Thursday 4 December 2014

The Hunger Games: Mockingjay Part 1



The Hunger Games: Mockingjay Part 1
-------------------------------------------------

Film ini merupakan kelanjutan dari film berjudul The Hunger Games seri kedua yaitu Catching Fire yang dirilis pada tahun 2013. Cerita diambil dari novel ketiga dengan judul yang sama karya pengarang kelahiran Amerika, Suzzane Collins yang dirilis pada tahun 2010. Masih dibintangi oleh pemeran yang sama yaitu Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen dan Josh Hutcherson sebagai Peeta Mellark. Dengan menonton film ini sekaligus mengenang akan aktor Philip Seymour Hoffman yang telah meninggal dunia pada bulan February 2014.

Seperti dugaan penulis sebelumnya dalam review The Hunger Games: Catching Fire maka novel ketiga dijadikan dua buah film yaitu Mockingjay Part 1 dan Part 2. Semuanya ini dikarenakan faktor ekonomi yang menginginkan hasil keuntungan yang sebesar-besarnya. Kalau bisa untung dua kali kenapa tidak? Kira-kira demikian ungkapan yang muncul.

Kisah di mulai dengan keberadaan Katniss di Distrik 13 yang dipimpin oleh Presiden Coin (Julianne Moore). Tinggal pula disana ibunya dan adiknya yang bernama Prim serta Finnick dan Gale. Ibu dan adiknya mengungsi karena Distrik 12 sudah hancur oleh pengeboman Capitol. Sayangnya adegan tersebut tidak digambarkan melalui media visual melainkan hanya melalui tutur cerita. Sehingga kedahsyatan dan keseruan dalam perang tidak tampak. Yang ditampilkan hanya sisa-sisa puing dan rongsokan yang ada.

Katniss akan membuat tayangan televisi berupa propaganda untuk membakar semangat Distrik-distrik lainnya. Agar mendapatkan tayangan yang baik maka dilakukan syuting di tempat yang sesungguhnya yaitu sebuah Distrik yang baru di bom oleh Capitol. Disana tergeletak banyak korban dan yang luka-luka di rawat di rumah sakit. Namun kedatangan mereka diketahui oleh Capitol dan dilakukan pengeboman pada rumah sakit tersebut. Katniss sempat menjatuhkan dua buah pesawat terbang milik Capitol dan sempat pula di syuting oleh mereka untuk tayangan propaganda.

 Propaganda Katniss sebagai Mockingjay berhasil ditayangkan oleh Presiden Coin dan Plutarch Heavensbee. Namun peran Plutarch disini tidak jelas mengingat pada seri pertama dan kedua merupakan tangan kanan dari Presiden Snow pemimpin Capitol. Sekarang Plutarch merupakan tangan kanan Presiden Coin yang merupakan musuh dari Presiden Snow.

Sebaliknya Presiden Snow melakukan propaganda melalui Petta, pasangan Katniss dalam pertarungan The Hunger Games. Petta mengajak semua Distrik untuk gencatan senjata dan tidak melawan Capitol. Hal ini mengakibatkan dia dibenci oleh warga Distrik 13 tempat Katniss tinggal. Namun Katniss tidak percaya akan apa yang diucapkan oleh Petta karena tampak ada yang berbeda pada dirinya yang semakin kurus dan kacau. Katniss ingin Petta diselamatkan karena itu adalah syarat bagi Katniss untuk menjadi simbol Mockingjay dan melakukan propaganda.

Propaganda Katniss berhasil, beberapa Distrik melakukan perlawanan dengan menghancurkan bendungan air yang merupakan pembangkit listrik untuk Capitol. Para pekerja mengebom tentara penjaga di tengah hutan. Sayangnya adegan tersebut terlalu sedikit dan tidak dibuat secara maksimal untuk perlawanan-perlawanan yang dilakukan.

Gale dan tim diutus untuk menyelamatkan Petta di sebuah gedung ketika listrik mati. Namun pada detik-detik terakhir listrik hidup lagi dan diketahui oleh Presiden Snow. Katniss heran mengapa Gale dan tim bisa mulus kembali ke Distrik 13 tanpa ada perlawanan dari Presiden Snow. Ternyata Petta sengaja dibiarkan lepas untuk dapat dekat dengan Katniss agar dapat membunuh Katniss. Untunglah Katniss bisa diselamatkan walaupun luka hasil cekikan Petta cukup parah. Rupa-rupanya Petta diberi racun sehingga lupa akan Katniss dan menjadikannya seolah-olah musuh.

Permainan Jennifer Lawrence lumayan baik karena dapat mendalami unsur drama yang ada dalam film ini dengan mimic yang sedih atau gregetan atau sedang galau. Josh Hutcherson tidak banyak muncul dalam film ini dan sebaliknya Liam Hemsworth lebih banyak tampil walau bermain biasa-biasa saja.Philip Seymour Hoffman dan Julianne Moore bermain cukup meyakinkan.

Hanya saja film ini tidak banyak melakukan adegan laga atau aksi atau pertempuran yang dahsyat dan lebih banyak ngobrolnya saja. Tidak ada special efek khusus yang menonjol dalam film ini sehingga tidak ada yang istimewa. Dari sisi pakaian dan aksesoris penunjangnya masih lebih bagus pada seri kedua.


1 comment: