The Impossible
--------------------
Bencana tsunami
pernah melanda Indonesia pada tanggal 26 Desember tahun 2004 di daerah Aceh dan
Nias serta sekitarnya. Puluhan ribu nyawa melayang sebagai dampak dari luberan
air laut yang menuju ke darat. Tidak hanya di Indonesia, malapetaka tersebut
juga terjadi di Thailand. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya amukan tsunami pada saat itu yang
menimpa banyak negara. Ratapan, rintihan dan tangisan serta kesedihan
menghinggapi semua orang.
Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata dari keluarga
Quique yang berasal dari Spanyol namun tinggal dan bekerja di Jepang . Ketika itu
mereka sedang berlibur untuk merayakan hari Natal dan Tahun Baru di Thailand. Disutradarai
oleh Juan Antonio Bayona dengan pemain-pemain handal yaitu Ewan McGregor, Naomi
Watts dan Tom Holland. Ide dasar pembuatan film ini karena mendengar dari radio
mengenai kisah perjuangan hidup keluarga tersebut.
Berbagai penghargaan dimenangkan dan diraihnya antara
lain dari Huffington Post untuk film terbaik, Las Vegas Film Critics untuk Top
10 film terbaik, Greg Ellwood’s untuk Top 10 film terbaik, ST Louis Film
Critics untuk adegan terbaik dan Phoenix Film Critics untuk pemeran muda
terbaik. Sederet prestasi lainnya yaitu berhasil masuk dalam nominasi berbagai
ajang penghargaan. Academy Award untuk pemeran wanita terbaik. Golden Globe
untuk pemeran wanita terbaik. Screen Actors Guild untuk pemeran wanita terbaik.
Critics Choice untuk pemeran muda terbaik dan pemeran wanita terbaik. London
Film Critics untuk pemeran muda Inggris terbaik. Detroit Film Critics untuk pemeran
pembantu pria terbaik, sutradara terbaik, pemeran wanita terbaik dan gambar
terbaik. Phoenix Film Critics untuk pemeran wanita terbaik. Dallas Forth-Worth
Film Critics untuk pemeran wanita terbaik. Broadcast Film Critics untuk pemeran
wanita terbaik dan pemeran muda terbaik. Chicago Film Critics untuk pemeran wanita
terbaik dan penampilan yang menjanjikan. Houston Film Critics untuk pemeran
wanita terbaik. Utah Film critics untuk pemeran wanita terbaik dan
sinematografi terbaik.
Henry Bennet (Ewan McGregor) beserta istrinya Maria
(Naomi Watts) dan anak-anaknya Lucas (Tom Hollland), Thomas (Samuel Joslin) dan
Simon (Oaklee Pendergast) sedang berwisata ke Thailand. Mereka menginap di
Orchid Resort Beach di daerah Khao Lak Thailand yang merupakan penginapan di
pinggir pantai dengan view lautan
lepas. Pemandangannya indah dengan suasana yang tropis termasuk kehidupan bawah
lautnya yang mempesona.
Hari Natal dirayakan dengan indah oleh keluarga tersebut.
Sang ayah membagi-bagikan hadiah kepada anak-anaknya, bercengkrama dan bermain
dengan riang gembiranya. Namun kebahagiaan itu berubah seratus delapan puluh
derajat menjadi penderitaan keesokannya harinya. Pada saat mereka sedang santai
di sekitar kolam renang tiba-tiba malapetaka itu datang. Angin berhembus cukup
kencang, burung-burung beterbangan melarikan diri, butir-butir air terasa
bercampur dengan angin, getaran-getaran bumi terasa pada dinding kaca. Air laut
yang menderu-deru dengan gelombang yang tinggi menghempas daratan. Pohon kelapa
satu persatu tumbang digerus oleh air pasang tersebut. Penginapan itupun
dihajar oleh air laut, kaca-kaca pecah berantakan, meja kursi menjadi hancur
lebur dan orang-orang pada hanyut tersapu oleh air laut.
