Tuesday, 7 August 2012

The Three Stooges


The Three Stooges
---------------------------

The Three Stooges adalah sebuah group komedi lawak dari Amerika yang terbentuk melalui proses panjang sejak tahun 1922 dan baru pada tahun 1934 nama tersebut resmi digunakan karena mendapat kontrak dari Columbia. Anggotanya terdiri dari Moe, Larry dan Curly namun sempat beberapa kali ganti personil dengan Shemp, Joe dan Curly Joe. Ratusan film pendek telah dibuat dan setidaknya membuat sejarah tersendiri bagi dunia lawak Amerika.

Dalam film ini sosok yang ditampilkan adalah Larry (Sean Hayes), Curly (Will Sasso) dan Moe (Chris Diamantopoulus) yang merupakan tiga orang saudara kembar. Film ini dibagi kedalam tiga sesi yaitu sesi pertama berjudul more orphan than not, sesi kedua berjudul banana split dan sesi ketiga berjudul no moe mister nice guy. Cerita dimulai ketika ada sebuah mobil yang membuang tas didepan pintu sebuah panti asuhan yatim piatu. Begitu tas dibuka cukup mengagetkan karena ada bayi didalamnya, tidak hanya satu melainkan tiga bayi kembar laki-laki yang selanjutnya diberi nama Larry, Curly dan Moe. Walaupun kembar namun mereka memiliki wajah dan fisik yang tidak sama.

Ketiganya termasuk anak yang nakal dan malas serta bodoh. Hampir semua yang dikerjakan selalu salah dan mencelakai orang lain. Bahkan para suster sudah pada ketakutan akibat kenakalan mereka termasuk suster Mary Mengele (Larry David) yang selalu menjadi korban.
Tumbuh dan berkembang menjadi dewasa namun kelakuan dan sifatnya masih tetap saja seperti itu, konyol.

Akibat perbuatan Larry, Curly dan Moe selama ini maka panti asuhan memiliki hutang sebanyak 830.000 US dollar yang digunakan untuk membiayai perawatan orang-orang yang luka dan barang-barang yang rusak. Hal ini karena tidak diasuransikan dan juga karena asuransi tidak ada yang mau bekerja sama dengan panti asuhan yang beranggotakan ketiga orang tersebut.

Mereka ingin membantu mencari uang untuk membayar hutang tersebut di dunia riil di luar panti asuhan. Tentu saja tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan apalagi untuk mereka yang baru pertama kali keluar rumah dan berinteraksi dengan orang-orang yang tidak dikenalnya. Hal ini dimanfaatkan oleh Lydia (Sofia Vergara) dan selingkuhannya Mac (Craig Bierko) untuk membunuh suaminya yang bernama Teddy (Kirby Heyborne). Secara kebetulan ternyata Teddy adalah teman mereka sewaktu kecil yang pernah tinggal di panti asuhan yang sama. Lama-kelamaan mereka bertiga tahu rencana jahat tersebut sehingga mereka berusaha memberitahukan Teddy akan rencana tersebut. Namun ternyata Lydia juga berselingkuh dengan ayah tiri Teddy dan mengorbankan Mac.

Sayangnya walaupun Teddy telah dibantu mengungkap persekongkolan jahat tersebut namun tidak bersedia membantu membayar hutang sebesar US $830.000 walaupun dia adalah seorang yang kaya. Kebingungan dan keputusasaan merasuk dalam pikiran tiga bersaudara tersebut. Secara tak sengaja tingkah laku Moe membuat tertarik pencari bakat untuk bermain pada reality show di TV. Tentu saja kehadiran Moe membuat kegaduhan dan kalang kabut semua peserta reality show. Tak disangka acara tersebut berhasil dan mendatangkan uang bagi Moe.

Kekurangan dalam film ini adalah banyak adegan lucu yang dibalut dengan kekerasan. Sebagai contoh misalnya menusuk mata dengan jari tangan, membenturkan kepala, saling memukul badan, menampar pipi, kepala dipukul dengan palu godam dan kepala digergaji serta air kencing bayi yang diumbar kemana-mana. Eksploitasi fisik atau bullying dalam menghadirkan suatu kelucuan ada yang bersifat pro dan kontra, penulis adalah salah satunya yang termasuk kontra. Hal yang sama mirip dengan apa yang dilakukan oleh group lawak Srimulat jaman dulu atau acara opera van java yang merusak aksesoris-aksesoris yang dipakai. Di akhir film ini terdapat pesan oleh sang sutradara sebagai peringatan untuk tidak meniru adegan-adegan tsb di rumah terutama untuk anak kecil. Alat-alat dan perkakas yang digunakan adalah dari bahan karet.

Yang namanya film komedi atau lawak tentu saja sebuah kelucuan yang diharapkan walaupun kadang harus mengabaikan pola pikir dan nalar yang normal. Yang penting adalah tertawa dan tertawa.


No comments:

Post a Comment