Sunday 4 August 2013

Killing Session



Killing Session
--------------------

Yang namanya perang pasti akan menimbulkan dendam dan kebencian dari masing-masing pihak. Sifatnya sudah absurd. Mana yang benar dan mana yang salah bagai dua belah sisi uang koin. Bukan sisi gambar menunjukkan yang benar dan sisi angka menunjukkan yang salah melainkan siapa yang melempar uang koin tersebut. Dialah yang menunjukkan siapa yang benar dan siapa yang salah.

Emil (John Travolta) seorang warga Serbia merasakan dendam karena keluarganya dibunuh oleh tentara Bosnia. Untuk itu dia bergabung dengan tentara Serbia dan masuk dalam kelompok Scorpion. Kelompok tersebut berhasil menginvasi dan membantai warga Bosnia. Untuk itu pasukan Amerika dikirim ke Bosnia untuk melawan kelompok Scorpion dan sekaligus membuatnya menyerah. Dalam posisi berlutut Emil ditembak oleh Benjamin (Robert De Niro).

Selang beberapa tahun kemudian Emil ternyata tidak mati dan mencari keberadaan Benjamin untuk membalas dendam dan bahkan menyusulnya ke Amerika. Benjamin sendiri sudah pensiun dan mengasingkan diri di sebuah pondok di hutan. Dia merasa bersalah karena telah membunuh orang saat perang dan tidak sesuai dengan hati nuraninya.

Emil pura-pura akan berburu rusa dan berkenalan dengan Benjamin. Sempat mengobrol dan minum bersama di dalam pondok. Saat berburu bersama ternyata Emil mengarahkan panahnya ke Benjamin. Barulah tersadar kalau jiwanya terancam sehingga terjadilah perburuan oleh Emil. Dia berhasil menangkap Benjamin dan melakukan sedikit penyiksaan.

Namun Benjamin berhasil lolos dan bahkan menangkap balik Emil serta melakukan sedikit penyiksaan sebagai balas dendamnya. Tak disangka Emil bisa lolos dan tentu saja menyerang balik Benjamin. Pada akhirnya Benjamin berhasil mengalahkan Emil dan mengikat kaki dan tangannya. Suatu keadaan yang sama persis beberapa tahun yang lalu di Bosnia. Benjamin menodongkan senjatanya kepada Emil yang sedang berlutut. Untunglah hasil akhirnya happy ending. Benjamin tidak jadi menembak Emil dan keduanya berdamai.

Film ini dibintangi oleh aktor-aktor berkelas tetapi sayangnya sang sutradara kurang mengeksplor kemampuan mereka. Jadinya penampilan mereka hanya standard saja tidak begitu istimewa. Hal ini kemungkinan juga disebabkan oleh lemahnya alur cerita yang ada padahal potensinya bisa digarap lebih kompleks dan lebih menarik.

Kelemahan dari film ini adalah mengapa Emil bisa hidup lagi padahal sudah ditembak pada kepalanya dari jarak dekat. Juga umumnya tentara Amerika akan memastikan kematiannya lebih dulu atau menguburkan jasadnya. Lalu benda runcing apakah yang diambil Benjamin dari dalam luka pahanya? Tulang atau besi pen tapi yang jelas tidak masuk akal. Berikutnya, dengan mudahnya mereka bisa berdamai padahal emosi dan dendam yang tinggi sudah berkobar-kobar sejak awal. Rasanya terlalu gampang bisa berdamai.

Selama 30 menit pertama merupakan percakapan yang cukup membosankan dan belum ada aksi perkelahian sama sekali. Aksinya dan pertarungannya tampak biasa-biasa saja, lebih cocok sebagai film lepas di televisi, bukan di bioskop.

No comments:

Post a Comment