Maria berjuang untuk tidak tenggelam dalam pusaran air
yang tinggi. Tubuhnya mengalami banyak luka karena terbentur dengan benda-benda
lainnya yang ikut hanyut terbawa air laut. Lucas, anak yang paling besar juga
harus melawan ganasnya air. Akhirnya mereka berdua bisa selamat dengan cara
menaiki kasur yang kebetulan melintas didepannya. Mereka terdampar cukup jauh. Kerusakan
terjadi dimana-mana dan tidak ada orang yang dapat membantu. Banyak korban yang
tidak selamat.
Maria mendengar suara rintihan dari seorang anak kecil
dan ingin menolongnya. Namun Lucas menganggap tidak perlu karena keadaan diri
mereka sendiri juga perlu ditolong. Perang batin antara mencari anak tersebut atau
meneruskan perjalanan menjadi suatu beban psikologis. Akhirnya Maria yang mengalami
luka di dada dan paha, memutuskan untuk mencari asal suara itu dan berhasil
menemukannya. Anak tersebut bernama Daniel (Johan Sundberg). Kini mereka
bertiga berjalan untuk mendapatkan pertolongan. Capek, lelah dan letih karena
tidak ada siapa-siapa, merekapun memutuskan untuk beristirahat disebuah pohon
yang besar. Bagi Maria yang luka-luka hal itu tidak mudah dan butuh perjuangan
untuk bisa naik ke pohon tersebut.
Akhirnya mereka mendengar suara sayup-sayup jejak langkah
kaki manusia dan merekapun berteriak memberikan tanda meminta pertolongan. Benar
ada dua orang lokal penduduk desa datang dan memberikan pertolongan. Mereka dibawa
ke desa terdekat dan setelah itu diangkut dengan mobil ke rumah sakit karena
luka-luka Maria yang cukup parah. Sayangnya keberadaan Daniel terlupakan dan
tertinggal di desa sehingga tidak ikut dalam mobil.
Tiba di rumah sakit sudah begitu banyak korban lainnya
sampai-sampai halamanpun dijadikan tempat untuk merawat pasien dengan
tenda-tenda darurat. Lucas yang selalu mendampingi ibunya berusaha membantu
orang-orang untuk mencari anak atau familinya yang hilang di sepuran rumah
sakit. Situasi rumah sakit yang begitu luas dan jumlah korban yang begitu
banyak sehingga cukup sulit untuk mencarinya. Akhirnya Lucas berhasil
mempertemukan seorang ayah dan anaknya yang menjadi korban. Disamping itu Lucas
juga melihat Daniel yang hilang sudah bertemu dengan ayahnya. Lucas merasa
bahagia.
Namun perasaan itu hanya sebentar karena saat kembali ke
tempat ibunya ternyata ranjangnya sudah kosong dan ibunya tidak ada. Dokter
yang ada mengisyaratkan bahwa ibunya sudah meninggal dan membawa Lucas pada
penampungan anak-anak yang hilang atau tanpa keluarga. Sedih dan kesal karena
tidak mendampingi terus sang ibu terutama pada saat-saat akhirnya. Pengurus
penampungan memberikan barang-barang peninggalan almarhum seperti cincin dan jam
tangan. Tetapi Lucas tidak mengenalinya. Dokter sadar bahwa ada yang salah.
Ternyata catatan rekam medis ibunya tertukar dengan orang lain dan ibunya
dikira bernama Muriel Barnes. Dan Muriel inilah sebenarnya yang meninggal
dunia. Maria ternyata berada di ruang bedah untuk operasi luka di dadanya ketika
Lucas mencarinya. Sekarang Lucas sudah bertemu dengan ibunya yang sedang lemah
kondisinya.
