Percy Jackson : Sea of Monster (3D)
--------------------------------------------
Cara mudah untuk mendapatkan banyak penonton adalah
membuat sebuah film yang diadaptasi dari cerita novel. Penonton akan tertarik karena
sudah mengenal cerita, tokoh dan konfliknya sehingga akan mendatangi gedung bioskop untuk
menyaksikannya. Hal yang sama juga terjadi pada film ini yang merupakan seri
kedua dari serial pentalogi novel Percy
Jackson and The Olympians karya Richard Russel Riordan Jr. dengan nama popularnya
yaitu Rick Riordan. Seri pertama berjudul The
Lighting Thief, seri kedua berjudul The
Sea of Monsters, seri ketiga berjudul The
Titan’s Curse dan seri keempat berjudul The
Battle of Labyrinth serta seri kelima berjudul The Last Olympian.
The Lighting Thief sudah difilmkan pada tahun 2010 dengan pemain yang
sebagian masih sama dalam film kedua ini. Yang berbeda adalah pemeran Chiron
yang sebelumnya adalah Pierce Brosnan digantikan oleh Anthony Head. Demikian juga
sang sutradara yang sebelumnya adalah Chris Columbus digantikan oleh Thor
Freudenthal.
Kisah dimulai tentang sejarah pelindung kamp yang
berupa pembatas yang melindungi para manusia setengah dewa dari monster. Thalia
kecil berkorban menyelamatkan ketiga temannya yaitu Luke, Annabeth dan Grover
dari serangan raksasa Cyclops. Thalia berubah menjadi pohon yang melindungi
kamp.
Beberapa tahun kemudian pohon tersebut di racun
oleh Luke sehingga pelindungnya menjadi lemah sehingga monster banteng bisa
masuk ke dalam kamp. Untunglah monster banteng tersebut dapat dihancurkan oleh
Percy (Logan Lerman). Untuk mengobati pohon pelindung tersebut maka dicarilah
kain bulu domba yang dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit dan bahkan
bisa membangkitkan orang yang sudah mati.
Clarisse (Leven Rambin) merupakan pesaing Percy
dalam segala hal ditunjuk untuk mencari kain bulu domba di segitiga Bermuda. Percy
yang merasa sedikit kecewa akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri ditemani
oleh Grover (Brandon T Jackson) dan Annabeth (Alexandra Daddario) serta Tyson
(Douglas Smith) yang merupakan saudara tirinya hasil perkawinan Poisedon dengan
Nymph.
Trio sopir taxi buta memberikan petunjuk
angka-angka untuk menemukan lokasi segitiga Bermuda. Pada saat tiba ditengah
kota, Grover diculik oleh kelompok Luke. Rupa-rupanya Luke sengaja menggiring
Percy menuju segitiga Bermuda. Setibanya di lautan segitiga Bermuda maka kapal
karet Percy disedot oleh monster laut. Didalam perut monster itu Percy bertemu
dengan Clarisse dan kapalnya yang memiliki kru zombie. Merekapun bekerja sama
untuk dapat keluar dari perut monster.
Akhirnya mereka menemukan sebuah pulau yang dihuni
oleh Polyphemus yang merupakan raksasa cyclop. Disana mereka juga bertemu
dengan Grover yang menyamar sebagai cyclop wanita tukang masak. Percy dkk
berhasil mengambil kain bulu domba dari tangan Polyphemus. Sayangnya luke
berhasil memperdaya mereka dan bahkan membunuh Tyson.
Rencana Luke terkuak, dia menginginkan kain bulu
domba untuk membangkitkan Kronos yang tak lain adalah ayah Poseidon alias kakek
Percy. Sifat jahat Kronos yang menghancurkan manusia dan para dewa itulah yang
menyebabkan dia dibunuh oleh anak-anaknya sendiri. Kronos berhasil bangkit maka
Percy dkk tak tinggal diam dan berhasil mengalahkannya. Tyson muncul kembali
karena lukanya disembuhkan oleh air yang merupakan anak Poseidon (dewa air). Disaat
yang tak terduga Annabeth dibunuh oleh monster kera dengan ekornya yang tajam. Untunglah
kain bulu domba dapat membangkitkannya kembali.
Akhirnya kain bulu domba dibawa ke kamp manusia
setengah dewa dan digunakan untuk menyembuhkan pohon pelindung. Pohon pelindung
menjadi sembuh dan tak disangka Thalia juga ikut bangkit dan berbentuk orang
dewasa.
Permainan para pemainnya biasa-biasa saja. Dari sisi
alur cerita juga biasa-biasa saja mengalir secara datar. Tampilan 3 Dimensinya
cukup lumayan walau cenderung agak gelap. Special efeknya biasa saja. Adegan perkelahian
dan pertarungannya biasa saja.
Kelemahan dari film ini adalah monster laut yang
ditampilkan hanya sebentar dan kurang greget serta tidak secara utuh
diperlihatkan padahal judul yang dipakai adalah lautan monster. Tema sentralnya
sendiri tidak tertuju pada lautan monster melainkan cenderung pada sosok kain
bulu domba. Seharusnya judulnya diganti. Nikmati saja film ini sebagai hiburan
dengan makan popcorn dan minuman ringan.