Man Of Tai Chi
Man Of
Tai Chi
--------------------
Sebuah
kelembutan bisa berubah menjadi sebuah kekuatan dan sebuah keluguan bisa
berubah menjadi sebuah keserakahan. Hal inilah yang sekiranya ingin diungkap
oleh pembuat film ini. Dibintangi oleh Keanu Reeves yang sekaligus merangkap sebagai
sutradara untuk pertama kalinya. Penggarapan film ini merupakan kerja sama
antara perusahaan Amerika dan China dengan memakai setting di Hong Kong dengan
para pemain yang mayoritas artis Mandarin. Bahasa yang digunakan adalah campuran
antara bahasa Mandarin dan Inggris. Artis Indonesia juga ada yang ikut berpartisipasi
dalam fim ini yaitu Iko Uwais.
Donaka
Mark (Keanu Reeves) adalah seorang pengusaha dalam bidang pertarungan duel maut
dimana aturannya adalah harus ada yang tewas salah satunya. Bila lawan tidak
mau membunuhnya maka Konaka sendiri yang akan membunuhnya. Hal tersebut
dijadikan ladang subur sumber uang oleh Konaka dengan menyiarkannya melalui
internet secara online sebagai sebuah reality show yang ditonton khusus oleh
orang-orang kaya.
Tiger
Chen (Tiger Hu Chen) seorang perwakilan perguruan Tai Chi Ling Kong ikut dalam
pertandingan kompetesi kungfu di kota Beijing. Pekerjaan sehari-harinya sebagai
seorang kurir yang mengantar surat atau barang. Dia tinggal di apartemen kecil
seorang diri yang cukup jauh dengan tempatnya berlatih Tai Chi. Gurunya menyadari
bahwa ilmu Tiger Chan masih belum sempurna sehingga menyarankannya untuk
bermeditasi untuk bisa mengendalikan Chi nya namun tidak dihiraukannya.
Donaka
melihat di TV akan potensi Tiger Chen yang lugu dengan menggunakan jurus-jurus
Tai Chi yang sebenarnya adalah untuk seni atau pertunjukkan dan bukan untuk
berkompetisi. Donaka mengutus anak buahnya untuk merekrutnya dengan imbalan
uang yang besar.
Pada saat
yang sama kuil perguruan Ling Kong milik sang guru akan dibongkar oleh pengembang
karena dianggap sudah tidak layak karena berusia ratusan tahun. Masih ada
kesempatan untuk memperbaiki bagian-bagian yang rusak selama 30 hari namun itu
membutuhkan biaya yang besar. Akhirnnya Tiger Chen menerima tawaran untuk
bertarung dengan uang yang diterimanya akan dipakai untuk membiayai renovasi
itu.
Pertarungan
demi pertarungan dijalaninya dan Tiger Chen pun selalu menang maka uangpun mengalir
terus-menerus. Namun demikian hal itu menjadikannya berubah dari yang semula lugu
menjadi pribadi yang keras. Bahkan sempat melukai orang ketika bertanding
kompetisi Kungfu yang mengakibatkannya kena diskualifikasi.
Pada
saat renovasi telah selesai maka dia ingin mengundurkan diri tetapi hal itu tidak
disukai oleh Donaka. Tiger Chen bekerja sama dengan Jingshi (Karen Mok) polisi
wanita dari Hong Kong yang memburu Donaka. Rupa-rupanya atasan Jingshi merupakan
komplotan dari Donaka yang berusaha menghalangi Jingshi saat hendak menggerebek
tempat pertarungan.
Tiger Chen
tidak mau bertarung saat melawan Gilang Sanjaya (Iko Uwais) dan tentu saja
membuat Donaka marah. Tiba-tiba terjadi penggerebekan oleh Jingshi tetapi
Donaka berhasil lolos. Keesokannya, Donaka menemui Tiger Chen di kuil perguruan
untuk membunuhnya dan terjadilah duel maut yang dimenangkan oleh Tiger Chen.
Secara
umum film ini biasa-biasa saja karena tema duel pertarungan sudah sering kali
difilmkan misalnya Bloodsportnya Van
Damme. Permainan akting Keanu Reeves juga biasa dan tidak banyak mengeksplorasi
diri. Tiger Hu Chen yang sebelumnya adalah seorang stuntman dalam film Matrix tidak mampu menghadirkan pertarungan
heboh model Matrix itu sendiri dan bisa dikatakan satu level dibawah Matrix., padahal
Matrix pertama dibuat tahun 1999. Film-film yang berunsur silat Tai Chi pun sudah
banyak dibuat misalnya Tai Chi Masternya
Jet Lee maka Tigerpun masih satu level dibawah Jet Lee.
Alur
cerita yang sederhana dan tanpa membangun emosi yang kuat sehingga film ini
tersaji datar-datar saja. Kadangkala teriakan-teriakan saat berkelahi tidak
sesuai dengan mulut atau gerakannya. Yang menarik disini adalah tata musik yang
mengiringi sepanjang film ini terdengar keren dan modern serta pas dalam
menunjukkan gambarnya. .
Salah
seorang artis Indonesia yaitu Iko Uwais ikut berperan dalam film ini sebagai
penantang dalam pertarungan yang batal. Sayangnya porsi yang diberikan untuk
tampil hanya sedikit, sekitar satu menit saja.
Itupun tidak ada perkelahian dan pertarungan yang berarti serta tubuh
berdarah-darah. Tidak ada yang namanya jurus pencak silat seperti yang
digembar-gemborkan sebelumnya. Jadi Iko hanya kebagian peran kecil sekali alias
penggembira saja. Bandingkan dengan jurus Tai Chi yang ditampilkan dengan
indah.
Iko
tampak bermain dengan penuh beban yang terlihat dari gerakannya yang seperti
bermain-main sehingga kelihatan aneh. Kondisi badan terlihat gemuk dan berbeda
dengan fisik pada film sebelumnya. Berbeda dengan penantang-penantang lainnya
yang berekspresi dengan serius serta gerakan-gerakan pertarungan yang baik.
Peran Iko bila dibandingkan dengan Joe Taslim dalam Fast and Furious masih kalah satu langkah. Namun demikian penulis
memberikan acungan jempol karena Iko sudah berhasil bermain di perfilman luar
negeri.
No comments:
Post a Comment