Novel World War Z
Review film-film yang sedang beredar di Indonesia. Resensi film. Sinopsis film. Info film.
Wednesday, 26 June 2013
Monday, 24 June 2013
World War Z
World War Z
------------------
World War Z di mana Z adalah kepanjangan dari Zombie merupakan sebuah film yang dibuat
berdasarkan novel berjudul sama. Novel tersebut dirilis pada tahun 2006 hasil
buah tangan Max Brooks yang terinspirasi oleh novel berjudul The Good War, sebuah novel yang berkisah
tentang perang dunia kedua. Kali ini Max membuatnya sebagai perang dunia
melawan Zombi. Sebenarnya Max sudah membuat buku mengenai Zombi pada tahun 2003
dengan judul The Zombie Survival Guide
maka seharusnya Brad Pitt yang merupakan produser membuatnya sebagai film
terlebih dahulu. Justru sebaliknya The
Zombie Survival Guide akan dibuat tahun depan.
Gerry Lane (Brad Pitt) beserta istri dan kedua
anaknya perempuan sedang mengalami kemacetan yang panjang seperti layaknya
suasana lalu lintas di kota besar Amerika. Namun ada yang sedikit beda hari itu
yaitu banyaknya helikopter yang lalu lalang. Benar saja selang beberapa waktu
terdengar kegaduhan dan teriakan orang-orang serta ledakan. Gerry dan
keluarganya berusaha melarikan diri dan menyelamatkan diri dari musibah yang
tidak diketahui penyebabnya. Dengan instingnya sebagai mantan anggota PBB yang
pernah bertugas di daerah konflik maka dia berhasil mengetahui keadaan tersebut
diakibatkan oleh Zombi. Zombi akan menggigit manusia dan dalam waktu 10 detik
maka korban tersebut akan berubah menjadi Zombi baru. Hal tersebut terjadi
secara terus-menerus sehingga menghasilkan Zombi-Zombi baru.
Gerry mendapat tugas baru dari mantan atasannya
dengan imbalan keluarganya akan ditampung di kapal perang yang sekaligus
sebagai tempat penampungan untuk orang-orang yang terpilih atau orang-orang
penting. Tugasnya yaitu mendampingi dokter muda ahli virus mencari obat di
Korea. Sayangnya pesawat kehabisan bensin dan mendarat disebuah pangkalan udara
untuk mengisi bensin. Sayangnya sang dokter ceroboh dan kepleset sehingga
pistol yang dibawanya menembak dirinya sendiri dan akhirnya tewas. Karena sudah
tidak ada lagi yang bisa dikerjakan, Gerry berusaha mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya tentang Zombi. Alhasil didapat informasi mengenai seseorang
di Israel, berangkatlah mereka ke sana. Israel ternyata sudah memprediksi akan
adanya Zombi sehingga dibangunlah tembok sebagai benteng mengelilingi negara tersebut.
Tak disangka ternyata Zombi dapat memanjat tembok dan berhasil masuk ke Isarel
dan mengakibatkan kehancuran.
Gerry ditemani oleh Segen (Daniella Kertesz)
seorang wanita tentara Israel berhasil lolos dengan menumpang pesawat penumpang
umum. Ternyata ada Zombie yang menyusup di dalam pesawat terbang sehingga
terjadi kekacauan diudara. Gerry memutuskan untuk mengebom mereka dengan resiko
pesawat hancur dan jatuh ke bumi. Untunglah Gerry dan Segen selamat serta bisa
mencapai ke sebuah gedung pusat penelitian PBB.
Gerry mempunyai ide bagaimana kalau menggunakan
virus untuk melawan virus sebagai kamuflase. Artinya virus tidak akan menyerang
sebuah inang yang sudah tercemar virus. Sebelumnya dia mengamati bahwa ada
orang-orang yang tidak diserang oleh Zombi yaitu orang yang sakit atau lemah. Hal
itu masih mempunyai kendala karena siapa yang mau jadi bahan percobaan yang
harus berhadapan dengan Zombi langsung. Kendala lain yaitu botol-botol virus
disimpan di gedung sebelah yang berisi Zombi. Mau tak mau harus mengambil botol
tersebut. Gerry berhasil menemukan ruangan penyimpan botol-botol virus. Sayangnya
Gerry terjebak dalam ruangan karena ada Zombi yang sudah menunggu di pintu
keluar.
