Thursday, 23 May 2013

Fast & Furious 6




Fast & Furious 6
---------------------

Kisah balapan mobil ini sudah menginjak seri keenam dengan sutradara asal Taiwan yaitu Justin Lin. Menariknya, sang sutradara mengajak aktor asal Indonesia untuk bergabung dalam film ini dan tidak hanya sekedar numpang lewat sekelebat saja melainkan cukup banyak adegan yang dilakoninya. Dia adalah Joe Taslim yang pernah bermain dalam film The Raid. Penonton banyak yang menunggu-nunggu kehadiran Fast & Furious 6 ini karena ingin tahu seperti apa dan bagaimana penampilan dari Joe Taslim. Mungkin bisa dikatakan sebagai orang pertama dari Indonesia yang bermain dalam film produksi Hollywood kelas blockbuster dan tidak sekedar cameo saja.

Hobbs (Dwayne Johnson) sedang memburu sebuah kelompok yang melakukan pencurian chip militer dijalanan secara cepat dan terlatih. Dia ditemani oleh Riley (Gina Carano) seorang agen lokal mendapat informasi bahwa dalangnya adalah Shaw (Luke Evans) mantan tentara bayaran. Dalam aksi terakhirnya terfoto wajah Letty (Michelle Rodriquez) yang merupakan kekasih Toretto (Vin Diesel) yang dikabarkan telah tewas sebelumnya. Hobbs menghubungi Toretto untuk barter kepentingan dan mengajaknya memburu Shaw. Hobbs akan memulihkan semua catatan hitam Toretto dan teman-temannya bila bergabung dengannya dan bisa kembali ke kampung halamannya, yang saat ini merupakan buronon,

Toretto mengontak Brian (Paul Walker) dan kawan-kawannya untuk melaksanakan misi tersebut. Namun dalam hati Toretto misinya adalah menemukan kembali Letty. Rupa-rupanya Letty tidak tewas dalam ledakan sebelumnya dan di rawat di rumah sakit namun ingatannya menjadi hilang. Keadaan itu dimanfaatkan Shaw serta merekrutnya dalam kelompoknya sebagai wanita dengan keahlian jago ngebut dan jago berkelahi. Dalam suatu kesempatan dipertemukan Toretto dan Letty, bukannya peluk tangis haru yang didapat melainkan justru Toretto ditembak oleh Letty.

Toretto berusaha mendekati Letty dengan cara lain yaitu adu balapan mobil. Juga berusaha membuka kenangan lama mereka melalui penjelasan luka yang ada dalam tubuh Letty dan peristiwa yang terjadi saat itu. Tidak ada perlawanan dari Letty, hanya merasa aneh saja karena memorinya sudah hilang dan sedikit bimbang melihat foto keakraban mereka sebelumnya. Namun satu hal prinsip yang dimilikinya yaitu dia tidak bisa dipaksa. Berlawanan sikapnya terhadap Shaw, setelah memberitahu bahwa salah satu anggota tim telah tewas dan dengan entengnya Shaw menyepelekannya dan tidak menghargainya. Apalagi perbuatan Shaw saat meluncur dengan Tank yang memporak-porandakan mobil-mobil di jalanan yang melenceng dari misi utama membuatnya berpindah haluan.

Shaw dan kelompoknya berhasil ditangkap hidup-hidup tetapi persoalan belumlah selesai. Anak buah Shaw ternyata sudah menyandera Mia (Jordana Brewster), istri Brian yang sekaligus adik Toretto. Sebuah pilihan sulit bagi Brian dan Toretto untuk menahan atau melepaskan Shaw. Alhasil Shaw dilepaskan berikut chipnya. Kejutan terjadi, Letty berubah dan bergabung dengan kelompok Toretto. Namun kejutan terjadi lagi, Riley berlaku sebaliknya dan bergabung dengan kelompok Shaw, rupanya dia adalah mata-mata.

Adegan puncak terjadi saat Shaw akan kabur menuju pesawat dan terjadi kebut-kebutan antara dua kelompok. Tidak hanya sekedar memacu kecepatan tetapi juga terjadi tembak-menembak satu sama lain. Brian berusaha menyelamatkan Mia yang ditahan didalam pesawat. Tentu saja tidak mudah. Sesi akhir ini digarap dengan benar-benar mencapai klimaknya dan penonton pasti terpuaskan. Pada saat film selesai, jangan tergesa-gesa beranjak dari kursi karena setelah tulisan credit title ada cuplikan adegan Han yang merupakan kelompok Toretto sedang balapan di Jepang. Mobil Han terbalik dan tiba-tiba muncul seseorang yang menembaknya dan orang itu adalah Jason Statham. Jadi untuk seri ketujuh musuh Toretto adalah Jason Statham.

Film ini penuh dengan adegan aksi yang menarik dan mumpuni. Perkelahian antara Letty dan Riley bagus sekali dan masing-masing personil seolah-olah menjiwai perannya. Aksi kebut-kebutan mobil juga ditampilkan bagus dan mungkin ada seratusan mobil yang hancur dan rusak dalam film ini. Adegan kejar-kejaran mobil dan pesawat terbang cukup mencekam dan membawa penonton pada fantasinya. Untuk menyegarkan suasana dalam beberapa adegan ada unsur komedinya sehingga penonton bisa rileks sebentar.

Joe Taslim yang bermain sebagai Jah patut diapresiasi. Adegannya cukup banyak yang menampilkan dirinya jadi bukan hanya selintas atau sekelebat saja. Penampilannya cukup lumayan dan tidak kagok serta tidak kaku padahal ini adalah debut pertamanya dengan produksi international. Dia bisa mengimbangi aktor-aktor Hollywood lainnya. Perkelahiannya juga lumayan dengan gaya Steven Seagal.   

 

1 comment: