Upside Down
Upside
Down
-----------------
“Isabella adalah, kisah cinta dua
dunia. Mengapa kita berjumpa, namun akhirnya terpisah. Siang jadi hilang,
ditelan kegelapan malam. Alam yang terpisah, melenyapkan sebuah kisah…” Itulah lirik sebuah lagu yang
berjudul Isabella yang dipopulerkan oleh Amy Search. Rupa-rupanya lirik
tersebut mempunyai tema yang sama dengan film Upside Down yang di sutradarai
oleh Juan Solonas yang lahir di Argentina dan besar di Perancis. Film produksi
Kanada dan Perancis ini mengangkat kisah cinta yang dibuat cukup unik dengan
menggambarkan dua dunia yang benar-benar berbeda.
Alkisah
ada dua planet kembar yang keberadaannya berdampingan alias nyaris bersentuhan
dan disebut dunia atas dan dunia bawah. Dunia atas merupakan sebuah kehidupan
yang serba modern dan mapan sedangkan dunia bawah bertolak belakang seratus
delapan puluh derajat dengan kehidupannya yang miskin dan kumuh. Dunia atas berupaya
mengeksploitasi kekayaan alam dunia bawah dan menjadikan warga dunia bawah sebagai
warga kelas bawah juga. Setiap orang memiliki gaya gravitasi pada planetnya
masing-masing. Warga planet atas tidak bisa berdiri tegak di planet bawah dan
dia akan tersedot ke planet asalnya, demikian juga sebaliknya warga planet
bawah tidak bisa menjejakkan kakinya di planet atas. Ada sebuah perusahaan yang
bernama Trans yang merupakan satu-satunya perusahaan yang mempekerjakan warga
dunia atas dan dunia bawah secara bersama-sama. Juga satu-satunya gedung yang
menghubungkan dunia atas dan dunia bawah.
Secara
kebetulan Adam kecil dan Eden kecil bertemu di daerah perbukitan masing-masing.
Eden kecil yang tinggal di dunia atas kehilangan anjingnya dan bertanya kepada Adam
kecil yang tinggal di dunia bawah. Sejak saat itu mereka sering bertemu di
tempat tersebut yang merupakan perbatasan antara dunia atas dan dunia bawah,
tentu saja ada hukum gravitasi yang menghalanginya. Saat remaja hubungan mereka
menjadi sepasang kekasih yang merajut cinta. Sayangnya aturan melarang warga
dunia atas dan bawah melintasi batas masing-masing planet. Dan suatu saat, Adam
(Jim Sturgess) dan Eden (Kirsten Dunst) ketahuan oleh pihak yang berwajib yang
berakibat Eden terjatuh dan kepalanya cedera sehingga mengakibatkan Amnesia
atau lupa ingatan. Setelah itu tidak ada kabar beritanya lagi tentang Eden.
Selang
beberapa tahun kemudian, Adam melihat sebuah tayangan di TV yang menampilkan
Eden sebagai perwakilan dari perusahaan Trans. Adam berambisi untuk bertemu
dengan Eden dan salah satu cara adalah melamar kerja di perusahaan Trans. Adam berhasil
diterima kerja namun halangan masih ada yaitu bagaimana cara bertemu dengan
Eden. Adam berusaha bereksperimen dengan besi-besi sebagai pemberat yang
dijadikan rompi dan sepatu. Walaupun berhasil namun besi-besi tersebut hanya
mampu bertahan sebentar dan bila kelamaan maka akan panas dan bisa menimbulkan
api.
Dengan
segala upaya Adam berhasil menemui Eden namun ternyata Eden tidak mengenalinya
karena amnesia atau lupa ingatan sejak peristiwa itu. Adam menjadi galau karena
yang diharapkannya adalah kegembiraan dan keharuan namun ternyata datar-datar
saja respon dari Eden. Tiba-tiba Eden menjadi sembuh dari amnesia dan ingat
akan Adam. Namun pihak yang berwajib tahu akan keberadaan Adam yang berasal
dari dunia bawah dan memburunya, terpaksa Adam kembali ke dunia bawah.
Kemudian
datang teman kerjanya yang berasal dari dunia atas bernama Bob Boruchowitz yang
berhasil menemukan cara untuk bisa berdiri di dunia lain. Eden juga datang
berkat bantuan Bob dan tidak hanya itu, dia datang dengan calon bayinya. Adam gembira
dan film diakhiri dengan happy ending.
Kelebihan
film ini adalah menampilkan ide unik yang cemerlang mengenai dunia atas dan
dunia bawah. Dengan pemandangan alam yang dibuat melalui special efek sehingga
tampak menakjubkan. Jim Sturgess bermain dengan bagus sebagai seorang lelaki
yang sedang jatuh cinta. Kirsten Dunst bermain biasa saja karena tidak banyak
tantangan dalam perannya.
Sayangnya
ide yang inovatif digarap dengan sederhana. Seharusnya alur cerita dibuat
dengan lebih dalam lagi dengan mengeksplor tantangan dan hambatan Adam dalam
meraih ambisinya. Demikian juga Eden seharusnya dibuat dengan konflik batin
antara amnesianya dan kenyataan. Tidak begitu saja sembuh dari amnesia secara
tiba-tiba. Selanjutnya perburuan aksi lintas batas juga seharusnya dibuat lebih seru dan
intens lagi sehingga penonton tidak bosan dengan dialog-dialog saja. Arti kata cinta itupun kurang digarap dengan baik dan romantis,
yang ditampilkan hanyalah ciuman-ciuman fisik. Padahal cinta lebih mengharubiru
bila ditampilkan secara psikis dan emosi.
Banyak
pertanyaan yang cukup membingungkan untuk bisa menjawabnya. Misalnya mengapa
Eden tiba-tiba bisa hamil? Kapan berhubungannya? Bukankah kalau berhubungan
akan telanjang, yang otomatis besi-besinya akan dilepas? Mengapa orang dunia
atas bisa datang ke dunia bawah tanpa menggunakan sesuatu dan mengancam Adam? Dan
masih banyak pertanyaan lainnya.
No comments:
Post a Comment