Gerry memutuskan dirinya sendiri sebagai kelinci
percobaan dengan menyuntikkan virus sehingga dirinya menjadi sakit. Benar,
Zombi tidak bisa mendeteksi keberadaan Gerry. Percobaan berhasil. Akhirnya PBB
memproduksi vaksin-vaksin itu yang digunakan sebagai kamuflase tetapi bukan
sebagai obat untuk menyembuhkan Zombi. Vaksin-vaksin digunakan oleh manusia yang
masih hidup untuk mempertahankan diri atau untuk melawan Zombi.
Bagi penonton yang suka film tentang Zombi atau
mayat hidup, jangan berharap Zombi disini sama dengan yang pernah anda tonton
sebelumnya. Jauhkanlah bayangan anda dengan tubuh berlumuran darah, wajah seram,
memakan daging manusia, pakaian compang-camping dan haus darah serta berjalan
dengan langkah tertatih-tatih. Ini adalah sebuah paradigma baru. Zombi di sini
digambarkan dengan wajah yang tidak seram, pakaian juga normal, tidak memakan
daging, tidak haus darah dan cenderung
hanya menggigit saja, bisa berlari cepat serta memanjat dinding. Zombi juga
menjadi aktif bila mendengar suara, bukannya bau daging yang membuatnya
mengejar manusia.
Film ini berbeda dengan novelnya sendiri. Dalam
novelnya alur cerita berisi kesaksian dari orang yang pernah mengalami dari
berbagai Negara setelah 10 tahun serangan Zombi. Sedangkan dalam filmnya cerita
dimulai dengan serangan Zombi itu sendiri saat ini, bukan 10 tahun kemudian. Film
ini disajikan dengan ketegangan sejak awal sampai akhir. Sifat ketegangan yang
ditampilkan bukanlah horor atau misteri malam tetapi sebuah ketegangan thriller yang berpacu dengan waktu.
Special efek yang digunakan cukup lumayan dalam
menghadirkan ribuan Zombie yang tumplek
blek dan memanjat tembok atau gedung bertingkat. Penampakan pesawat terbang
dengan manusia yang berhamburan keluar cukup membuat penonton bertahan napas
dengan pikiran kapan ketegangan ini bisa berakhir.
Secara umum penampilan semua pemainnya lumayan. Hanya
saja sang sutradara berusaha menyampaikan cerita tentang emosional keluarga dan
keterikatannya kurang maksimal. Ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan
seperti misalnya kenapa Zombi bisa bekerja sama memanjat tembok. Kenapa Zombi
tidak memangsa korbannya melainkan menggigit saja lalu meninggalkannya. Sebagai
sebuah tontonan film ini cukup lumayan.
Monday, 17 June 2013
Man Of Steel (3D)
Man Of Steel (3D)
-----------------------
Cerita di mulai dari
situasi planet Krypton yang mengalami kekacauan karena eksplorasi yang
berlebihan. Jor-El (Russell Crowe) sudah memperingatkan para dewan pemimpin
akan kehancuran planet Krypton dengan cara persuasif. Demikian juga Jenderal Zod
(Michael Shannon) yang tidak setuju namun dilakukan dengan cara yang salah
yaitu melakukan perang dan mengkudeta dewan pemimpin. Jor-El berhasil melakukan
pembuahan secara alami bersama sang istri, Lara dan melahirkan bayi yang diberi
nama Kal-El. Jenderal Zod berhasil membunuh Jor-El sedangkan sang bayi berhasil
diselamatkan dan dikirim menuju bumi.
Pada akhirnya Jenderal
Zod berhasil ditangkap dan ditahan dalam pesawat khusus. Seperti yang
diperkirakan sebelumnya maka kehancuran planet Krypton benar-benar terjadi dan
tak satupun yang bisa selamat. Dampak dari ledakan tersebut ternyata
membebaskan Zod dan kawan-kawannya. Zod berusaha mencari planet lain yang bisa
digunakan untuk kelangsungan hidupnya dan kelompoknya.
