Wednesday, 22 August 2012

Seven Something



Seven Something
-------------------------

Cinta merupakan sebuah kata yang terdiri dari lima buah huruf namun demikian mempunyai banyak makna. Cinta tidak mengenal usia, baik muda maupun tua bisa dihinggapinya. Dia bisa membuat orang mabuk kepayang, menangis dengan sedihnya dan tertawa dengan gembiranya. Dia datang dengan cara yang unik, tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dipaksakan. Yang jelas dia datang untuk kebahagiaan. Hal-hal yang demikian akan anda temukan dalam film ini.

Film ini merupakan film berjenis omnibus dengan tiga buah cerita yang dibuat oleh tiga sutradara yang berbeda. Istilah omnibus memiliki arti yaitu kumpulan cerita yang dirangkai menjadi satu dan mempunyai satu faktor yang sama. Dalam film ini faktor yang sama adalah kelipatan angka 7 mengingat taglinenya berbunyi “setiap 7 tahun sesuatu berubah”. Film pertama berjudul 14 dan film kedua berjudul 21/28 serta film ketiga berjudul 42.195.

Film pertama bercerita tentang cinta sepasang remaja ABG (anak baru gede) yang bernama Puan dan Milk. Puan adalah seorang cowok yang hobinya photography dan shooting video lalu menguploadnya ke dunia maya internet. Milk adalah seorang gadis cantik yang rela menjadi obyek model dari hobi pacarnya itu. Keduanya bersekolah di SMP yang sama. Jalinan cinta kasih anak ABG ini cukup unik dan tentu saja ada momen putus dan sambung lagi. Pemaparan cinta oleh sang sutradara terhadap anak usia 14 tahunan ini terbilang wajar, pegang tangan dan tertawa bersama dan cium pipi. Tampilan dunia internet misalnya facebook dan you tube juga dipajang menarik serta icon animasi sebagai tambahan juga terlihat ok. Spesial efek juga cukup menarik walaupun sederhana.

Puan membuat suatu kesalahan dengan merekam dan mengupload video Milk yang sedang menyanyi dengan baju tidur. Seharusnya komunikasi lewat skype tersebut hanya diperuntukkan buat Puan seorang, bukan untuk direkam dan dipertontonkan kepada semua orang. Terlebih lagi dengan komentar-komentar dari penonton yang kadang nakal dan sedikit negatif saat melihat bagian tubuh Milk yang terbuka. Dia tidak siap dengan semuanya itu dan merasa malu, tentu saja dengan usianya yang masih ABG. Apalagi bila sudah masuk ke internet pasti akan menyebar kemana-mana. Walaupun Puan sudah menghapusnya tetap saja ada orang lain yang menguploadnya kembali di internet. Akhirnya Milk memutuskan hubungannya dengan Puan. Cinta membuat kesedihan diantara mereka, permintaan maafpun tidak bisa menyatukan kembali mereka.

Kekurangan dari film ini adalah pada adegan di dalam bis, suara anak-anak kecil didubbing dengan suara orang dewasa dan kurang enak didengar. Entahlah bagi orang-orang Thailand sendiri apakah ini semacam lelucon bagi mereka tapi tidak bagi penulis.

Film kedua bercerita tentang cinta sepasang manusia dewasa yang bernama Jon dan Mam. Jon adalah seorang aktor yang pernah mendapat penghargaan aktor yang paling bersinar. Sedangkan Mam adalah seorang artis yang kabarnya berselingkuh. Awalnya, keduanya dipertemukan pada saat bermain dalam film yang sama berjudul ”Sea You” yang sukses dipasaran. Menurut penulis seharusnya berjudul see you, lebih cocok dan pas. Jon berperan sebagai boy band dan Mam berperan sebagai penyanyi group To Die For.

Jon tidak setuju dengan keputusan Mam yang bermain film dengan banyak adegan ciumannya, terlebih lagi lawan mainnya adalah laki-laki yang terkenal dengan ciumannya. Akhirnya pertengkaran dan perselisihan hari demi hari membuat mereka putus. Jon akhirnya memutuskan gantung sepatu alias mundur dari dunia film dan bekerja sebagai penyelam di Sea World. Mam juga tidak bersinar lagi bintangnya dan hanya mendapat peran sebagai figuran saja.

Setelah tujuh tahun ada rencana dari seorang pembuat film untuk membuat film lanjutan dari Sea You yang berjudul Sea You Again. Tiba-tiba Mam muncul dihadapan Jon dan mengajaknya untuk ikut main film lagi. Pada saat ada janji casting dengan sutradara, Mam menunggu Jon yang tidak muncul-muncul dan memang akhirnya tidak muncul juga. Peranpun lari ke tangan orang lain yang lebih muda dari mereka.

Kelebihan dari film ini adalah peran Jon di saat dulu dan sekarang yang berbeda dapat ditampilkan dengan baik. Jon yang dulu kelihatan tampan, muda dan gembira bisa terekspos dengan baik. Sedangkan Jon yang sekarang tampak gemuk, sedikit kucel dan perut gemuk bisa dimainkan dengan bagus. Yang menarik adalah pada saat Jon meraih penghargaan dan menerima piala, ekspresi wajah dan gerak langkah serta tubuh dapat menunjukkan hatinya yang sedang galau, bagus sekali. Model cerita flasback banyak terjadi di film ini namun caranya berbeda dengan kebanyakan film. Penulis mempunyai patokan bahwa bila Jon tampil berambut pendek maka itu adalah masa lalu dan bila Jon tampil berambut gondrong maka itu adalah masa kini.

Film ketiga bercerita tentang cinta sepasang manusia dewasa bernama Kun dan anak muda bernama Milo (Nichkhun 2PM). Disini memang agak klise namun sutradara dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang menarik. Kita sudah sering mendengar percintaan orang dewasa dan anak muda. Yang dewasa akhirnya sadar dan memutus cintanya karena takut calon mertuanya tidak setuju. Terdengar umum bukan ? tapi film ini dikemas lain.

Kun dan Milo berkenalan secara tidak sengaja karena menabrak saat lari-lari di taman. Kun adalah seorang wanita yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya karena kecelakaan pesawat terbang enam bulan lalu. Milo adalah seorang anak muda yang sedang latihan lari karena ingin mengikuti Bangkok Giant Marathon yang berjarak 42,195 km. Keduanya sering bertemu dan mengobrol akhirnya Kun juga tertarik untuk ikut lari dan marathon. Pepatah jawa mengatakan witing tresno jalaran soko kulino yang kalau diartikan cinta tumbuh karena sering bertemu. Ya, pepatah tersebut telah terjadi terhadap dua anak manusia yang berbeda jauh usianya. Cinta itu butuh perjuangan dan pengorbanan seperti seorang pelari marathon yang menempuh jarak 42,195 km. Kadangkala ditengah jalan berhenti dan tidak kuat lagi sehingga butuh support dari orang lain. Demikian juga cinta, cinta tidak bisa lari sendirian, dia membutuhkan pasangannya, separuh nafasku dan separuh nafasmu, kira-kira demikian.

Kelebihan dari film ini adalah pengambilan gambar yang bagus dan jelas. Sudut pengambilan gambar yang cukup cerdik dalam memainkan kamera sehingga hasilnya bagus. Sekelebat juga tampak pada neon box iklan pinggir jalan mengenai sea you again (film kedua).

3 comments:

  1. Filem ini bagus skali walaupu sya blom nonton filmx hanya skedar melihat fto2 triller dan sinopsisx saja... sudah terasa indahnya pesan cinta di dalamx

    ReplyDelete
  2. suka sama cerita nickun, bertabur bintang film Thailand banget ini film Sinopsis Film, Review Film, Resensi Film, Cerita Film

    ReplyDelete
  3. do you know the song in 1 chapter sang by phun phun to puan is what name?

    ReplyDelete