Tuesday, 31 July 2012

Paranormal Xperience



Paranormal Xperience
-------------------------------

Sebuah film buatan Spanyol yang menggunakan dialog dengan bahasa asli Spanyol tanpa dubbing dengan bahasa Inggris. Dirilis pada tahun 2011 di negaranya sendiri dan baru beredar di Indonesia tahun 2012. Rupa-rupanya demam 3 Dimensi dalam dunia perfilman Hollywood juga mulai diikuti perfilman Spanyol dan salah satunya adalah film ini. Tak hanya itu saja, untuk judulnya pun juga ikut-ikutan memakai kata ”paranormal”, suatu kata yang populer saat ini.

Kisah dimulai ketika seorang mahasiswi kedokteran yang bernama Angela menemui dosennya untuk meminta nilai tambahan buat ujian mendatang. Dosennya menawari untuk menyelidiki suatu legenda lama di kota Sussuro yaitu tentang Dr. Matarga yang konon kabarnya sering membunuh dan memutilasi korbannya. Angela mengajak serta kelompoknya yang berjumlah 4 orang serta adiknya sendiri sehingga total ada 6 orang yang mengikuti penyelidikan ini.

Diana adalah adik kandung Angela yang memiliki trauma masa kecil karena membunuh Ayahnya sendiri. Sampai usia dewasapun dia masih mengalami trauma sampai-sampai menyayat tangannya sendiri dengan pisau. Satu per satu teman-temannya dibunuh sehingga menimbulkan teror didalam kelompok tersebut.

Kelemahan dari film ini adalah film dibuat dengan buram dan warnanya cenderung kecoklatan seperti menonton film jaman jadul. Alur cerita dibuat seolah-olah menunjukkan film ini berjenis horror namun berubah menjadi jenis thriller psikologis sayangnya pada akhir cerita menunjukkan kembali film jenis horror dengan kemunculan Dr. Matarga asli di sebuah rumah sakit. Alur cerita yang mudah ditebak dari awal sehingga tidak ada hal baru yang didapat dari film ini.

Menonton film ini tak lebih dari sekedar menonton sinetron saja bukan sebuah film bioskop. Kualitas pemain dan dialognya tidak menunjukkan greget sebuah pertunjukkan yang wah. Aktingnya pun tidak membuat takut penonton. Suara musiknya pun terlalu berlebihan mungkin maksudnya mengagetkan penonton namun justru penonton merasa gerah dengan musik yang berlebihan seperti itu. Misalnya saja suara pintu menutup yang dilakukan oleh cleaning service sekolah, ketika angela dirangkul oleh pacarnya, burung keluar dari tumpukan lemari dan pintu mobil yang ditutup.

Cukup membosankan karena Dr. Matarganya sendiri baru muncul pada menit ke-40 dan setelah itu tidak tegang-tegang banget. Semuanya mudah diterka. Proses pembunuhan terhadap para korban tidak diperlihatkan secara langsung sehingga tidak tampak keseraman, ketakutan dan ketidakberdayaannya. Jadi bila anda ingin menonton film ini jangan mempunyai ekspektasi yang besar.


No comments:

Post a Comment