--------------------------------------
Apakah kera sama dengan manusia ? Sebuah
pertanyaan yang mudah dijawab oleh siapapun namun perlu direnungkan apabila
pertanyaannya dibalik menjadi Apakah manusia sama dengan kera ? Film ini akan
sedikit membuka mata hati kita bahwa kadang-kadang sifat manusia bisa menjadi
liar sama dengan kera. Demikian juga sebaliknya, masih ada kera yang baik dan
bijaksana seperti sifat manusia.
Film ini merupakan seri kedua dari Planet of the
Apes versi Caesar. Seri pertamanya sudah dirilis pada tahun 2011 dengan judul
Rise of the Planet of the Apes. Sebenarnya sudah banyak yang dirilis sebelumnya
namun dengan tema yang berbeda. Misalnya saja pada tahun 1968 dengan bintangnya
Charlton Heston dan tahun 1970 dengan pemeran James Franciscus serta tahun 2001
dengan aktornya Mark Wahlberg.
Manusia di bumi mengalami kepunahan akibat
adanya virus Simian yang menyebar sebagai akibat percobaan laboratorium sebuah
perusahaan bernama GenSys. Beberapa manusia yang bertahan hidup berkumpul dan
bersatu membentuk komunitas dalam menghadapi bencana itu. Komunitas itu
dipimpin oleh Dreyfus yang berusaha melakukan kontak dengan dunia luar melalui
siaran radio.
Masalah yang dihadapi oleh komunitas itu adalah
terbatasnya pasokan listrik dan hanya tersisa untuk beberapa hari lagi. Untuk
itu dikirimlah beberapa orang yang dipimpin oleh Malcolm (Jason Clarke) untuk
mencari sebuah bendungan yang terletak di hutan. Konon sebelumnya bendungan itu
digunakan sebagai sumber tenaga listrik olehpenduduk sekitarnya namun karena
tidak terurus maka menjadi rusak.
Dalam perjalanan kelompok itu di hutan tiba-tiba
salah satu anggota kelompok yang bernama Carver bertemu dengan dua ekor kera.
Sayangnya Carver panik dan menembak salah satu kera sehingga membuat kawanan
kera lainnya pada datang termasuk Caesar sang pemimpin kera. Nyaris terjadi
perkelahian antara manusia dan kera namun untunglah Malcolm mampu meyakinkan
Caesar bahwa kedatangannya bukan untuk berperang sehingga berhasil kembali pulang.
Dreyfus seolah-olah tidak percaya mendapat
laporan dari Malcolm bahwa dia bertemu dengan kera yang berjalan seperti
manusia dan dapat bicara. Dreyfus tetap memaksa Malcolm untuk mendapatkan
bendungan itu walaupun harus mengorbankan kera-kera itu. Malcolm meminta waktu
beberapa hari untuk menghindarkan dari cara kekerasan atau perang. Dia menemui
Caesar dan menceritakan akan tujuannya memperbaiki bendungan agar dapat menjadi
sumber tanaga listrik. Dia berusaha meyakinkan Caesar bahwa bila hal itu tidak
disetujui maka manusia akan menyerang dan membinasakan mereka. Caesarpun
menyetujuinya namun dengan syarat tidak boleh membawa senjata.
Malcolm membawa kelompoknya termasuk Ellie istrinya
dan anaknya serta Carver yang pernah bermasalah karena dibutuhkan tenaganya.
Mereka berusaha memperbaiki peralatan-peralatan yang rusak agar berfungsi
kembali.
Koba yang merupakan tangan kanan Caesar tidak
setuju dengan kedekatan Caesar terhadap manusia. Sebelumnya dia pernah mengalami
dijadikan sebagai obyek percobaan manusia sehingga membuatnya benci kepada
manusia. Dia juga mempengaruhi anak Caesar yang menginjak dewasa agar tidak
menyukai manusia. Diam-diam dia dan kelompoknya pergi ketempat komunitas
manusia dan mengambil senjata serta membunuh penjaganya.
Malcolm bersama teman-temannya bertemu dengan
Caesar beserta anak-anaknya termasuk anak keduanya yang baru lahir. Bayi kera
tersebut bermain-main dengan istri Malcolm dan selanjutnya dengan Carver. Namun
Carver merasa risih dan bertindak kasar juga mau mengambil pistol yang ada di
dalam kotak perkakas. Tentu saja semua orang dan kera kaget serta terperanjat. Caesar
marah dan mengusirnya karena merasa dikhianati dan menyuruh mereka pulang
secepatnya.
Malcolm dan Ellie berusaha menemui Caesar di
rumahnya untuk meminta maaf atas kejadian sebelumnya. Namun suasana lagi sedih
karena istri Caesar sedang sakit parah. Ellie menawarkan untuk mengobatinya
dengan obat antibiotik yang dimilikinya. Caesarpun bersedia dan hanya memberi
waktu satu hari saja untuk melanjutkan pekerjaan bendungan.
