The Revenant
------------------
The Revenant merupakan adaptasi dari sepenggal kisah
dalam novel berjudul The Revenant: A Novel of Revenge karya Michael Punke yang
dirilis pada tahun 2002. Selanjutnya pada tahun 2015 dilakukan rilis ulang
tanpa melibatkan penulisnya karena telah menjadi ambasador dari World Trade
Organization yang melarangnya.
Kisah dalam film ini terjadi pada tahun 1820an di
musim dingin dan dimulai ketika Hugh Glass (Leonardo de Caprio) bersama dengan
beberapa orang sedang berburu rusa. Glass merupakan penunjuk arah atau pencari
jejak yang bergabung dengan pasukan tentara yang dipimpin kapten Andrew Henry.
Glass didampingi anaknya yang sudah remaja yaitu Hawk (Forest Goodluck). Hawk
mempunyai ibu seorang Indian yang telah tiada.
Tiba-tiba pasukan diserang oleh suku Indian Arikara
yang mencari putrinya yang diculik oleh orang kulit putih. Mereka mengira
pasukan kapten Henry telah menculik putrinya. Peperangan pun terjadi dan korban
tewas menimpa kedua belah pihak. Kapten Henry dan beberapa orang berhasil selamat
dengan naik kapal kecil menyusuri sungai.
Untuk menyiasati suku Arikara maka kapal terpaksa
ditinggalkan dan bulu-bulu disimpan disuatu tempat karena cuaca bersalju yang
tidak memungkinkan membawa barang-barang berat dan banyak. Suatu saat Glass seorang
diri diserang oleh beruang besar. Beruang berhasil dikalahkan namun dirinya
mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.
Fitzgerald (Tom Hardy) yang kurang begitu suka
terhadap Glass dan Hawk selalu mengintimidasi mereka sejak awal. Dia menganggap
dengan menggotong Glass maka merupakan beban bagi perjalanan mereka dan
menyarankan untuk meninggalkannya atau membunuhnya. Kapten Henry memutuskan
untuk meninggalkan Glass namun harus ada yang menemani. Hawk dan Jim (Will
Poulter) bersedia menemani serta Fitzgerald yang dibayar besar.
Suku Arikara terus mengejar dan mengikuti jejak
mereka. Mereka bertemu dengan pasukan tentara Perancis dan melakukan barter
kuda dengan bulu karena mereka membutuhkan kuda untuk mengejar pasukan kapten
Henry.
Suatu saat Fitzgerald sedang berdua dengan Glass dan
ingin membunuhnya tetapi Hawk datang mencegahnya. Tak disangka Hawkpun dibunuh
olehnya. Hal ini membuat Glass frustasi dan marah besar. Namun apa daya untuk
bicarapun dia tidak bisa, bergerak apalagi. Tubuh Glass setengah dikubur dan
Fitzgerald membohongi Jim bahwa suku Arikara telah datang. Mereka harus pergi secepatnya
dan Jim sempat meninggalkan sebuah cangkir pada kubur Glass.
Kapten Henry dan pasukannya sudah tiba di markas
tentara. Demikian juga akhirnya Fitzgerald dan Jim menyusul disana. Imbalan uang
yang besar diperolehnya dan mengarang cerita bila Glass tewas dan dimakamkan
dengan baik sesuai janjinya. Rupanya dia tertarik dengan brankas uang milik
atasannya.
Glass mampu bergerak sedikit demi sedikit, ngesot dan
perlahan namun pasti akhirnya dapat berjalan. Hidup seorang diri dengan
luka-luka di saat musim salju sangat berat apalagi dikejar-kejar oleh suku
Arikara. Dia harus bertahan hidup terhadap alam dan manusia. Untunglah dia
bertemu dengan seorang suku Indian lainnya yang dapat menolongnya. Mereka berdua
melanjutkan perjalanan dengan cuaca yg sulit.
Pada pagi hari orang Indian tersebut sudah tewas
dibunuh oleh pasukan tentara Perancis. Glass mengendap-endap ke tempat pasukan
tersebut. Secara kebetulan pemimpin mereka akan memperkosa seorang wanita
Indian. Glass menolongnya dan membebaskannya. Wanita tersebut ternyata adalah
Powaqa, putri Indian yang sedang dicari-cari oleh suku Arikara. Glass melanjutkan
perjalanannya untuk menuntut balas atas kematian anaknya dengan segala
keterbatasan dan cuaca yang tidak mendukung.
Markas tentara kapten Henry kedatangan orang Perancis
yang pasukannya pernah diobrak-abrik Glass. Dia membawa serta cangkir yang
ditinggalkan oleh Glass yang pernah diberikan oleh Jim. Jim mengenali cangkir
tersebut yang berarti Glass masih hidup. Kapten Henry dan pasukannya mencari
Glass dan akhirnya menemukannya.
Kapten Henry mencari Fitzgerald karena merasa ditipu
namun dia telah pergi sambil mengambil uang di brankas. Glass bersama kapten
Henry memutuskan untuk ikut mencarinya. Sayangnya karena kelicikan dari
Fitzgerald maka kapten Henry tewas. Akhirnya Glass pun berhadapan dengan
Fitzgerald face to face. Keputusan untuk
membunuh atau mengampuni bagaikan sebuah timbangan yang naik turun. Glass
memutuskan untuk tidak membunuhnya, namun siapa sangka dia malah dibunuh oleh
suku Arikara. Glass tidak dibunuh oleh suku Arikara karena telah menyelamatkan
putrinya.
Kisah dalam film ini memang tidak lengkap sehingga
kita tidak tahu latar belakang dari sang tokoh Glass. Tidak dijelaskan mengapa
Glass bisa menikah dengan suku Indian dan mempunyai anak. Tidak dijelaskan juga
siapa yang membunuh istrinya, mengapa dia bisa bergabung dengan pasukan kapten
Henry dsb. Hal yang sama juga terjadi pada saat Glass diserang beruang. Seolah-olah
Glass tidak melakukan perlawanan dan hanya terakhir saja melakukan perlawanan. Padahal
Glass seorang yang terlatih baik tenaga, insting maupun pikiran. Demikian juga
saat luka-luka parah sekali kok demikian gampang dan cepatnya sembuh.
Pemandangan alam yang indah dengan suasana musim salju
terasa begitu menarik dan menyenangkan. Hal yang menjadi nilai tambah dalam
film ini. permainan Leonardo de Caprio memang patut diacungi jempol. Dari penampilannya
, gesture tubuh dan mimik wajah mampu memerankan tokoh ini dengan sempurna. Akting
yang baik dapat diperankan sesuai karakternya.
nice film suka banget
ReplyDeleteresep tteokbokki mudah