Sang bayi Kal-El berhasil
mendarat di bumi di daerah Kansas dan ditemukan oleh keluarga petani Jonathan Kent
(Kevin Costner) dan istrinya, Martha Kent. Bayi tersebut diberi nama Clark
Kent. Masa kecil, masa remaja dan masa dewasa Clark merupakan masa yang sulit
baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di sekitarnya. Dia dianggap
sebagai anak yang aneh dan penyendiri oleh teman-temannya bahkan kerap kali di bully. Bahkan pada saat menolong
orangpun sempat dianggap anak yang aneh. Ayahnya berusaha memberikan pengertian
bahwa tidak perlu menunjukkan kekuatannya karena banyak orang yang tidak siap
akan hal itu. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan keinginannya untuk
menolong orang. Yang lebih menyakitkan lagi pada saat ayahnya tewas terkena
badai tornado padahal saat itu Clark bisa menolong dengan kekuatannya. Tapi sang
ayah rela agar Clark tidak menunjukkan kekuatannya di depan mata orang banyak.
Clark berusaha mencari
tahu asal-usulnya dan menemukan sebuah pesawat yang terpendam di gurun es dan
muncullah Jor-El, ayahnya dalam bentuk bayangan yang menjelaskan secara detil
latar belakangnya. Tiba-tiba muncul wartawati Lois Lane yang bekerja di koran daily planet yang sebelumnya menguntit
sehingga tahu keadaan Clark. Lois menulis artikel koran tentang pesawat dan adanya
manusia lain yang berasal bukan dari bumi tetapi tidak disetujui oleh kepala
redaksi. Lois pun melalui perantara menyebarkannya melalui internet. Alhasil
dia diskors oleh kepala redaksi.
Di saat yang sama badan antariksa
Amerika mendeteksi adanya pesawat asing yang menuju bumi dan ada warga yang
memfoto atau merekam gambarnya serta televisi yang menyiarkan berita itu. Bahkan
Jenderal Zod mengancam pihak keamanan agar menyerahkan Clark. Mau tak mau Lois
menjadi incaran dan ditangkap pihak FBI karena dianggap tahu banyak tentang
artikel yang dibuat. Clark yang berubah menjadi Superman melakukan barter dengan
Lois dan bersedia ditangkap FBI. Clark menganggap yang dicari Jenderal Zod
adalah dirinya bukan Lois.
Ternyata Jenderal Zod
ingkar janji, dia menginginkan Lois juga ikut ditangkap dan dibawa ke pesawat
asing. Superman kekuatannya menjadi hilang ketika berada di pesawat asing
sehingga tidak bisa melakukan perlawanan. Dia diminta untuk menyerahkan codec
milik ayahnya yang dikirim ke bumi bersamaan ketika bayi di mana codec itu
berisi data seluruh bayi Krypton. Rupa-rupanya bayi–bayi di planet Krypton
dihasilkan dari pembuahan yang tidak alami. Codec itu ternyata bukan berupa
benda atau alat melainkan sudah melebur ke dalam tubuh Superman.
Pada mulanya terjadi
pertarungan segitiga antara Jenderal Zod, Superman dan FBI namun akhirnya
Superman bisa meyakinkan pada FBI bahwa mereka berdua tidak bermusuhan dan yang
perlu dilawan adalah Jenderal Zod dan anak buahnya. Perkelahian antara manusia
super dengan manusia super sangat dahsyat dan penuh kehancuran.
Jenderal Zod mempunyai
rencana untuk membangun kembali planet Krypton di bumi tentu saja dengan mengorbankan
banyak nyawa manusia. Dia menggunakan ”mesin dunia” yang dipasang pada sisi
utara dan selatan sehingga menghasilkan getaran gaya gravitasi yang bisa
mengangkat mobil dan menghempaskannya kembali, meruntuhkan serta menghancurkan
gedung-gedung bertingkat. Mesin dunia bisa membelokkan peluru kendali dengan
energi kinetik yang dimilikinya. Dengan segala upayanya, Superman berhasil
menghancurkan mesin dunia sekaligus membunuh Jenderal Zod.
Film ini penuh dengan
adegan aksi perkelahian dan pertarungan dengan memanfaatkan teknologi CGI. Unsur
3 Dimensi tidak begitu banyak membantu karena kebanyakan adegan dilakukan
dengan gerakan cepat sehingga kecepatan mata dalam merespon efek gerakan tidak
dapat menstimulasi dengan baik. Design baju yang digunakan sangat berbeda
dengan Superman sebelumnya yang berwarna biru dan celana segitiga merah. Kali ini
di design dengan warna gelap agak kehitaman dengan tekstur berjala-jala seperti
punya Spiderman.
Karakter Superman berbeda
dengan sebelumnya. Kali ini digambarkan dengan masa kecil yang kurang bahagia
dan penuh penderitaan terutama dari segi psikis termasuk ketika dewasa yang
harus berpindah dari satu kota ke kota yang lain. Pekerjaannya pun kalau
sebelumnya adalah seorang wartawan maka sekarang menjadi buruh di kapal dan pelayan
restoran. Menjadi wartawanpun hanya ditampilkan sebentar di akhir film. Sosok Henry
Cavill menurut penulis sebenarnya kurang pas karena terlihat terlalu berotot
dan wajahnya terlalu sangar dengan brewoknya walaupun sudah dicukur tapi masih
terlihat sisa brewoknya. Seharusnya sosok Superman terlihat manis dan klimis
serta tidak berotot karena ini bukanlah Hulk melainkan manusia super yang tidak
mempan ditembus peluru.
Film ini berakhir dengan
kemenangan Superman setelah baku hantam dan duel yang memporak-porandakan kota.
Namun tewasnya Jenderal Zod diperoleh dengan begitu gampang yaitu dipiting
lehernya. Padahal sebelumnya ditampilkan begitu kuatnya tubuhnya bahkan
gedung-gedung ditabrak dan aspal jalanan berbenturan, sama sekali tidak melukai
tubuhnya. Seharusnya bisa dibuat yang lebih spekatkuler lagi cara matinya.
Secara keseluruhan film
ini, penulis merekomendasikan untuk menontonnya apalagi menjelang liburan anak
sekolah.
Thursday, 13 June 2013
Vehicle 19
Vehicle 19
--------------
Sebuah film produksi gabungan Industrial
Development Corporation of South Africa dan Safran Company yang pengambilan
gambarnya dilakukan di Afrika Selatan tepatnya di kota Johannesburg. Sebuah
kota yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi di dunia. Bayangkan dalam satu
hari rata-rata terjadi korban pembunuhan sebanyak 50 orang. Suatu angka yang
membuat anda pasti geleng-geleng kepala. Dalam film ini setidaknya anda akan
melihat sedikit tentang kekumuhan dan kriminalitas jalanan yang terjadi.
Michael Woods (Paul Walker) datang dari Amerika ke
Johannesburg untuk menemui istrinya. Latar belakang Michael baru saja keluar
dari penjara dan merupakan seorang pecandu alkohol. Tujuannya hendak melakukan
rekonsiliasi dengan istrinya yang sekarang bekerja di kedutaan besar. Begitu tiba
di bandara, mobil yang disewanya ternyata tidak sesuai dengan pesanan, yang
seharusnya sedan tapi mendapatkan minivan.
Di tengah perjalanan, tak disangka-sangka ada
wanita yang terikat dengan mulut yang tertutup didalam mobilnya. Hal ini
membuat kaget Michael, terlebih sebelumnya sudah menemukan handphone dan
pistol. Wanita tersebut bernama Rachel (Naima Mclean) seorang jaksa yang
menyelidiki bahwa pimpinan polisi terlibat dalam perdagangan sex. Alhasil dia
diculik dan rencananya akan dibunuh.
