Sunday 23 March 2014

Divergent




Divergent

-------------

Lagi-lagi sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama hasil karya Veronica Roth, penulis muda yang saat ini berusia 25tahun. Divergent merupakan buku pertama dari sebuah trilogy novel sedangkan buku keduanya berjudul Insurgent dan buku ketiganya berjudul Allegiant. Divergent mampu memperoleh predikat New York Times Best Seller pada tahun 2011.

Cerita mengambil latar belakang kota Chicago yang kini menjadi sebuah negara akibat adanya peperangan di masa lalu. Untuk melindungi diri dari serangan negara lain maka dibangunlah benteng raksasa mengelilingi perbatasan Chicago dengan dunia luar.

Penduduk dibagi dalam tujuh kelompok yang terdiri dari lima kelompok resmi dan dua kelompok tidak resmi. Kelompok resmi ini biasa disebut dengan faksi yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat berdasarkan sifatnya, yang terdiri dari, Candor, Amity, Erudite, Dauntless dan Abnegation. Candor beranggotakan orang-orang yang jujur. Amity berisikan orang-orang yang cinta damai. Erudite merupakan tempat orang-orang pintar berada yang pekerjaannya adalah melakukan penelitian dan eksperimen. Dauntless merupakan kumpulan orang-orang yang berani sehingga pekerjaannya adalah polisi atau penjaga keamanan. Abnegation merupakan gabungan orang-orang yang punya sifat mementingkan kepentingan bersama sehingga pekerjaannya adalah menjalankan pemerintahan. Kelompok tidak resmi terdiri dari non faksi dan Divergent. Non faksi merupakan kelompok orang-orang buangan atau semacam gelandangan. Sedangkan Divergent merupakan kelompok orang-orang yang memiliki sifat dua atau lebih dari lima sifat yang ada pada kelompok resmi, misalnya orang yang mempunyai sifat Candor dan Amity.

Beatrice (Shailene Woodley) dan kakaknya yang bernama Caleb sudah menginjak usia remaja dan menurut aturan yang berlaku harus memilih kelompok mana yang sesuai dengan sifatnya. Mereka berdua tinggal bersama orangtuanya yang berada dalam kelompok Abnegation. Dididik untuk membantu dan menolong terhadap sesama manusia dan selalu mengalah. Semua orangtua berharap bahwa anaknya akan mengikuti jejak orangtuanya, demikian juga orangtua Beatrice dan Caleb.

Sebelum hari ‘H’ pemilihan maka diadakan tes untuk mengetahui sifat dasar dan kepribadiannya melalui simulasi alam bawah sadar. Hasil tes Beatrice cocok sebagai Abnegation, Dauntless sekaligus Eredite sehingga masuk dalam kategori Divergent. Sang penguji menginformasikan bahwa sebagai seorang Divergent maka Beattrice harus merahasiakannya karena merupakan ancaman pada kelompok lainnya dan akan dicari-cari untuk dibunuh. Untuk itu sang penguji menyarankannya untuk memilih Abnegation saja dan merekayasa hasil tes dengan Abnegation.

Hari ‘H’ pemilihan sudah tiba, Caleb dipanggil untuk memilih dan ternyata pilihannya jatuh pada kelompok Erudite. Selanjutnya Beatrice dipanggil dan pilihannya jatuh pada kelompok Dauntless. Tentu saja kedua orangtuanya tampak kecewa karena ini berarti harus berpisah dengan anak-anaknya. Semboyan kepentingan faksi diatas kepentingan keluarga benar-benar membuat orangtuanya tidak berkutik.

Keputusan Beatrice telah dibuat dan bergabung dengan kelompok Dauntless. Tidak mudah untuk menjadi kelompok tersebut masih ada proses inisiasi dan eliminasi. Untuk bepergian harus berlarian mengejar kereta api yang berjalan dan untuk keluarnya harus melompat dari kereta api serta harus menjatuhkan diri dari gedung bertingkat. Setiap hari dalam pelatihan akan dinilai dan pada hari terakhir akan ada yang dieliminasi.

Beatrice kini berganti nama menjadi Tris dan mempunyai instruktur bernama Four (Theo James). Four sendiri merupakan anak dari Marcus seorang ketua Abnegation. Rupa-rupanya ada rasa saling ketertarikan diantara mereka berdua. Pelan namun pasti rasa itu memang ada walau dibatasi oleh peran jabatan masing-masing dan saling menutupi perasaan mereka.

Saat akan membuat tato, kebetulan Tris bertemu dengan pengujinya dulu. Penasaran akan hal itu Tris mendesaknya untuk menjelaskannya. Pengujinya mempunyai saudara yang hasil tesnya masuk kategori Divergent. Ketika ada yang tahu maka keesokan harinya saudaraya telah dibunuh sebab dia merupakan ancaman bagi kestabilan sistim yang telah ada.

Latihan setiap hari cukup berat. Bertarung satu lawan satu dengan teman sendiri dan harus ada yanakalah. Belajar menembak dan melempar pisau. Simulasi akan rasa takut yang dihadapi. Simulasi peperangan merebut bendera. Belum lagi adanya penghianatan dari temannya sendiri. Namun instruktur lain yang bernama Eric justru mengintimidasi Tris sehingga rangkingnya berada di zona eliminasi. Kondisi Tris memang lemah dibanding yang lain tetapi ia cepat belajar sehingga bisa keluar dari zona eliminasi.

Four yang tahu bila Tris seorang Divergent, mengajarinya untuk menjadi seorang Dauntless terutama dalam ujian akhir yang akan dilihat oleh banyak orang. Seorang Dauntless akan menyelesaikan masalah dengan alat bukan dengan pikiran seperti yang selama ini dilakukannya. Walaupun selama ini memegang rekor tercepat dalam simulasi tetapi akan mengundang kecurigaan dari orang-orang dan akan tahu identitasnya. Artinya bila menyelesaikan ujian terlalu cepat maka akan ketahuan identitasnya namun bila menyelesaikan ujian terlalu lama maka tidak lulus. Akhirnya ujian dilalui dan dinyatakan lulus pada hari terakhir.

Tris sedikit curiga ketika melihat Jeanine (Kate Winslet) yang merupakan ketua Erudite berada di markas Dauntless dan sepertinya merencanakan sesuatu dengan ketua Dauntless. Tris juga mendengar selentingan bahwa Erudite akan melakukan kudeta terhadap Abnegation. Four juga menceritakan kecurigaannya karena banyak pengiriman barang dan memberikan contoh obat suntik yang bisa membuat orang terpengaruh dan menuruti kemauannya.

Tiba-tiba semua anggota dikumpulkan dan diberi suntikan pada leher dengan alasan sebagai alat pelacak. Tris berusaha menghindar namun keburu ketahuan oleh Eric dan akhirnya disuntik juga. Malam harinya Tris melihat suatu keanehan dimana teman-temannya bangun dan berpakaian perang seperti terhipnotis dan tidak sadar. Ia mengerti hal itu sebagai akibat suntikan sebelumnya. Dia berusaha mengikuti dengan pura-pura terhipnotis. Waktu berbaris tak disangka ada seseorang yang masih sadar dan mempertanyakan situasi itu tapi Eric tahu kalo orang itu Divergent dan langsung menembaknya.

Tugas mereka adalah menyerang kelompok Abnegation.Tris berusaha mencari Four dan kuatir kalo terhipnotis juga, untunglah Four tidak terpengaruh. Sadarlah Tris akan pertanyaannya selama ini, mengapa Divergent sebagai ancaman dan harus dimusnahkan. Jawabannya adalah karena Divergent tidak mempan terhadap obat baru tersebut yang dapat mempengaruhi pikiran dan menghipnotis tersebut.

Mereka berusaha menyelamatkan orangtua Tris, sayangnya kondisi rumah sudah kosong. Mereka bertemu dengan Eric dan ketuanya dijalanan, Eric mengejek Four “sangat disayangkan yang dulunya berprestasi di kelas sekarang menjadi robot kaku”. Four menahan emosi dengan diam tapi Eric sedikit curiga karena kalo terhipnotis pasti akan jalan lagi, bukannya malah diam. Ericpun menodongkan senjatanya kepada Four dan akan menembaknya. Tiba-tiba Tris menodongkan senjata kepada Eric. Demikian juga ketua menodongkan senjata kepada Tris dan Four menodongkan senjata kepada ketua. Eric berkata bahwa tidak mungkin Tris yang lemah berani menembakkan senjatanya. Tak diduga ternyata Tris menembak Eric dan terjadi perkelahian. Sayangnya perlawanan mereka sia-sia karena jumlah pasukan lebih banyak.

Mereka ditangkap, Four diangkut dengan mobil bersama Jeanine sedangkan Tris hendak dieksekusi tembak. Pada saat kritis menjelang ditembak tiba-tiba ada yang menolongnya, ternyata ibunya yang mantan kelompok Dauntless datang disaat yang tepat. Tembak-menembak terjadi, apa daya dua orang melawan jumlah yang banyak dan pada akhirnya sang ibu harus berkorban.

Tris berhasil menemui ayahnya dan adiknya serta ketua Marcus dan menceritakan tentang obat yang dapat mempengaruhi pikiran dan dapat dikontrol. Akhirnya Tris memutuskan untuk memusnahkan pusat kontrol yang berada di Dauntless. Caleb dan ayahnya serta Marcus ikut pergi. Mau tak mau mereka mengikti Tris yang tahu tempat masuknya dengan kereta api.

Tak diduga Tris menemukan Four yang sedang diikat. Sayangnya setelah dibebaskan, Four malah menyerang Tris sehingga terjadi perkelahian antara sepasang kekasih ini. Tris berusaha menyadarkan Four dan akhirnya berhasil walau sudah banyak luka pada diri Tris. Jeanine mengaktifkan pasukan untuk membunuh semua warga Abnegation tanpa ampun. Tris berusaha mencegah dan mengancamnya tetapi Jeanine tetap bersih keras tidak mau mengubahnya bahkan rela mati. Gertakan dan ancaman pasti tidak mempan. Tris akhirnya punya ide yaitu menyuntik Jeanine dengan obatnya sendiri dan memerintahkannya untuk membatalkan program pembunuhan dan sekaligus menghapus programnya. Jeanine pun menurutinya.

Pasukan tersadar dan tidak jadi membunuh warga yang sudah dikumpulkan dijalanan. Begitu juga Jeanine yang tersadar dan meratapi kegagalannya. Pasukan yang setia dengan Jeanine berusaha masuk gedung maka Tris dan Four serta Marcus dan Caleb yang masih selamat melarikan diri dengan kereta. Mereka  sekarang menjadi kelompok non faksi.

Penampilan Shailene Woodley biasa-biasa saja dan terlalu manis untuk menjadi seorang gadis petarung. Sedangkan Theo James bermain cukup lumayan dengan karakternya yang misterius.

Film ini mempunyai durasi yang panjang yaitu dua jam lebih namun tidak membosankan. Sayangnya adegan laga atau pertarungannya menempati porsi yang sedikit, itupun biasa-biasa saja dan tidak istimewa. selebihnya diisi dengan dialog-dialog sederhana. Beberapa momen dibuat kurang dramatis padahal seharusnya bisa dibuat lebih. Misalnya saat Tris menyadarkan Four dari pengaruh obat, saat ibunya tertembak, saat ayahnya tertembak dll. Film ini diperuntukkan buat kaum remaja setidaknya ingin merebut pasar dari film yang sudah beredar dan sukses yaitu Twilight, Hunger Games dll. Jangan lupa masih ada kelanjutannya dari film ini.

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete