-----------------
Film ini
diadaptasi dari sebuah novel Perancis berjudul La Position
du Tireur Couché atau dalam bahasa Indonesia adalah posisi tidur seorang penembak. Ketika
diterjemahkan dalam bahasa Inggris novel tersebut berjudul The Prone Gunmen alias penembak tiarap. Novel tersebut dibuat oleh
Jean-Patrick Manchette pada tahun 1981 atau 34 tahun yang lalu. Selanjutnya sutradara
Pierre Morel menggawanginya dalam film ini.
Terrier (Sean Penn) bekerja
sebagai tentara outsourcing yang
ditugaskan di Republik Kongo dengan pimpinannya bernama Cox (Mark Rylance). Kondisi
Republik Kongo dalam keadaan kacau karena mengalami pemberontakan dan banyaknya
praktek korupsi. Terrier bertugas untuk melindungi para pekerja kemanusiaan
yang bertugas disana termasuk salah satunya Annie (Jasmine Trinca) seorang
dokter yang sekaligus sebagai kekasihnya. Mereka dibantu oleh Felix (Javier
Bardem) yang merupakan seorang LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
Rupa-rupanya Cox, Terrier,
Felix dan dua orang temannya mempunyai tugas sampingan yaitu membunuh menteri
pertambangan. Setelah membunuh mereka melarikan diri masing-masing ke luar
negeri. Cox diangkat menjadi seorang direktur di perusahaan outsourcing militer itu. Terrier berpindah
ke London dan Felix pindah ke Barcelona. Annie yang ditinggalkan oleh Terrier
tanpa pamit akhirnya melabuhkan hatinya kepada Felix dan menjadi istrinya.
Delapan tahun kemudian
Terrier kembali ke Republik Kongo menjadi seorang pekerja kemanusiaan dan
berharap dapat menemui Annie. Sayangnya Terrier diincar untuk dibunuh oleh
orang-orang bayaran. Insting Terrier bekerja lagi bahwa ada yang sengaja ingin
membunuhnya karena menemukan dua buah tabung untuk pengambilan darah yang
biasanya dipakai sebagai bukti bahwa orang yang dicari sudah berhasil dibunuh.
Terrier datang menemui
Cox dan menceritakan apa yg telah terjadi. Penyelidikan mengarah ke Felix
karena dialah yang menjadi calo atau penghubung kepada orang yang menyewa
mereka. Felix yang sedang jelek hubungannya dengan Annie ditambah kedatangan
Terrier yang dianggap ingin merebut kembali Annie menjadikannya stress. Felix
mengkhianati dengan menghubungi orang yang mencari Terrier dan memberitahu
posisinya. Terrier sadar namun terlambat, penembak bayaran sudah mengepung
mereka. Felix tewas, Terrier dan Annie berhasil meloloskan diri.
Mereka datang menemui
sahabat Terrier yang bernama Stanley. Stanley curiga yang menjadi biang kerok
adalah Cox mengingat pembunuh bayaran kebanyakan adalah orang Spanyol dan Cox
banyak mempekerjakan orang Spanyol. Terrier menitipkan Annie disana dan pergi menemui
Cox.
Terrier bertemu dengan
Cox dan ingin meminta penjelasannya. Banyak anak buah Cox yang dikerahkan di
tempat tersebut sehingga membuat Terrier makin curiga. Rupa-rupanya Interpol
menyelidiki keterlibatan perusahaan Cox atas pembunuhan menteri pertambangan
Republik Kongo juga penjualan senjata ilegal kepada kaum pemberontak. Cox ingin
membungkam misi lama itu dengan membunuh semua orang yang terlibat kecuali satu
yang masih hidup yaitu Terrier. Cox berhasil ditolong anak buahnya dan Terrier melarikan
diri namun buku catatannya terjatuh. Dia yang sedang kambuh penyakit
Alzheimernya pingsan di tempat sampah sebelum sempat mengirim pesan ke Stanley
untuk pergi karena alamatnya ada di buku itu.
Terrier bangun dan
mendapati bahwa Cox sudah berhasil menangkap Stanley dan Annie. Stanleypun
dibunuh dan Annie menjadi sanderanya yang menginginkan barter dengan video
keterlibatan Cox yang direkam secara tak sengaja oleh Terrier melalui
handphone. Barter dilakukan di arena pertarungan banteng dan Matador. Akhirnya
Terrier berhasil menyelamatkan Annie dan Cox tewas ditabrak oleh banteng.
Interpol yang sudah dihubungi oleh Terrier sebelumnya dan membuat pengakuan
akhirnya menangkap pimpinan perusahaan outsourcing
militer tersebut. Terrier akhirnya dibebaskan juga dan bersama dengan Annie
bekerja sebagai pekerja kemanusiaan.
Sean Penn yang berumur 55
tahun sudah terlihat tua dalam film ini namun badanya masih terlihat kekar. Ada
kemungkinan dibuat secara komputerisasi sehingga terkesan lebih bagus badannya.
Aktingnya sendiri cukup lumayan walaupun terlalu tua untuk adegan perkelahian
dan pertarungan. Seharusnya sang sutradara mengambil aktor yang lebih muda lagi
mengingat Jasmine Trinca sebagai pasangannya jauh lebih muda. Jasmine Trinca
bermain lumayan juga namun karena perannya sedikit jadi tidak banyak yang bisa
dieksplore.
Sayangnya ide cerita
mengenai pengkhianatan oleh atasannya sendiri sudah sering muncul sehingga
terasa biasa saja alurnya dan bisa ditebak.