Michael mendapat telepon dari seseorang agar menuju
ke jalan Smut untuk menukar mobilnya dan sekaligus mengantar cewek tersebut. Namun
pada saat tiba di tempat tujuan justru mereka mendapat serangan tembakan. Akhirnya
dia memutuskan untuk melarikan diri dan menyelamatkan Rachel. Kuatir akan
keselamatan istrinya maka mereka berusaha memberitahukannya tapi istrinya
keburu keluar gedung kedutaan, padahal diluar sana sudah ada orang yang mau
menculiknya. Mau tak mau Michael membuat keributan agar istrinya tahu dan
kembali masuk ke dalam gedung. Sayangnya, Rachel tertembak dan sebelum tewas
memberikan kesaksian yang direkam pakai handphone.
Michael menjadi buronan pihak kepolisian karena
dianggap membunuh Rachel. Sesuai pesan Rachel, rekaman itu harus diberikan
kepada hakim Musuka di pengadilan karena dia termasuk bersih. Untuk mencapai
pengadilan terjadi kejar-mengejar antara Michael dan polisi yang dipimpin
detektif Smith. Sampailah di depan pengadilan yang banyak dijaga polisi lokal
gedung sedangkan dijalanan sudah dikepung oleh Smith dan banyak polisi. Karena posisinya
terjebak dan tidak bisa masuk gedung pengadilan maka Michael menyandera seorang
wartawan TV yang sedang meliput disana di dalam mobil. Tuntutannya kepada
polisi lokal adalah dipertemukan dengan hakim Musuka.
Smithpun tak mau buruannya hilang dan kedoknya
terbongkar, dia ingin mengambil alih penagkapan Michael walaupun sempat ribut dengan
polisi lokal. Tak disangka Smith langsung menembak Michael dan terkena di dadanya.
Dengan cepat Michael memutar rekaman di handphone dan disiarkan langsung
melalui microphone yang dibawa wartawan. Terbongkarlah semua skandal pimpinan
polisi beserta kelompoknya.
Sayangnya film ini digarap oleh sutradara lokal dan
sekaligus sebagai penulis cerita yaitu Mukunda Michael Dewil yang masih kurang
berpengalaman sehingga cerita yang ditampilkan terkesan klise. Kisah wanita
yang terikat dan ditemukan dalam mobil selanjutnya ditolong, sudah pernah
disajikan dalam film Transpotter. Kisah polisi kotor juga banyak diekspose dalam
film. Kisah kebut-kebutan mobil sudah tak terhitung banyaknya. Apalagi pada
saat yang sama Paul Walker juga ikut membintangi Fast & Furious 6 yang
beredar saat ini.
Untungnya film ini diselamatkan oleh kehadiran Paul
Walker. Dia sendiri bermain baik dalam mengekspresikan sikapnya yang marah,
kecewa dan takut. Sebagian besar perannya berada di dalam mobil sehingga
otomatis sudut gambar hanya sebatas dada dan kepala. Berbeda dengan peran Naima
Mclean yang rasanya kurang pas. Paras wajahnya kurang menunjukkan penghayatan
sebagai seorang korban penculikan terlebih lagi pada saat akan mati, tidak ada
aura kesakitan atau kepedihan.
Jangan dibandingkan adegan kebut-kebutan disini
dengan Fast & Furious 6 yang jauh berbeda kualitasnya. Di film ini standard
sekali kebut-kebutannya dan halangannya, ada orang menyeberang jalan, ada kotak
sampah yang menghalangi dst. Tidak ada adegan perkelahian dan pertarungan yang
ditampilkan. Cocoknya film ini sebagai film lepas di televisi. Karena alasan itukah
pihak bioskop 21 tidak memutarnya ? Entahlah…
Monday, 10 June 2013
After Earth
After Earth
---------------
Will Smith kembali berakting dengan anaknya yang
bernama Jaden Smith untuk yang kedua kalinya setelah The Pursuit of Happyness. Dalam film ini Will Smith bertindak
sebagai produser dan sekaligus sebagai penulis cerita. Pembuatannya menggunakan
kamera resolusi 4K yang merupakan resolusi terbaru dalam sinema digital yang
biasa disebut dengan UHD (Ultra High Definition).
Bumi saat ini sudah tidak dihuni oleh manusia sejak
mereka pindah ke ruang angkasa dan menempati suatu daerah yang bernama Nova
Prime. Kondisi bumi yang sudah lama ditinggalkan mengakibatkan adanya
perubahan-perubahan yang sangat tidak cocok bagi manusia untuk hidup. Kadar oksigen
yang rendah, perubahan cuaca yang terjadi secara drastis dan bila malam suhu akan
mencapai titik beku. Ditambah lagi perubahan dari binatang-binatang yang hidup
mengalami evolusi. Untuk itu bumi dikarantina.
Kitai (Jaden Smith) gagal dalam ujian menjadi
Ranger padahal ayahnya, Chyper (Will Smith) adalah seorang Jenderal Ranger. Dalam
keadaan galau dan takut akan kemarahan ayahnya membuat Kitai serba salah
apalagi dididik dalam aturan militer. Tidak hanya itu, memory masa lalunya terus
menghantui, yang membuat tewas sang kakak yang dibunuh oleh Ursa dalam
melindungi dirinya. Ursa adalah monster binatang yang tidak bisa melihat tetapi
dapat merasakan manusia melalui hormon pheromone. Hormone pheromone ini muncul
ketika manusia merasa takut.
Untuk membantu psikologi sang anak, Chyper mengajaknya
ikut bertugas ke tempat latihan militer yang jaraknya cukup jauh dengan naik
sebuah pesawat angkasa luar. Didalam pesawat itu terdapat pula Ursa yang ditangkap
dan akan dijadikan obyek latihan. Sayangnya ada badai meteorit dan pesawat
mengalami kerusakan serta jatuh ke bumi. Yang selamat hanya ayah dan anak
sedangkan yang lainnya tewas. Chyper mengalami patah tulang kaki dan Kitai
sehat walafiat.
Sayangnya alat darurat keselamatan untuk
mendapatkan pertolongan dari Nova Prime yang berada di bagian ekor pesawat jatuh
terpisah dan jaraknya cukup jauh. Jadi mau tak mau hanya Kitai sendirian yang
harus mencarinya sedangkan Chyper menguidenya
dari dalam pesawat. Berbekal pedang milik ayahnya dan obat oksigen maka
petualangan Kitai dimulai. Halangan dan hambatan satu per satu ditemui oleh
anak berumur 13 tahun ini yang tentu saja masih labil. Gorila yang marah,
lintah yang beracun, suhu yang dingin, harimau yang lapar dan tentu saja Ursa
sebagai musuh utamanya.
Will Smith bermain cukup baik dalam memerankan
seorang ayah sekaligus sebagai Jenderal dengan pola bicara seorang militer yang
keras. Jaden Smith bermain cukup baik dalam memerankan seorang anak yang belum
siap menjadi Ranger dalam usianya yang masih muda namun terpaksa harus menjadi
Ranger dalam kondisi nyata untuk mempertahankan hidup.
Sayangnya film ini dibuat dengan kurang begitu
megah. Binatang gorilla muncul seperti gorilla biasa seharusnya tampil dengan
berbeda karena mengalami evolusi. Binatang harimau muncul dengan berbeda namun
sayangnya penggarapannya terkesan jelek walaupun menggunakan bantuan CGI. Monster
Ursa pun digambarkan kurang detil bahkan terkesan monster yang ada pada film
jadul. Petualangan di bumi kurang banyak untuk menggambarkan keliaran binatang
dan tumbuhan yang sudah berevolusi. Seharusnya ditampilkan lebih banyak
binatang yang berevolusi dan beradaptasi untuk survive satu sama lain.
Beberapa hal yang merupakan kekurangan film ini
yaitu, burung garuda yang pada awalnya ingin membunuh Kitai malah terakhirnya
menolong Kitai. Pesawat yang jatuh dari ketinggian angkasa luar seharusnya
hancur berkeping-keping tetapi ini masih sebagian besar utuh bahkan peralatan
elektroniknya masih bekerja dengan baik. Kitai kecil yang selamat dari Ursa
padahal dia mengalami ketakutan yang luar biasa yang tentu saja seharusnya
terdeteksi Ursa.
Monday, 3 June 2013
Now You See Me
Now You See Me
------------------------
Sebuah film yang cukup unik dengan menyajikan tema
mengenai sulap dan sekaligus action. Walaupun
sudah ada film bertema sulap sebelumnya, misalnya The Prestige, The Illusionist
dan Red Light tetapi jangan kuatir, film ini tampil dengan berbeda. Digarap dengan
lebih segar dan modern oleh sutradara Louis Letterrier yang kelahiran Perancis.
Louis membuat alur ceritanya seperti sulap saja karena diawal diberikan
permainan yang bagus dan semakin lama semakin meningkat level permainannya dan
di akhir cerita diberikan jawabannya.
Kisah dimulai dari seseorang yang misterius yang
merekrut empat orang pesulap yaitu Daniel (Jesse Eisenberg) yang ahli bermain
kartu, Henley (Isla Fisher) yang ahli permainan berbahaya, Jack Wilder (Dave
Franco) yang ahli kecepatan tangan, Merrit (Woody Harrelson) yang ahli hipnotis.
Mereka tidak tahu apa dan siapa orang misterius yang mengundang mereka untuk
masuk kedalam suatu misi tertentu. Semua dibuat dan direncanakan secara detil
selama satu tahun. Setelah itu mereka muncul ke hadapan publik dengan menamakan
kelompok mereka four horseman alias
empat pesulap. Pertunjukan pertamanya dilakukan di Las Vegas dengan sponsor
Arthur Tressler (Michael Caine) pemilik perusahaan asuransi.
Pertunjukan pertama dengan tema merampok bank dilakukan
dengan memanggil seseorang secara acak dan jatuh pada seorang laki-laki dari Perancis
yang memiliki rekening tabungan di bank Perancis. Kepala orang tersebut
dipasang sebuah teletransporter yang
dapat mengirim orang tersebut ke bank Perancis kemudian menaruh sebuah kartu
yang ditandatangani ke dalam brankas. Hal ini sebagai bukti bahwa orang
tersebut benar-benar pernah datang ke bank. Uang dalam brankaspun ikut terkirim
ke Las Vegas dan dibagikan kepada semua penonton yang hadir.
Tentu saja kejadian tersebut membuat heboh seluruh
penonton dan juga pihak kepolisian Las Vegas serta pihak Perancis. Untuk itu
Dylan (Mark Ruffalo) mendapat tugas untuk menangkap keempat pesulap tersebut. Tak
ketinggalan pula, pihak Perancis mengirim Alma (Melanie Laurent) untuk ikut
menyelidiki kasus perampokan tersebut. Sayangnya tidak ada bukti yang dapat
menunjukkan keterlibatan mereka sehingga dilepaskan oleh Dylan. Apalagi yang
namanya sulap antara percaya dan tidak percaya.
Ternyata pada saat pertunjukkan keempat pesulap
tersebut direkam oleh Thaddeus (Morgan Freeman) yang merupakan seorang anti
sulap. Artinya dia berusaha mengungkap trik-trik yang dilakukan oleh pesulap
dan mempermalukannya serta menjualnya secara online. Dylan dan Alma
mewawancarai Thaddeus dan menggali informasi darinya. Ternyata ditemukan
triknya yaitu ada lubang dipanggung yang dibuat mirip dengan brankas bank di
Perancis.
Pertunjukan kedua dilakukan di New Orleans dengan
janji lebih heboh dari sebelumnya. Arthur Tressler sebagai pihak sponsor
mengetahui rencana Thaddeus yang merupakan ancaman untuk kesuksesan acara
keempat pesulap. Arthur menawari sejumlah uang agar Thaddeus pergi meninggalkan
kota tersebut namun ditolak olehnya. Acara dimulai dengan menyuruh setiap orang
menuliskan saldo rekening banknya masing-masing didalam amplop. Demikian juga
dipanggung ada tulisan saldo rekening dari sponsor mereka Arthur. Tak diduga
saldo rekening Arthur berkurang sedikit demi sedikit dan berpindah ke tulisan
saldo penonton. Pada awalnya Arthur merasa itu hanya bagian dari pertunjukan
namun siapa sangka kalau hal itu merupakan hal yang nyata. Dylan dan Alma
memburu mereka dan terjadi kejar-kejaran bagaikan seekor kucing dan tikus dan lagi-lagi
keempat pesulap tersebut lebih unggul.