Henry ternyata juga selamat dalam kejadian Tsunami
tersebut walaupun terpisah satu dengan yang lain. Thomas dan Simon juga selamat
dengan cara berpegangan pada pohon. Henry kembali ke penginapan Orchid dan menemukan
kedua anaknya yang sudah ditolong oleh orang lain. Henry memutuskan untuk tetap
mencari Maria dan Lucas di sekitar penginapan sedangkan Thomas dan Simon
dititipkan ke orang lain untuk menuju ke pegunungan.
Pencarian Henry dilanjutkan ke rumah sakit-rumah sakit dan
pada saat itu dia melihat orang yang dititipi Thomas dan Simon tapi tidak
melihat Thomas dan Simon bersamanya. Orang itu mengatakan bahwa anak-anak
dipisahkan dengan orang dewasa oleh petugas dan tidak tahu dibawa kemana.
Thomas dan Simon berada dalam truk yang berisi anak-anak korban Tsunami. Secara
kebetulan Simon ingin kencing dan keluar dari truk. Secara kebetulan mereka
melihat Lucas dan Lucas juga melihat ayahnya. Jadilah keempatnya bertemu dengan
suasana haru.
Mereka berempat akhirnya bertemu dengan Maria yang dalam
keadaan lemah. Akhirnya dokter memutuskan untuk mengoperasi pahanya yang luka
parah. Operasi berhasil dan Maria melanjutkan perawatannya di Singapura.
Film ini menyajikan suasana bencana secara wajar dan
tidak berlebihan sehingga tidak banyak spesial efek yang tampak secara animasi.
Semuanya tampil alami. Keadaan banjir ditampilkan secara sederhana dan tidak
berlebihan namun hasilnya sudah cukup membuat penonton bergidik dan ngeri. Didukung
oleh cerita yang sederhana yang tidak menjadikan seseorang sebagai “pahlawan”
melainkan menjadi seseorang yang humanis. Sang sutradara mampu membuat semua
pemain tampil maksimal dan alami., tidak ada kesan dibuat-buat. Penonton
melihat film ini seperti kejadian yang sebenarnya.
Kelemahannya adalah pada beberapa percakapan bahasa
Thailand tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.
Sehingga penonton akan kesulitan mengartikan apa yang diucapkan oleh orang
tersebut. Alangkah baiknya bila ada terjemahannya sehingga penonton memahami
apa yang diucapkannya.
Naomi Watts bermain dengan cemerlang. Wajahnya yang merasakan
ketakutan, kepedihan dan kesakitan dapat diekspresikan dengan baik. Ditambah dengan
tata rias wajah dan busana yang menunjukkan karakternya benar-benar dapat
dijiwainya. Ewan McGregor juga bermain dengan apik sebagai seorang ayah yang bertanggung
jawab untuk mencari keluarganya yang tercerai berai. Adegan menangisnya pada
saat menelpon sangat mengharukan dan patut diacungi jempol. Dia mampu menggugah
sisi emotionalnya dan menampilkannya kepada penonton. Yang tak kalah menarik
adalah penampilan dari aktor muda Tom Holland yang bermain polos seolah-olah
tanpa beban. Dia tahu apa yang harus diucapkan dan diekspresikan sehingga
hasilnya begitu mengesankan. Penulis sangat merekomendasikan untuk menonton film
ini.
bolavita Agen SBOBET Terpercaya, Situs Judi Bola, Bandar Bola Online INdonesia Maxbet , Poker Online, Bola Tangkas , merupakan Bandar Judi bola Online yang menyediakan berbagai Taruhan bola serta Live Casino Online Sports, Poker Online, Togel Online, Agen Bola Terpercaya, Agen SBOBET, Judi Bola Online, Agen Bola Online, Taruhan Bola Online, Bola Tangkas Online, Agen Bola Resmi Terpercaya Indonesia Pasang Taruhan Judi Bola Online dengan Live Casino Online Slot. MENANG berapapun PASTI DIBAYAR
ReplyDeleteBoss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )