan cukup jelas di dalam novel terutama ibunya dan anak kecilnya yang dibunuh Volturi. Sayangnya point penting ini tidak ada dalam film. Yang ada hanya Irina yang disebutkan sebagai pacar Laurent yang dibunuh oleh kelompok Jacob.
Sosok Rosalie digambarkan cukup misterius dalam novelnya. Apakah dia ingin membunuh Bella atau dia ingin membunuh bayinya atau ada maksud lain diceritakan cukup jelas dalam novelnya. Namun dalam filmnya, tidak ada penggambaran sosok Rosalie tsb. Bahkan pertarungan antara Rosalie dan Jakob disaat-saat genting Bella melahirkan, tidak ada.
Dalam novelnya, pada saat Bella melahirkan, dia belum mati dan bahkan memeluk bayinya. Namun dalam film, Bella digambarkan sudah ’mati’ dan kemudian bayinya baru lahir.
Ada beberapa adegan yang cukup mengganggu dan seharusnya tidak perlu. Gaun pengantin Bella yang dipakai saat ada dalam mimpi berbeda dengan yang dipakai pada saat sebenarnya. Seharusnya gaun pengantin adalah sama untuk mendukung alur cerita dan suasana yang dibangun.
Bella digambarkan sebagai sosok yang udik, polos dan alim bahkan tidak menyukai sepatu hak tinggi dan pakaian dalam seksi lingerie. Namun dalam adegan lainnya sosok Bella digambarkan seperti orang yang haus seks yang meminta ke Edward untuk melakukan hubungan seks. Seharusnya adegan tsb digambarkan sehalus mungkin dan sewajarnya.
Pada seri film sebelumnya digambarkan apabila Edward terangsang kepada Bella maka ada pertentangan batin dan naluri vampire akan muncul dan berubah wujudnya. Namun dalam film ini pertentangan batin dan naluri itu tidak ada, yang ada hanya tempat tidur yang porak poranda. Seharusnya pertentangan batin dimunculkan dan perubahan wujud juga ada. Nah disinilah peran Bella yang mendinginkan suasana tsb sehingga proses perubahan vampire tsb tidak terjadi melainkan tensinya menurun.
Saat orgasme Edward seharusnya menjadi momen yang penting yaitu ditunjukkan dengan merusak tempat tidur dan mencengkeram Bella sampai tubuhnya lebam memar. Namun dalam film hal tsb terjadi saat foreplay atau pemanasan. Penting karena dari situlah penonton akan tahu bahwa telah terjadi pembuahan dan pastinya akan terjadi kehamilan.
Film ini tidak ditujukan untuk anak-anak dibawah 17 tahun namun demikian banyak orangtua yang mengajak anak-anaknya menonton film ini. Banyak adegan percintaan dan making love serta telanjang yang tampil, untungnya di Indonesia sudah mengalami sensor. Film ini juga bukan film action melainkan film drama biasa walaupun menggunakan spesial efek yang mumpuni.
No comments:
Post a Comment