Arthur menyewa Thaddeus untuk membalas kepada
keempat pesulap itu. Dylan menganggap Thaddeus terlibat dan merupakan pesulap
kelima yang membantu dibelakang layar keempat pesulap itu namun tidak ada
buktinya. Dylan dan Alma berhasil mengetahui persembunyian keempat pesulap
disebuah apartemen dan penggerebekan dilakukan. Daniel, Henley dan Merrit
berhasil melarikan diri sedangkan Jack Wilder masih belum selesai membakar
dokumen-dokumen. Terjadi perkelahian dan dilanjutkan kebut-kebutan di antara
mereka yang mengakibatkan mobil Jack terbalik dan terbakar, Jack tewas.
Dylan dan Alma memburu uang dalam brankas yang akan
digunakan untuk pertunjukan ketiga di kota New York. Mereka selalu kalah selangkah
dibanding ketiga pesulap itu. Brankas telah diangkut oleh truk. Mereka mengejarnya
dan menyuruhnya tetap berjalan ke tujuan sebagai jebakan. Setelah sampai
dilakukan pengintaian siapa yang akan mengambil uang itu dan ternyata orang
yang membuka truk itu adalah anak buah Thaddeus. Thaddeus beralibi dan membela
diri bahwa dia hanya mengikuti truk itu dan tidak terlibat. Setelah brankas dibuka
ternyata isinya bukanlah uang seperti yang diduga melainkan mainan boneka dan
balon anak-anak.
Pertunjukkan ketiga dimulai, Dylan dan Alma berusaha
membatalkan dan menangkap ketiga pesulap. Pertunjukkan tetap berjalan dan
terjadi hujan uang. Ketiga pesulap sekaligus menghilang dari keramaian
penonton. Ternyata kali ini uang yang disebar adalah bukan uang asli melainkan
uang mainan. Thaddeus pergi menuju mobilnya dan begitu pintu dibuka maka
berhamburan uang yang banyak didalamnya. Rupa-rupanya uang yang ada di brankas
sudah berpindah ke mobil. Dylanpun menangkap Thaddeus.
Di dalam penjara Thaddeus dikunjungi oleh Dylan. Dia
merasa dijebak. Dengan mencoba rekonstruksi ulang maka diketahui bahwa
sebenarnya pesulap kelima adalah Dylan sendiri. Namun dia masih bingung sebab
musabab dia dijebak. Keempat pesulap bertemu di central park termasuk Jack
Wilder yang ternyata masih hidup. Mereka berempat menemui orang yang merekrut
mereka setahun yang lalu, yang tidak diketahui jati dirinya. Mereka kaget juga
begitu yang ditemui adalah Dylan orang yang selama ini menjadi musuhnya.
Jawaban apa dan mengapanya baru terungkap di akhir
film ketika Dylan menemui Alma di Perancis. Dendam adalah motifnya. Rupa-rupanya
ayah Dylan adalah seorang pesulap yang pernah dibuka triknya dan dipermalukan
oleh Thaddeus. Pada pertunjukan terakhirnya ayahnya dimasukkan kedalam peti dan
ditenggelamkan ke sungai namun tewas dan mayatnya tidak ditemukan. Arthur
adalah pengusaha asuransi yang menolak klaim kematian ayahnya. Bank di Perancis
yang tidak mencairkan uang ayahnya. Dan perusahaan brankas yang membuat peti
tidak sesuai spesifikasi seperti yang diminta ayahnya.
Semua pemain telah tampil dengan baik dan pas
sekali dengan karakter yang dimainkannya. Penonton perlu konsentrasi di sesi
akhir film karena semuanya terungkap disana dalam waktu yang singkat. Film ini
cukup menghibur sebagai sebuah tontonan. Mungkin banyak adegan yang masih perlu
dipertanyakan tetapi jangan lupa film ini tentang sulap yang bisa menghilangkan
kelinci dan memunculkannya kembali. Artinya, nikmati saja untuk kepuasan anda.
Subscribe to:
Posts (Atom)