Monday 13 August 2012

Behind The Walls



Behind The Walls
--------------------------

Film yang berjudul asli Derrier Les Murs diklaim sebagai film pertama berjenis horror buatan Perancis yang dibuat dalam format 3 Dimensi. Sempat mengikuti ajang festival film Cannes di Perancis. Dirilis pertama kali pada tahun 2011 di negara asalnya dan diluar negeri pada tahun 2012 dan tetap menggunakan dialog bahasa Perancis.

Latar belakang cerita terjadi pada tahun 1922 di suatu desa kecil bernama Blassac. Suzanne (Laetitia Casta) seorang penulis buku baru saja pindah dari kota besar Paris yang tentu saja membuat perhatian penduduk desa setempat. Setidaknya banyak gunjingan yang terjadi pada masyarakat di sana apa yang dilakukannya, apa pekerjaannya dll. Yang namanya desa kecil pasti segala perbuatan dan kegiatannya cepat menyebar ke seluruh masyarakat. Termasuk kedekatannya dengan seorang anak yang bernama Valentine (Emma Ninucci).

Suzzane memiliki trauma masa lalu atas meninggalnya anak perempuannya karena sakit. Dokterpun memberikan obat penenang dan sebagai efek sampingnya maka dapat menimbulkan halusinasi. Namun dalam pengaruh obat tersebut ternyata dapat membuat dia menemukan ide-ide dan mengetiknya pada kertas sebagai bahan buku barunya sampai larut malam. Ditambah lagi penemuannya yaitu sebuah kamar rahasia dibalik tembok yang dijebolnya membuatnya merasa ’ekstasi’ dan melayang.

Valentine dianggap sebagai pengganti anaknya yang telah tiada. Maka dari itu rasa sayangnya mulai mengalir kembali walaupun kadang-kadang trauma masa lalunya sekali-kali mengganggu sikapnya terhadap Valentine. Suatu hari Valentine menghilang dari rumahnya dan sudah dicari-cari ke seluruh penjuru desa namun tidak ditemukan. Beberapa binatang babi piaraan juga mati secara bersamaan dan mendadak. Dilanjutkan lagi dengan hilangnya anak perempuan lainnya menjadikan banyak tuduhan mengarah kepada Suzzane. Dia dianggap membunuh mereka semua karena sebelum kedatangannya tidak pernah ada kejadian seperti itu.

Penulis skenarionya cukup pintar menggiring penonton, di satu pihak seolah-olah ini adalah film tentang hantu dengan adanya bayangan dan siluete anak-anak. Apalagi judulnya ’ dibelakang tembok’ yang memprovokasi sebagai film horror. Di lain pihak seolah-olah ini adalah sebuah film thriller psikologis dengan adanya halusinasi yang terjadi, berjalan dalam tidur dan kisah keluarga Lusiac. Dimana ujung-ujungnya adalah menggiring penonton untuk menilai bahwa anak-anak telah dibunuh oleh Suzanne.

Untunglah akhir film ini bisa dikatakan happy ending yang jarang ditemukan dalam film sejenis lainnya terutama buatan Hollywood. Rupa-rupanya Valentine muncul bersama anak perempuan lainnya. Dia menghilang dan kabur dari rumah dan sembunyi di suatu tempat karena sering dimarahi oleh bibinya. Sedangkan anak perempuan satunya lagi yang merupakan sahabat Valentine, mencari ke tempat persembunyiannya untuk mengajaknya pulang kembali. Namun orangtuanya sudah keburu memberitakan kehilangan putrinya dan menghimpun masyarakat. Sayangnya rumah Suzanne sudah dikepung dan kondisinya dalam keadaan terbakar.

Kelemahan dalam film ini yaitu gambar terlihat kabur dan tidak terang serta tampak kecoklatan seperti film yang dibuat pada jaman dahulu kala. Resolusi gambar rendah sehingga bila gambar bergerak tampak patah-patah gerakannya. Pada adegan akhir Suzanne duduk terpekur didalam kotak kecil mirip tungku pembakaran. Namun pada gambar berikutnya tampak duduk disebuah ruangan besar.

No comments:

Post a Comment