Malcolm memutuskan untuk mengisolasi Carver di
dalam mobil yang letaknya agak jauh agar tidak mengganggu dan memprovokasi lagi.
Namun Koba datang dan membunuh Carver. Rasa bencinya terhadap manusia
membuatnya berani membunuh.
Malcolm berhasil membuat listrik menyala dan
pada saat malam menjelang perpisahan berkumpulah semua kera. Rupa-rupanya Koba
mempunyai rencana jahat malam itu. Dia membakar rumah kera dan sekaligus
menembak Caesar serta meninggalkan senjatanya. Caesar melihat sendiri bahwa
yang melakukan adalah Koba. Anak Caesar menemukan senjata itu dan Koba
menghasut bahwa manusia yang melakukan itu dan harus membalasnya dengan
menyerbu komunitas di kota. Malcolm dan keluarganya lari menyelamatkan diri
dari kejaran para kera yang lagi murka.
Koba memimpin pasukan kera menyerang manusia di
kota. Timbul banyak korban baik kera maupun manusia. Bila ada kera yang tidak
mau patuh terhadapnya akan dibunuh sedangkan pengikut Caesar ditahan didalam
mobil. Anak Caesar merasa tidak nyaman melihat perilaku Koba yang kejam bahkan
rela membunuh kera lainnya demi ambisinya padahal dalam aturan kera tertulis
bahwa kera dilarang membunuh sesama kera.
Dalam pelariannya Malcolm menemukan Caesar yang tertembak namun ternyata masih hidup walaupun luka parah. Mereka pergi ke pinggiran kota dan Caesar menunjuk sebuah rumah untuk sembunyi. Ternyata rumah tersebut adalah bekas rumah dimana Caesar dulu tinggal bersama pemiliknya. Nampak foto serta video pada masa yang lalu yang menunjukkan keakrabannya dengan sang pemilik. Malcolm sadar bahwa Caesar memang istimewa berbeda dengan kera-kera lainnya.
Ellie ingin mengoperasi Caesar dan membutuhkan
obat-obatan yang diperlukan. Untuk itu Malcolm berusaha mencarinya di dalam
kota. Tak disangka dia bertemu dengan anak Caesar dan memberitahunya bahwa
Caesar amsih hidup. Merekapun bergegas kembali ke rumah. Anak Caesar
menceritakan apa yang telah terjadi kepada Caesar, sebaliknya Caesar
memberitahu bahwa yang menembaknya adalah Koba.
Ellie berhasil mengoperasi Caesar dan sekarang
keadaannya masih lemah. Anak Caesar kembali ke kota dan membebaskan kera yang
ditahan oleh Koba. Mereka kembali menemui Caesar dan merencanakan untuk
menantang Koba. Malcolm membantu mencari jalan melalui rel bawah tanah menuju sebuah
menara tinggi yang dikuasai oleh Koba.
Caesar berhasil mencapai bagian atas menara dan bertarung
melawan Koba di antara kera-kera lainnya. Dalam aturan kera, barang siapa yang
kuat dan menang maka dia akan menjadi pemimpin kera.
Di lain pihak Dreyfus dan kawannya ingin
meledakkan menara itu karena ingin membinasakan pasukan kera. Bahan-bahan
peledak sudah disiapkan dan dipasang termasuk meminta bantuan pada pasukan dari
luar yang telah dihubungi lewat radio. Malcolm tidak setuju akan hal itu dan menodongkan
senjata agar membatalkan rencana itu. Tapi tiba-tiba Dreyfus menekan tombol
peledak dan meledaklah menara tersebut porak poranda.
Banyak kera yang menjadi korban dari runtuhnya menara namun Koba tetap melanjutkan
ambisinya untuk melawan Caesar. Pada akhirnya Koba bergelantungan dengan satu
tangan hendak jatuh kebawah dan Caesar memegang tangannya. Koba mengiba dan
mengharap belas kasihan serta berkata bahwa kera tidak akan membunuh kera.
Caesar menjawab bahwa Koba telah membunuh kera maka Koba bukanlah kera. Untuk itu
Caesar melepas pegangan tangannya sehingga Koba jatuh ke bawah dan tewas. Malcolm
menemui Caesar agar segera pergi karena ada pasukan tentara yang akan datang. Namun
dia menolak karena perang sudah terlanjur terjadi.
Cerita yang
dibuat sebenarnya sederhana namun menarik karena unsur dramatikalnya lebih
terasa. Tidak banyak aksi dan pertarungan yang disuguhkan namun intensitas
ketegangan tetap terjaga dari awal hingga akhir. Obyek kera terutama Andy
Serkis yang memerankan Caesar cukup baik dibuat dan sangat mirip dengan aslinya
misalnya cara berjalan, cara bicara dan cara mengekspresikan wajahnya. Kalaupun
ada rekayasa komputer tapi terasa halus dan tidak berlebihan.
Penulis merekomendasikan
untuk menontonnya walaupun masih akan ada seri kelanjutannya.